Tidak terasa,Rayan sudah seminggu bersekolah di SMA Gemilang.Selama seminggu dia tiada hentinya memperhatikan Kanaya,dan itu tanpa Kanaya tau.
Rayan ingin tau lebih jauh tentang Kanaya,dan ternyata Kanaya itu baik dan cantik tentunya.Rayan ingin memilikinya sebelum ada orang lain yang mendahuluinya.
Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu.
Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya duduk berhadapan.
"Hai" sapa Rayan pada Kanaya memecah keheningan.
Kanaya hanya melihatnya sekilas lalu kembali membenahi tasnya.
"Lo mau pulang bareng gue?" lanjut Rayan bertanya kepada Kanaya.
"Maaf gue dijemput sama ayah gue" sahut Kanaya ketus.Seraya berjalan keluar kelas meninggalkan Rayan sendirian.
Rayan tau kalau Kanaya akan bersikap seperti itu padanya.Kanaya di kelas sangat pendiam terkecuali jika sabil sedang bersamanya,Kanaya menjadi lebih cerewet.
"Will you be mine Kanaya Afinda?" tanya Rayan kepada Kanaya sebelum sampai keluar kelas.
Kanaya sontak menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya menatap Rayan tajam.
"Maksud lo apa ngomong gitu!?" sahut Kanaya dengan nada sedikit tinggi.
"Maksud gue,lo jadi milik gue mulai hari ini"
"Apaansi seenaknya aja lo kalo ngo-"
"Gaada kata penolakan,dan hari ini juga lo bakal pulang bareng gue.titik." ucap Rayan menyela perkataan kanaya.
***
Mereka sudah berada diparkiran sekarang.Masih di posisi yang sama,Rayan menggenggam tangan Kanaya kuat agar Kanaya tidak pergi darinya.
"Lepasin tangan gue! gue bilang gue dijemput sama ayah!" Bentak Kanaya seraya melepaskan genggaman Rayan dari tangannya.
Tak lama sebuah mobil berhenti didepan gerbang sekolah,membuat mereka melihat kearah mobil itu,dan ternyata itu ayahnya Kanaya.
"Ayaaah!" panggil Kanaya seraya berlari menuju ayahnya.
"Ayah kenapa lama si?aku nungguin ayah tauu" keluh Kanaya manja kepada ayahnya.Kanaya masih berada diluar mobil.
Rayan menghampiri Kanaya,dan kini mereka berdiri berdampingan terlihat seperti pasangan.Ya,mereka terlihat begitu serasi.
"sore om~" sapa Rayan kepada ayahnya Kanaya,tidak lupa dengan senyuman termanisnya itu.
Kanaya kaget melihat wajah Rayan yang begitu manis sore ini.Senyum Rayan terlihat begitu tulus.
"Dia senyum?" batin Kanaya.Karna selama seminggu Kanaya sekelas dengan Rayan baru kali ini ia melihat Rayan tersenyum.atauuu hanya perasaanya saja?.
"Kamu siapa?" tanya ayah Kanaya kepada Rayan.
"Kenalin om,saya Rayan Saputra pacarnya anak om Kanaya Afinda dan calon menantu om" sahut Rayan panjang kali lebar masih dengan senyuman termanisnya itu.
Mata Kanaya membulat mendengar pengakuan Rayan yang begitu spontan kepada ayahnya.Kanaya hanya diam,dia bingung harus berkata apa sekarang.
"Oh perkenalkan saya Afandi Wijaya ayahnya Kanaya" ucapnya dengan senyum tipis diwajahnya.
Rayan hanya membalasnya dengan senyuman dan anggukan.
"Mmmm.om boleh saya anter Kanaya pulang?" tanya Rayan sedikit ragu.
"Oh tentu boleh,tolong jaga anak om baik-baik ya jangan sampai ada yang lecet" ucapnya memberi izin kepada Rayan.
Mata Kanaya kembali membulat dan bulatannya lebih besar dari yang tadi.
"Naya,ayah duluan ya hati-hati dijalan" pamitnya kepada Kanaya lalu menyalakan mesin mobilnya dan bergegas pergi.
Kanaya kini menatap Rayan tajam penuh amarah.Namun Rayan hanya membalasnya dengan senyuman kecil.
"Jangan melotot gitu ah sama pacar sendiri nanti durhaka loh" ucap Rayan menggoda gadisnya itu.
"Lo kira lo itu suami gue apa!? Durhaka durhaka segala!"
"Tunggu sini bentar,gue ambil motor dulu jangan kemana-mana ngertii?" sahut Rayan yang mengabaikan celotehan Kanaya.
Selang beberapa menit Rayan kembali dengan motor ninja kesayangannya yang berwarna hitam.Dan Kanaya masih berada di posisinya.
"Ayo naik" pinta Rayan pada Kanaya
"Gamau,gue bisa naik angkot"
"Gaada penolakan.Lagian jem segini pasti macet, gc naik" ucap Rayan kepada Kanaya.
Haaah baiklah Kanaya tidak ada pilihan.sekarang adalah jamnya orang-orang untuk pulang kerja.pasti macet.
Kanaya menaiki motor Rayan dengan hati-hati.
Sepanjang perjalanan tidak ada kata apapun keluar dari mulut mereka kecuali Kanaya yang mengarahkan Rayan kerumahnya.Menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk sampai kerumah Kanaya.
Setelah motor berhenti Kanaya pun turun dengan hati-hati dan langsung membalikkan badannya ingin memasuki rumahnya,namun tangannya di genggam oleh Rayan.
"Ga ngucapin apaaa gitu ke gue?" tanya Rayan pada Kanaya
"Makasih udah nganter gue" sahut kanaya dengan wajah datarnya
"Gue jemput lo besok pagi oke.Jangan sampe telat bangun lo" ucap Rayan lalu tersenyum kecil dan bergegas meninggalkan Kanaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...