Jadi Hyeri menangis karena tidak mau Jin dan Jimin bertengkar? Tapi tetap ada yang tidak pas, Yoongi berpikir di studio tempatnya membuat lagu. Ia diceritakan oleh Taehyung alasan Hyeri menangis. Tapi entah kenapa hati kecilnya merasa bukan itu alasan utamanya.
Ting Tong.
Bel pintu studio nya berbunyi, Yoongi beranjak untuk membukakan pintu. Hari ini hanya Taehyung yang ada di rumah jadi ia pikir adiknya yang membunyikan bel.
"Selamat ulang tahun!!!!", teriak keluarga Kim. Lengkap beserta Sana. Yoongi yang tidak menyangka mendapatkan kejutan hari ini memasang wajah terkejutnya.
"Kau pasti lupa ulang tahunmu sendiri kan oppa?", senyum Hyeri merangkul hangat Yoongi dan mengecup pipinya.
Yoongi yang masih memasang wajah terkejut langsung berusaha menutupinya dan memasang wajah cool.
"Selamat ulang tahun hyung!", ucap Jimin memberikan kado kepada Yoongi. Hyeri pun memberikan kado yang sudah dibeli nya bersama Jimin.
"Terima kasih", Yoongi memasang senyum lebarnya. Hyeri menarik Yoongi keluar dari studio nya agar mereka leluasa untuk memberikan selamat.
Mereka pindah ke ruang keluarga dan menaruh kue ulang tahun di meja. Suasana hangat menyelimuti mereka sebelum semuanya berganti menjadi suasana yang canggung.
Yoongi memotong kue dan memberikan potongan pertama untuk Hyeri kemudian yang lainnya ia suruh ambil sendiri, membuahkan tawa mereka semua. Selalu dan selalu Yoongi hanya memperhatikan Hyeri.
Hyeri menatap Sana dan Jin yang sedang mengobrol berdua, sesekali ia melirik ke arah Jimin. Memastikan kakak laki laki kesayangannya itu baik baik saja melihat kedua pasangan yang sudah kembali bersama di hadapannya.
Jimin melihat tatapan Hyeri padanya dan mengangkat bahu sambil memasang senyum manis yang bagai malaikat. Hati Hyeri malah sakit saat melihat senyum yang dipaksakan oleh orang yang ia sukai. Hyeri memasang wajah cemberut melihat senyum Jimin dan Jimin hanya tertawa tanpa suara melihatnya.
Tanpa Jimin dan Hyeri sadari, Jungkook dan Yoongi memperhatikan mereka berdua. Kedua laki laki itu menghela napas, sekarang Yoongi tahu apa yang membuat Hyeri menangis. Sedangkan Jungkook merasa bahwa sekarang Hyeri jauh dari nya.
Hoseok dan Taehyung duduk mengapit Hyeri, bercanda-canda tanpa menyadari suasana yang sudah berubah menjadi canggung. Tiba-tiba saja suara pecahan piring mengagetkan mereka semua. Semua mata mengarah ke asal suara dan di situ berdiri Namjoon yang memamerkan senyum canggungnya karena menjatuhkan piring.
Hyeri pun beranjak menghampiri Namjoon dan membantu kakak laki laki nya itu membersihkan pecahan piring yang berserakan di lantai.
"Maaf Hyeri~ya, aku tidak sengaja. Tadi tanganku licin", ujar Namjoon tidak enak. Ia sudah sering sekali memecahkan piring di rumah.
Hyeri tertawa, "sudah biasa kan oppa memecahkan piring", Namjoon hanya bisa menunduk dan tersenyum malu.
Tiba-tiba Sana sudah ikut berjongkok dan membantu Hyeri membersihkan pecahan piring.
"Tidak usah Sana eonni", ucap Hyeri, entah mengapa ia menjaga jarak dengan Sana setelah mengetahui perasaan Jimin pada gadis itu.
"Tidak apa-apa aku saja, kau kembali saja duduk bersama kakak kakak mu, mereka sudah lama tidak menghabiskan waktu bersamamu kan", ujar Sana tersenyum ramah. Hyeri pun beranjak pergi meninggalkan Sana dan duduk di samping Jungkook.
Selang berapa menit Jin mengetuk-ngetuk gelasnya dengan sendok, meminta perhatian.
"Aku ada pengumuman penting hari ini. Dan untuk Yoongi, selamat ulang tahun sekali lagi", Jin mengangkat gelasnya ke arah Yoongi yang dibalas anggukan.
Deg.
Perasaan Hyeri tidak enak, ia melihat Jimin dan benar saja Jimin menunduk dan memasang wajah sendu.
"Aku dan Sana memutuskan untuk menikah 3 bulan lagi", senyum Jin. Taehyung, Hoseok, Jungkook dan Namjoon mengucapkan selamat dan berdiri untuk merangkul kakak tertua mereka yang sebentar lagi akan menikah.
"Selamat hyung! Wah akhirnya kita bisa punya ponakan", ucap Hoseok gembira. Jimin beranjak pergi dari situ sembari mengucapkan selamat pada Jin dengan menepuk pundaknya.
Hyeri sudah nyaris berdiri saat Taehyung menahan tangannya. "Biarkan Jimin sendiri, bukan urusan mu untuk ikut campur saat ini", tegurnya dengan suara pelan. Hyeri pun duduk kembali.
———
"Kau kenapa sih Jimin~ah? Kenapa kau menghindari ku semenjak aku pacaran dengan kakakmu? Kau kan sahabatku!", ucap Sana dengan suara sedikit keras di halaman belakang rumah Kim.
Sana tadi menghampiri Jimin yang pergi tak lama setelah Jin mengumumkan akan menikah dengannya.
Mata Jimin menatap Sana dengan pandangan syahdu, haruskah ia berkata jujur? Jimin bertanya dalam hati.
Tak usah lah, buat apa? Hanya akan membuat hubungan ku lebih canggung dengannya, putus Jimin.
"Hanya perasaanmu saja", ucap Jimin singkat. Tidak menjawab pertanyaan Sana sama sekali.
Gadis bertubuh mungil itu menyilangkan kedua tangannya dan memasang wajah cemberut.
"Kau bohong", desis Sana. Kesal.
"Ani, aku jujur. Aku tidak bohong", ucap Jimin memamerkan senyum nya dan melangkah pergi meninggalkan Sana, kembali ke ruang keluarga.
***
Mianheeee lamaa updatenyaaa..semoga masih sukaaa💕
-H-
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]
FanfictionKim Seok Jin Anak sulung dari 7 bersaudara, bekerja sebagai Dokter sebuah RS swasta. Min Yoongi Anak kedua yang pendiam dan merupakan produser lagu. Kim Namjoon Anak ketiga dan bekerja sebagai jaksa umum. Sifatnya serius tapi terkadang manis. Jung H...