25 : Visit

1.8K 182 9
                                    

Hyeri tidak henti-henti berjalan bolak balik di kamar nya. Hari ini Hyungsik akan ke rumah dan Jungkook sudah menginfokan seluruh keluarga Kim untuk ada di rumah hari ini. Bahkan Jin pun sekarang sudah ada di rumah. Sana tidak ikut karena sedang tidak enak badan. Mereka bertujuh sudah duduk rapi di ruang tamu.

Gadis bertubuh semapai dan berambut panjang memandang Hyeri balik dari kaca. Ya pantulan dirinya. Hari ini ia membiarkan rambutnya di gerai, tidak dikuncir kuda. Bahkan ia mengenakan terusan selutut. Ayolah Hyeri, tenangkan jantungmu, ucap Hyeri pasa dirinya sendiri.

Jujur saja, Hyeri grogi menghadapi reaksi para kakak lelakinya. Terutama Jimin, apakah Jimin akan bereaksi berlebihan? Ah, kau harusnya mengkhawatirnya reaksi Yoongi, ia pasti akan sangat menyebalkan dihadapan Hyungsik nanti. Apakah Hyungsik akan membatalkan niat untuk mengajaknya pergi setelah bertemu kakak-kakaknya. Ia tidak terlalu mengkhawatirkan reaksi yang lain, yang mengganjal hanya reaksi Yoongi dan Jimin. Tentu saja karena Jimin adalah laki-laki yang disukai nya.

"Hyeri~ya! Mau sampai kapan kau di dalam kamar?", teriak Taehyung dari ruang tamu, ada nada geli dalam suaranya. Huh, memang si alien satu itu senang sekali mengisengi nya, kesal Hyeri dalam hati.

Hyeri pun berjalan keluar, ia melihat satu per satu kakaknya yang sudah duduk rapi. Wajah Jin, Yoongi tegang, sedangkan selain mereka berdua hanya duduk santai. Namjoon sibuk dengan handphone ditangannya, sepertinya sedang ada kasus yang menyita perhatiannya. Hoseok memandang Hyeri dengan senyum manisnya, memamerkan lesung pipi yang tersembunyi di wajahnya.

Maknae line, hanya bisa nyengir melihat Hyeri, hanya saja Hyeri bisa melihat Jungkook sedikit memicingkan matanya melihat dandanan Hyeri hari ini.

"Kau cantik sekali, memang nya segitu ingin perginya dengan bocah itu?", goda Jungkook, tapi Hyeri mendengar sedikit nada cemburu dalam suara salah satu kakak kesayangannya itu.

"Berisik, aku hanya memakai baju yang dihadiahkan Ara padaku", ucap Hyeri berkilah.

Taehyung tidak bisa menahan tawanya, "semua orang tahu Hyeri sayang, kau itu dandan untuk kencan kali ini. Bagaimana jika kami tidak mengizinkan adik kami diajak kencan oleh bocah yang tidak kami kenal?", ledek Taehyung, Hyeri hanya bisa cemberut.

Bagaimana pun ia ingin kakaknya itu menyetujui ajakan kencan Hyungsik padanya, bagaimana pun sekarang Hyeri sudah dewasa. Dan ia ingin bisa melupakan Jimin, agar semua bisa berjalan seperti biasa lagi. Ia kan tidak mungkin merusak persaudaraan mereka selama ini hanya karena perasaan egois yang dipendamnya.

Hyeri memandang Yoongi takut-takut, wajah Yoongi datar dan tidak menunjukan ekspresi apa pun. Hm, apakah lebih baik Yoongi oppa ku goda sedikit, tapi aku takut di semprot oleh nya, Hyeri menimbang-nimbang dalam hati.

Tak lama bunyi bel pintu membuyarkan suasana tegang di ruang tamu keluarga Kim. Jin melihat ke arah Jungkook untuk membuka pintu. Jungkook pun berdiri dan berjalan ke arah pintu untuk menyambut kedatangan laki laki yang sudah membuat suasana pagi ini tegang.

"Selamat pagi Jungkook hyung", sapa Hyungsik ceria. Jungkook melihat laki laki di hadapannya ini dengan pandangan aneh, ini anak sok akrab sekali dengannya. Tapi Jungkook harus mengakui dandanan Hyungsik cukup membuatnya kagum. Ia memakai kemeja dan celana bahan, dandanan yang rapi. Bagus, dia bisa menghargai keluarga kami, pikir Jungkook dalam hati.

Jungkook mempersilahkan Hyungsik masuk. Hyungsik pun membungkukan badannya saat melewati Jungkook dan berjalan ke arah ruang tamu yang ditunjuk Jungkook.

Begitu sosok Hyungsik memasuki ruang tamu, ia melihat tatapan tajam kakak kakak Hyeri. Ia pun menelan ludah.

———

Hyungsik PoV

Wah, tatapan mereka tajam sekali padaku, pikirku dalam hati. Terutama yang disebelah Hyeri, yang bertubuh mungil dan berambut hitam. Wajahnya tidak asing, aku pernah melihatnya di televisi sepertinya, aku terus bertanya-tanya dalam hati.

Aku pun membungkuk, kemudian salah satu dari mereka ada yang berdiri, sepertinya yang tertua. Ia mengenakan cincin di jari manis kanannya. Wajahnya tampan sekali, pikirku tanpa bisa ku tahan.

"Kau yang bernama Hyungsik?", tanya nya. Suaranya ramah, walaupun aku dapat melihat ia menatapku dengan tatapan tajam.

Aku hanya bisa mengangguk, nyaris menyesali keputusanku kemarin. Tapi aku sudah menyukai Hyeri dari lama dan kupikir Hyeri merupakan gadis yang pantas untukku berkorban.

"Aku Kim Seokjin, kakak tertua Hyeri. Silahkan duduk dan beritahu kami maksud kedatanganmu kemari", ucapnya menunjuk kursi yang berada di tengah-tengah. Aku bisa melihat Hyeri menatapku meminta maaf.

Melihat penampilan Hyeri hari ini, membuatku yakin akan keputusanku. Aku pasti bisa melalui ini semua, aku pun duduk menghadap keluarga Hyeri di hadapanku.

"Aku ingin mengajak Hyeri kencan hari ini, aku janji akan menjaga nya dan mengembalikannya sebelum malam", ucapku lantang. Tak ada keraguan dalam suaraku. Aku pun menghela napas lega, untung saja suaraku bisa diajak kerjasama.

Hening. Aku menunggu reaksi dari mereka. Hyeri melihat kakak nya yang berada di sebelah kiri, wajahnya tak kalah tampan dengan Jin. Hanya saja raut wajahnya usil. Ia menggoda Hyeri dengan tatapan matanya.

"Memang kau mau mengajaknya kemana?", tanya kakak Hyeri yang duduk disebelahnya dengan rambut coklat muda dan raut wajah usil.

"Aku ingin mengajaknya ke taman bermain", jawabku.

"Hm, kau yakin tidak merencanakan yang aneh-aneh pada adik kecil kami kan?", tanya nya lagi, nadanya sedikit menggoda.

Aku kaget mendengar pertanyaannya, aku dapat melihat Hyeri memukul pelan lengan kakaknya.

"Tae oppa", ucapnya sedikit malu. Wajah Hyeri sangat menggemaskan saat melakukan itu. Dan aku ingin sekali ia bisa menunjukan wajah yang seperti itu padaku.

"Tidak ada pikiran aneh-aneh di otakku saat ini. Aku hanya ingin mengajak Hyeri kencan agar ia dapat mengenal ku lebih jauh", ucapku.

"Kau naik apa kemari?", tanya kakak Hyeri yang berambut hitam dan bermata tajam walaupun wajahnya sangat manis seperti perempuan.

"Aku naik bis, karena aku belum punya sim", jawabku.

"Terus kau akan mengajak adik kami naik kendaraan umum? Kau pikir bagaimana kami menjaganya selama ini?", ucap nya sedikit tinggi.

"Yoongi hyung", salah satu dari mereka yang berambut pirang mengingatkan kakak Hyeri yang bernama Yoongi tadi.

Yoongi pun diam, tapi ia tetap menunggu jawabanku.

"Tapi kalau aku membawa mobil sedangkan aku tidak punya sim, itu lebih berbahaya bukan untuk Hyeri?", jawabku memberanikan diri. Toh aku tidak salah.

Taehyung, Jungkook dan yang tadi membelaku bertepuk tangan. "Kau dengar itu hyung? Jawaban yang bagus kan?"

"Diam Jimin", ucap Yoongi jutek.

"Sudahlah, hentikan akting kalian yang sok galak ini, biarkan sekali kali Hyeri pergi dengan laki laki agar ia bisa bergaul dengan yang lain", ucap Jimin lagi.

Akhirnya semua kakak laki laki Hyeri menyetujui Hyeri pergi denganku, dengan syarat kami pergi diantar oleh Yoongi dan akan dijemput oleh Yoongi.

***

Hahahah aku nulis chapter ini geli sendiri..hahaha
Semoga masih suka!💕
-H-

We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang