36 : Make it Right

1.9K 121 13
                                    

Hyeri dan Yoongi tidak sadar lampu yang sudah menyala, terlarut dalam ciuman manis mereka. Yoongi menarik Hyeri mendekat, sedangkan gadis bertubuh mungil itu hanya bisa pasrah berada dalam dekapan Yoongi. Tiba-tiba suara berisik terdengar dari luar studio Yoongi membuat Hyeri mendorong tubuh Yoongi menjauh. Matanya mengerjap, berusaha mencerna apa yang sudah terjadi.

Kaki Hyeri bergerak cepat ke arah pintu, mencoba membuka pintu yang entah kenapa tidak mau dibuka, dibelakangnya Yoongi mengulurkan tangannya melewati samping tubuh Hyeri dan memutar kunci pintu, membukanya dan membiarkan Hyeri keluar. Hyeri tidak berani melihat ke belakang.

Jungkook dan Taehyung berdiri depan studio, "kau sedang apa di dalam?", suara Taehyung jail, tapi Hyeri tidak menyadarinya. Jantungnya masih berdebar dan otaknya masih memroses ini semua.

"Hyeri~ya?", Jungkook menggoyangkan tangannya di hadapan Hyeri.

"Oh? Ah, tadi mati lampu. Dan Yoongi oppa memintaku mendengarkan lagu barunya. Kalian tidak jadi menginap di luar?"

"Kenapa memangnya? Kedatangan kami mengganggu?", Taehyung terus menggoda Hyeri.

"Ah, apa sih oppa!? Sudah aku mau masuk kamar", Hyeri pun melesat maju.

Yoongi berdiri menyilangkan tangan di dadanya, memandang curiga pada Taehyung dan Jungkook.

———

"Jadi semua sudah tahu tentang aku dan Hyeri?", tanya Yoongi, terselip rasa bersalah dalam suaranya.

Taehyung dan Jungkook mengangguk, "kami sudah membicarakannya dengan Jin hyung dan sudah duduk bersama-sama", Taehyung menambahkan.

Yoongi menghela napas, dia tidak menyadari kalau ternyata perasaannya begitu kuat, sehingga membuat saudara-saudaranya menyadari apa yang ia rasakan.

"Hyung, Hyeri juga menyukaimu", ujar Jungkook tersenyum. Yoongi melihat Jungkook, mencari kebohongan dalam pernyataannya, tapi ia tahu adik bungsunya itu jujur. Dan setelah kejadian tadi, Yoongi pun merasa bahwa Hyeri juga menyukainya. Karena gadis itu membalas ciuman Yoongi.

"Apakah Jin hyung tidak apa-apa jika aku memiliki Hyeri?"

Taehyung memandang Jungkook, menyadari adik bungsunya ini menelan ludah. Taehyung tahu sekali perasaan Jungkook. Tapi ia mau yang terbaik untuk Hyeri dan jika gadis itu memilih Yoongi, Taehyung akan mendukungnya seratus persen, walaupun harus ada yang tersakiti.

"Kami tidak masalah jika itu memang keinginan Hyeri", akhirnya Jungkook menjawab.

Yoongi menatapnya dan kemudian mengangguk. "Baiklah nanti aku akan menyelesaikannya dengan Hyeri".

"Semoga berhasil hyung", Jungkook menepuk pundak Yoongi dan berdiri. Ia perlu mencari angin untuk menenangkan hatinya yang terluka.

———

Hyeri PoV

Aku terduduk di dalam kamarku. Hatiku masih berdegup kencang. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Yoongi akan menciumku. Dan aku malah membalas ciuman itu!

"Aku sudah gila!"

"Bagaimana aku harus menghadapi Yoongi oppa nanti? Padahal aku sudah bilang aku hanya menganggapnya sebagai kakak!"

"Bodoh"

Aku terus menyalahkan diriku. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Tarikan napas panjang pun keluar dariku.

Tok. Tok.

Ketukan pintu membuat tubuhku membeku. Aku belum siap menghadapi Yoongi. Aku diam. Tapi ketukan itu terdengar dan suara Yoongi pun terdengar di balik pintu.

Ia meminta masuk. Aku masih diam.

Akhirnya ketukan tidak terdengar dan aku bisa mendengar suara langkah kaki nya menjauh. Aku menarik napas lega. Aku memang pengecut. Andai aku bisa seperti Yoongi, berani menghadapi apa yang aku rasakan. Aku hanya takut menghancurkan keluarga Kim. Karena aku sudah jatuh cinta pada kakakku sendiri, walaupun bukan kakak kandungku.

———

Yoongi tetap berdiri di depan pintu kamar Hyeri. Ia tidak mau menunda lebih lama lagi. Perasaannya sudah tidak dapat ia bendung. Ia sangat menyayangi gadis itu, dan Hyeri pun membalas perasaannya.

Pintu kamar terbuka, ia bisa melihat Hyeri mengeluarkan kepala melihat keadaan, saat matanya melihat Yoongi, Hyeri langsung berusaha menutup pintu tapi tangan Yoongi lebih cepat menahan pintu sebelum tertutup.

"Kita harus bicara Hyeri~ya!", nada suara Yoongi terdengar tegas.

Hyeri pun memersilahkan Yoongi masuk ke kamarnya. Ia hanya bisa menunduk, tidak berani menatap Yoongi.

Yoongi pun membuka suara, ia menjelaskan bahwa keluarga Kim menyadari perasaannya pada Hyeri dan semua sudah tahu bahwa Hyeri mengetahui bahwa dirinya bukan adik kandung mereka. Yoongi pun menjelaskan bahwa keputusan ada di tangan Hyeri, karena semua mendukung apapun keputusan Hyeri.

Mata Hyeri menatap Yoongi, mencari pembenaran. Yoongi tersenyum, senyum lembut yang bisa melelehkan hati Hyeri. Senyum yang Hyeri tidak pernah sadari selama ini hanya ditujukan untuknya. Yang Hyeri pikir hanyalah senyuman seorang kakak untuk adiknya.

"Aku sangat menyayangimu, Hyeri~ya. Maukah kau menikah denganku?"

Suara pintu terbuka sangat kencang, Taehyung berdiri dengan tangan masih digagang pintu.

"Ya! Hyung! Kau gila? Kami mendukung Hyeri berpacaran denganmu. Tapi tidak menikah! Hyeri masih kecil!"

Hyeri pun terbelalak mendengar kata-kata Yoongi dan Taehyung. Tawa nya tak bisa di tahan.

"Haha, kalian sudah gila ya? Aku masih SMA. Dan aku masih ingin mengejar mimpiku"

"Ya! Kim Taehyung! Kau gila. Aku juga tidak mungkin menikahi Hyeri sekarang. Hanya saja, aku tidak mau kalau berpacaran untuk main-main. Aku ingin Hyeri tahu bahwa aku serius dengannya", tegas Yoongi.

"Ah, iya juga ya. Aku tidak kepikir sampai sana. Tapi kalau Hyeri mau cari yang lain setelah putus denganmu juga tidak apa-apa hyung", tangan Yoongi refleks memukul kepala Taehyung.

"Enak saja! Tidak akan kubiarkan!"

Hyeri tertawa, ia sangat berterima kasih kepada kelakuan kakaknya yang ajaib ini. Suasana tegang yang tadi ia rasakan hilang. Ia bisa berpikir jernih sekarang.

"Aku senang melihatmu tertawa. Baiklah, kalian lanjutkan saja. Aku keluar dulu", Taehyung pun menutup pintu dan membiarkan Yoongi dan Hyeri berdua kembali.

"Benar-benar Kim Taehyung itu! Kenapa sih dia tidak bisa membiarkan aku tenang sekali saja", Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Aku malah senang dia begitu oppa, aku jadi bisa menjawab perasaanmu dengan hati yang ringan"

Yoongi terdiam. Jujur saja sebenarnya ia cukup deg-degan menunggu jawaban dari Hyeri. Ia pernah ditolak dan tidak tertutup kemungkinan kalau Hyeri menolaknya kembali.

"Aku mau jadi pacarmu, tapi kalau menikah aku akan pikirkan kembali nanti kalau semua mimpiku sudah tercapai. Bagaimana?"

Yoongi mengepalkan tangannya dan melakukan pose 'yes' dengan wajah dibuat tenang.

"Eit, tunggu dulu. Tapi di rumah tidak ada skinship ataupun rayuan-rayuan. Di rumah ini kau adalah kakakku. Aku tidak enak dengan yang lain, setuju?", Yoongi pun mendekat dan memeluk Hyeri. Ia menenggelamkan wajahnya ke dalam rambut gadis yang akhirnya menjadi kekasihnya ini.

"Terima kasih", Hyeri membalas pelukan Yoongi dan tersenyum dalam pelukannya.

*****

Hihihihi..maaf updatenya lama yaaa...semoga suka!
-H-

We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang