27: Feeling

1.9K 152 3
                                    

Suara ketukan pintu membangunkan Hyeri, perlahan ia membuka matanya. Cahaya matahari sudah masuk ke dalam kamarnya. Sepertinya sudah siang, ia pun mengambil jam yang ada disamping tempat tidur dan melihat angka yang tertera. 10:30AM.

Sial! Aku kesiangan! Umpat Hyeri.

Hyeri sudah ada janji dengan Ara dan Min Ah untuk ke mall dan setelah itu menonton pertunjukan Hoseok di Seoul University, kampusnya Hoseok, jam 4 sore.

Tangan Hyeri menggapai handphonenya.

10 misscall.
35 unread message
.

Ahh, ini gila. Kenapa aku bisa bangun sesiang ini. Hyeri langsung bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Tidak melihat siapa yang mengetuk pintu. Ia yakin pasti salah satu kakaknya yang membangunkannya karena salah satu dari Ara atau Min Ah menelpon ke rumah.

"Hyeri sudah bangun ya. Sepertinya ia langsung mandi. Memang janjian jam berapa kalian?", ucap Jungkook dibalik pintu kamar Hyeri.

"Oh, baiklah. Nanti aku yang akan mengantarnya. Sampai nanti", tutup Jungkook. Ia menggelengkan kepalanya. Tak biasanya Hyeri kesiangan. Walaupun hari libur biasanya adik kecilnya itu tetap bangun pagi.

Mungkin kemarin merupakan hari yang melelahkan untuknya.

———

"Mianhe (maaf), aku terlambat", ucap Hyeri sedikit terengah-engah sesampainya di Mall.

"Memangnya kemarin kau kemana saja dengan Hyungsik? Sampai-sampai kau kesiangan?", tanya Ara dengan nada sedikit menggoda.

"Hanya ke Everland. Dan itu pun hanya dari jam 10-6. Kau tahu sendiri kakak laki-laki ku bagaimana. Terutama Yoongi oppa", ucap Hyeri santai.

Ara dan Min Ah tertawa, mereka tahu sekali kelakuan kakak Hyeri yang posesif itu.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pundak Hyeri, nyaris saja ia mengeluarkan jurus karate yang pernah diajarkan Jungkook, tapi ia melihat hidung mancung Hoseok dari samping.

"Ah, oppa! Bagaimana kalau kau ku tonjok tadi? Kau menganggetkanku saja", ucap Hyeri yang dibalas cengiran oleh Hoseok.

"Kok kau bisa ada disini?", tanya Hyeri. Seharusnya Hoseok berada di Seoul University untuk pertunjukannya nanti sore.

"Ara memberitahuku kalian akan ke sini, kebetulan aku lapar dan belum makan siang. Jadi tidak apa-apa kan aku bergabung dengan kalian?", jawab Hoseok dengan senyum manis.

Hyeri menyipitkan matanya, memandang Hoseok dan Ara bergantian.

"Sejak kapan kalian bertukar kontak?", tanya Hyeri dengan nada curiga.

Ara salah tingkah, sedangkan Hoseok santai saja menjawab, "waktu Ara ke rumah untuk barbecue, ia meminta nomorku".

Hyeri tidak jadi marah, karena ia malah kasian dengan Ara, sahabatnya. Jawaban Hoseok menjelaskan bahwa Hoseok tidak memandang Ara spesial sama sekali. Ia hanya menganggap Ara sebagai teman Hyeri dan wajar bertukar nomor handphone dengan teman adiknya.

Mereka berempat berjalan beriringan, Hyeri memberikan kesempatan untuk Ara berjalan disamping Hoseok. Hoseok pun dengan santai melingkarkan lengannya di bahu Ara, membuat gadis itu berjalan sedikit kaku.

"Jadi habis dari sini kalian mau kemana?", tanya Hoseok setelah makan siang.

"Kami mau keliling mencari hadiah dulu untuk teman kami, baru kami akan ke tempatmu oppa", jawab Hyeri.

Hoseok mengangguk, "baiklah aku kembali ke Seoul University dulu. Sampai ketemu nanti", tambahnya dengan nada riang. Tak lupa tangannya mengelus lembut rambut Hyeri.

Helaan napas Ara membuat Hyeri menoleh, "kenapa kau?"

"Kau dengar sendiri tadi, Hoseok hanya menganggapku adik seperti ia memperlakukanmu", ucap Ara sedih.

"Sudah pasti lah, bodoh!", celetuk Min Ah. "Kau itu teman Hyeri. Mana mungkin ia memandangmu sebagai perempuan yang masuk dalam kategori yang bisa ia pacari".

"Tapi-", Ara menunduk lemah. Hyeri mencoba membuat mood temannya membaik. Ia melingkarkan tangannya di bahu Ara.

"Kau mau tahu cerita lengkap kemarin aku jalan dengan Hyungsik tidak?", pancingnya.

Ara dan Min Ah langsung berbinar-binar mendengar ucapan Hyeri. Mereka sangat penasaran sekali bagaimana kencan Hyeri dan Hyungsik kemarin.

"Mau dong!", ucap Ara dan Min Ah bersamaan.

Hyeri pun menceritakan bagaimana Hyungsik bisa membuatnya nyaman, terutama sifatnya yang lucu dan sangat supel. Seperti Taehyung dan Hoseok, itu membuat Hyeri merasa seperti berjalan dengan teman baiknya, bukan dengan laki-laki yang sedang pdkt dengannya. Apalagi Hyungsik juga tidak jaim.

Ara dan Min Ah bertanya mengenai perasaan Hyeri pada Hyungsik dan apakah Hyungsik langsung menyatakan perasaannya pada Hyeri sehabis kencan kemarin.

"Kau gila ya? Tentu saja ia tidak menyatakan secepat itu. Kalau ia melakukannya mungkin aku langsung menolaknya. Berarti ia sama saja seperti laki laki yang lain. Tidak seru", ucap Hyeri sedikit sombong.

Tipe Hyeri adalah tipe yang seru dan tidak gampang menyatakan apa yang dirasakannya, seperti Jimin. Ya, Jimin walaupun terkenal suka gonta ganti pacar tapi ia tidak pernah dengan mudah mengatakan apa yang ia rasakan pada pacarnya. Terutama setelah kejadian dengan Sana.

Jimin, nama itu masih menggetarkan hati Hyeri. Tapi ia harus benar-benar menghapuskan yang ia rasakan pada Jimin. Bagaimana pun Jimin hanya menganggapnya adik. Dan mereka memang adik kakak, walaupun bukan saudara kandung.

Tring.

Bunyi pesan masuk, sedikit membuyarkan pikiran Hyeri. Ia melihat nama yang mengirimkan pesan.

Jimin Oppa.

Ia pun membuka pesan dari Jimin.

Jimin: kau dimana? Masih lama? Aku jemput sekalian nanti kita berangkat bareng ke tempat Hoseok hyung ya.

Belum sempat Hyeri membalas, pesan baru masuk. Kali ini pengirimnya berbeda.

Hyungsik: kakak mu akan perform di Seoul University kan? Aku akan ke sana sore ini bersama teman-teman club bola.

Apa-apaan ini kenapa mereka berdua bisa mengirim pesan bersamaan, rutuk Hyeri dalam hati.

"Siapa?", tanya Min Ah yang melihat wajah Hyeri berkerut setelah menerima pesan.

"Jimin oppa dan Hyungsik. Jimin oppa akan menjemput kita, sedangkan Hyungsik dan club bola nya mau datang ke Seoul University", jawab Hyeri dengan nada ragu.

"Mau apa Hyungsik ke Seoul University?", tanya Ara dengan nada polos.

"Untuk bertemu dengan Hyeri lah. Apalagi?", jawab Min Ah mengetuk pelan kepala sahabatnya yang terlalu polos.

Hyeri tertawa, "belum tentu. Nanti ku tanya deh, mau apa dia ke sana".

Hyeri mengetik balasan pada Jimin terlebih dahulu.

Hyeri: aku sedang di Lotte Mall bersama Min Ah dan Ara, kau mau menjemput kami? Kami sudah selesai belanjanya kok.

Tak lama balasan dari Jimin pun datang, bahkan sebelum Hyeri sempat membalas pesan dari Hyungsik.

Jimin: baiklah, aku ke sana. Aku bersama dengan seseorang yang ingin aku kenalkan padamu.

Hati Hyeri mencelos, perempuan mana lagi yang akan Jimin bawa kali ini. Rasanya ia sudah lelah, melihat Jimin terus bergonta ganti pacar. Walaupun ia mengerti alasannya.

***

Huaaaa, aku baru up..maafkan ya tidak pernah bisa nepatin janji..serius deh aku mau banget fokus dan up cepet tapi apa daya..hehehhe semoga tetep setia membaca works aku yaa..

-H-

We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang