Jungkook berjalan berdampingan dengan Hyeri. Ia jadi kikuk, tidak tahu harus memulai pembicaraan apa. Padahal ia sudah menyiapkan bahan obrolan sebelum tadi mengajak Hyeri keluar. Tapi kini pikirannya kosong. Hyeri sendiri juga hanya diam, biasanya gadis itu selalu bawel dan tidak pernah kekurangan bahan obrolan.
"Hyeri~ya", panggil Jungkook akhirnya. Hyeri memandang Jungkook dengan pandangan tanya.
"Apakah kau merasa ada yang aneh dengan keluarga kita belakangan ini?", tanya Jungkook pada Hyeri. Dirinya sibuk dengan kuliah dan jarang berada di rumah, apalagi ia juga berjaga-jaga agar Ayah Hyeri tidak menghubungi adiknya ini.
Hening sejenak, Hyeri sedang berfikir apakah sebaiknya ia berkata yang sejujurnya dan menceritakan yang terjadi saat ini di keluarga Kim.
"Kau boleh katakan yang kau tahu Hyeri~ya. Kau tahu kan aku selalu pandai menyimpan rahasia. Lagipula kita selalu terbuka satu sama lain. Aku tidak ingin aku satu-satu nya yang tidak mengerti situasi di rumah", ujar Jungkook memegang tangan Hyeri.
Hyeri menghela napas, perkataan Jungkook ada benarnya. Ia sangat dekat dengan kakak nya yang satu ini. Buat apa ia tutupi, lagipula ia hanya tidak perlu memberitahu mengenai perasaannya pada Jimin.
Hyeri pun akhirnya menceritakan, bahwa Jimin menyukai Sana dari dulu bahkan sebelun Sana dan Jin berkenalan, ia menceritakan semuanya kecuali mengenai perasaannya pada Jimin. Tapi ternyata Jungkook merasa ada yang janggal dari cerita Hyeri.
"Lalu kenapa kau menghindar dari semuanya?", tanya Jungkook.
"Biasa pubersitas Kookie oppa", cengir Hyeri. Jungkook menyipit curiga.
"Kau sedang punya pacar?", tanya nya lagi.
Hyeri tertawa, reaksi Jungkook sangat menggemaskan.
"Tidak oppa. Hanya saja aku punya masalah ku sendiri"
"Dan kau tidak mau berbagi pada kami?"
"Tunggu aku menyelesaikannya ya, nanti aku ceritakan"
"Kami mengkhawatirkan mu Hyeri~ya"
"Ara (aku tahu)", senyum Hyeri, ia merangkul lengan Jungkook yang berotot. Tempat ia bisa bersandar.
Jungkook pun pasrah pada kekeras kepalaan adiknya ini.
———
Persiapan pernikahan Jin yang tinggal menghitung hari membuat seluruh keluarga Kim sibuk. Suasana di rumah pun sudah kembali seperti biasa.
Hyeri sudah bisa mengatur perasaan nya pada Jimin serta Jimin pun seperti nya sudah bisa mengatur perasaannya pada Sana. Jungkook dan Yoongi sendiri seperti biasa hebat menyembunyikan perasaan mereka pada Hyeri.
"Oppa, ini mau ditaruh dimana?", Hyeri menunjuk karangan bunga yang ada di depan.
"Itu nanti akan di bawa ke gedung, biarkan saja disitu", jawab Jimin.
Hyeri mengangguk, ia pun beranjak pergi ke dapur. Acara pernikahan Jin dan Sana akan berlangsung lumayan mewah. Mereka mengundang seluruh keluarga dan teman kerja serta teman dekat mereka.
Jadilah akhirnya mereka menyewa gedung untuk mengadakan pesta pernikahan.
Hyeri bertugas menyiapkan makanan tradisional yang nanti nya akan di berikan kepada pengantin wanita sebagai seserahan.
Tiba-tiba foto Ayah dan Ibu nya mendominasi pandangan Hyeri. Ia mengambil bingkai yang ditaruh di dekat meja makan. Tangan Hyeri menyentuh wajah Ibu angkatnya. Wajah wanita yang telah membawanya masuk ke dalam keluarga yang luar biasa ini.
"Terima kasih eomma. Berkat eomma aku bisa mendapatkan kakak yang luar biasa seperti mereka. Aku tidak akan pernah melupakan budi baikmu", ucap Hyeri meneteskan air mata.
Dari belakang Jimin melihat pemandangan itu, ia berjalan perlahan menghampiri Hyeri dan memeluk adiknya dari belakang. Hyeri pun menoleh dan melihat Jimin, ia berbalik dan balas memeluk Jimin. Saat ini perasaan nya bisa ia tutupi.
"Kau pasti sangat merindukan Ayah dan Ibu ya?", tanya Jimin lembut sembari mengelus rambut Hyeri.
Hyeri mengangguk dalam dekapan Jimin, dekapan yang selalu menenangkannya. Dekapan yang selama ini ia anggap dekapan kakak yang ia sayangi. Tapi ternyata perasaannya berubah tanpa ia sadari.
Yoongi melihat pemandangan di hadapannya, biasanya ia akan langsung datang dan menepuk kepala Jimin karena memeluk Hyeri seperti itu. Tapi kali ini, ia merelakan adik kecil sekaligus wanita yang dicintainya itu bahagia.
———
Hari H pernikahan Jin.
"Bagaimana penampilanku?", tanya Jin sibuk merapikan dasi dan jas yang ia kenakan, ia bertanya pada semua orang yang ada diruang rias.
"Tampan seperti biasa", jawab Taehyung santai. Hoseok pun mengangguk menyetujui perkataan Taehyung.
"Ada yang kurang kah dari penampilanku?", tanya Jin lagi. Ia tidak bisa menutupi kegugupannya.
Hyeri menghampiri Jin dan membetulkan letak dasi kupu-kupu yang ia kenakan, menepuk pundak kakak sulungnya yang lebar dengan pelan.
"Kau sudah sempurna oppa, tenangkan dirimu", ucapnya mengecup pipi Jin. Jin pun mulai mengatur napasnya.
Semua keluarga Kim berada diruang rias laki-laki. Mereka akan berfoto keluarga sebelum acara dimulai.
Setelah foto selesai, Jimin masuk ke dalam ruang rias pengantin perempuan dan menghampiri Sana.
Raut wajah terkejut Sana tidak dapat disembunyikan. Tapi gadis itu pun senang karena Jimin menghampirinya.
"Berbahagialah. Tolong jaga hyungku. Jangan sakiti hatinya", pesan Jimin pada Sana sembari mengukir senyum bak malaikatnya. Sana nyaris menangis, ia mengangguk. Jimin pun keluar dari ruangan.
Kali ini hatinya sudah merelakan gadis yang pernah ia cintai dan ini saatnya ia maju ke depan. Masih banyak gadis yang menunggu untuk menjadi kekasihnya.
Di luar ruangan, Hyeri melihat Jimin dan menghampirinya. Ia menepuk pundak Jimin dan tersenyum. Ia bangga sekali pada Jimin, ia dapat merelakan perasaannya. Hyeri harus belajar banyak dari Jimin. Tak lama Taehyung pun menghampiri Jimin dan memeluknya secara brotherly. Menguatkan saudara laki-lakinya.
Jimin tersenyum dan membalas pelukan Taehyung dan merangkul Hyeri. Mereka pun menuju ruang acara dengan hati yang lebih lega dan bahagia dibanding kemarin-kemarin.
*****
Yaaaa, aku mau minta maaf updatenya lama banget..aku usaha bgt buat update cepet..tapi apa daya, masih pengantin baru dan akan menjadi ibu jadi masih menyesuaikan jadwalku untuk menulis..
Makasi banget yang masih setia nungguin ff aku ini yaaa..aku bner" bisa ngelanjutin cerita ini karena kalian..
Love 💕 -H-
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]
FanfictionKim Seok Jin Anak sulung dari 7 bersaudara, bekerja sebagai Dokter sebuah RS swasta. Min Yoongi Anak kedua yang pendiam dan merupakan produser lagu. Kim Namjoon Anak ketiga dan bekerja sebagai jaksa umum. Sifatnya serius tapi terkadang manis. Jung H...