"Namjoon oppa! Cepat bangun atau kau akan telat ke persidangan mu", teriak Hyeri dari dapur. Ia sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Kim yang sekarang minus Jin. Karena Jin sudah pindah ke rumah yang lebih kecil bersama Sana.
Yoongi yang sedang membaca berita di iPad nya memandang Hyeri bingung. "Kenapa kau teriak-teriak? Bukannya menghampiri Namjoon?", ujarnya.
"Kau tidak lihat aku sedang apa? Aku sedang sibuk menyiapkan sarapan kalian. Kalau oppa bisa bantu aku untuk bangunin Namjoon oppa, tolonglah aku", rengek Hyeri, kesal. Memangnya Yoongi tidak melihat apa yang sedang dilakukan olehnya.
Yoongi menatap Hyeri aneh, pagi-pagi adiknya sudah marah-marah saja. Tapi ia pun beranjak ke kamar Namjoon untuk membangunkannya.
Jungkook datang sebagai penolong, ia membantu Hyeri menyiapkan sarapan. Sementara itu yang lain mulai duduk di kursi masing-masing dengan kesibukannya sendiri.
Namjoon yang baru saja dibangunkan oleh Yoongi terlihat kesal saat berjalan ke arah kamar mandi. Bagaimana tidak kesal, jika ia dibangunkan dengan cara di tendang jatuh dari tempat tidur.
"Kenapa sih kau pagi-pagi sudah teriak-teriak adik kecil ku yang manis?", tanya Hoseok.
"Habis tidak ada yang membantuku, selama ini kan Jin oppa yang menyiapkan sarapan, ternyata menyiapkan sarapan untuk 7 orang itu tidak gampang", rajuk Hyeri. Hoseok tertawa.
"Kan Jungkook sudah membantumu", Hoseok menunjuk Jungkook yang tengah membantu Hyeri.
"Iya untung saja Kookie oppa selalu membantuku tiap pagi", ucap Hyeri masih sedikit kesal.
Taehyung ikutan berbicara sembari mengunyah apel. "Enak saja. Aku juga suka membantumu", ucapnya santai. Ia tidak terima jika hanya Jungkook yang mendapat penghargaan dari adik perempuan manisnya ini.
Hyeri melihat Taehyung dan hanya mengangguk-angguk mengiyakan perkataannya.
Mereka bertujuh makan dengan lahap sarapan yang dibuat Hyeri, walaupun mereka tetap menjalankan rutinitas biasa tetapi tidak lengkap tanpa kehadiran kakak sulung mereka.
"Ternyata selama ini kita terlalu dimanja oleh Jin hyung", ucap Taehyung tiba-tiba, mengubah topik pembicaraan. Padahal sebelumnya mereka sedang membahas tentang persidangan yang akan ditangani oleh Namjoon.
Semua mata memandang ke arah Taehyung dan tidak ada yang menjawab, semua setuju dengan perkataannya. Selama ini Jin selalu memberikan apa yang mereka mau dan selalu memanjakan mereka dengan kebaikannya.
"Jadi masakanku tidak enak?", tanya Hyeri setengah bercanda, ia ingin mencairkan suasana.
"tentu saja enakan masakan Jin hyung", ledek Taehyung dan Jungkook yang disambut dengan cibiran dari Hyeri dan lemparan serbet dari Yoongi.
-----
Hyeri PoV
Aku berjalan menuju kelas ku, hari ini Jungkook mengantarku. Seperti biasa ia mulai meluangkan waktunya lagi untukku disela kesibukan kuliahnya.
"Ara~ya, Min Ah~yaa. Selamat pagi", sapaku ceria. Mereka melihatku dengan pandangan aneh.
"Kau ceria sekali pagi ini?", tanya mereka berdua berbarengan.
"Memang tidak boleh?", aku bertanya balik.
"Boleh saja, tapi agak aneh karena sebelum kakakmu menikah kau sangat murung. Jangan-jangan kau senang kakak mu menikah ya?", ucap Ara asal tebak.
"Pasti aku senang lah, kalau Jin oppa senang aku pasti ikut senang. Lagipula aku bisa punya ponakan", ucapku ceria. Salah satu alasan suasana hatiku baik belakangan ini, karena Jin menikah. Dan aku senang karena Jimin sudah berhasil move on dari Sana. Tapi bukan berarti aku mau maju untuk mendekati nya dan merusak hubungan persaudaraan kami selama ini.
"Eh, kudengar Yoongi digosipkan dengan penyanyi perempuan. Aku lupa namanya", ucapan Min Ah berhasil membuat fokus ku beralih padanya.
"Apa kata mu?", tanyaku agak sedikit ketus. Yoongi oppa punya pacar? aku bertanya dalam hati tidak percaya.
"Aku lihat di salah satu media yang terpercaya. Foto kakak mu yang dingin itu tertangkap sedang bersama wanita di salah satu cafe. Bahkan ada foto nya sedang membukakan pintu untuk penyanyi tersebut", ucap Min Ah.
Bagaikan petir disiang bolong mendengar berita dari Min Ah. Aku memang senang kakak ku satu persatu punya pasangan. Tapi untuk Yoongi, sepertinya berita itu merupakan berita yang akan kudengar terakhir diantara kakak-kakak ku yang lain. Walaupun selama ini aku selalu menggodanya agar punya pacar.
Kuambil handphone ku dan membuka website media tersebut, benar saja. Foto Yoongi menjadi salah satu berita yang sedang hot hari ini. Kenapa pagi ini dia tidak bicara apa-apa saat sarapan bersama.
Aku membuka fitur chat dan mengetik pesan pada Yoongi.
Hyeri: Oppa, bisakah kau menjemput ku nanti?
Tak lama balasan dari Yoongi datang.
Yoongi: Wae (kenapa)? Tumben.
Hyeri : Tidak apa-apa. Memang tidak boleh? Atau kau ada rencana dengan yang lain?
Yoongi : Aku ada janji dengan seseorang. Minta tolong Jimin/Jungkook saja ya. Mianhe (maaf)
Balasan dari Yoongi makin membuat ku merasa aneh, aku pun menyipitkan mataku dan langsung menelpon Jimin.
"Oppa!", ujarku sedikit berteriak.
Aku yakin Jimin menjauhkan handphonenya di ujung sana.
"Ada apa?", tanya nya panik.
"Kau sudah baca berita?"
"Berita apa? Kau tahu aku tidak suka baca berita"
"Tentang gosip Yoongi oppa dan seorang penyanyi"
"Oh yang itu. Sudah tahu"
"Itu benar?"
"Tanya saja pada Yoongi hyung"
"Oppa~~~~~", rengekku.
"Aku tidak berani berkata apa-apa"
"Ya! Kau bilang padaku kalau tidak ada rahasia diantara keluarga Kim!"
"Tapi ini urusan Yoongi hyung dan aku percaya ia akan menceritakan nya jika sudah waktunya. Kau kan tahu sendiri kalau....."
Aku menutup telpon tanpa mendengarkan Jimin selesai bicara. Jadi begini rasanya saat keluargamu menyembunyikan sesuatu. Jangan-jangan Yoongi oppa balas dendam padaku. Aku pun mulai menaruh curiga padanya.
Aku membuka foto Yoongi dan penyanyi yang bernama Suran itu. Hm, aku harus meminta penjelasan dari Yoongi oppa.
*****
Hahahahahhahaha nah lho. siapa tuh ceweknya?
Btw, ini alur cerita aku buat ngalir gitu ajaa..ending pun belum kebayang..jadi kalo ada masukkan silahkan yaa..
-H-
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]
FanficKim Seok Jin Anak sulung dari 7 bersaudara, bekerja sebagai Dokter sebuah RS swasta. Min Yoongi Anak kedua yang pendiam dan merupakan produser lagu. Kim Namjoon Anak ketiga dan bekerja sebagai jaksa umum. Sifatnya serius tapi terkadang manis. Jung H...