Part25

1.2K 45 0
                                        

Rayan sedang duduk di sofa ruang tamu rumahnya dengan Mika yang duduk berhadapan dengannya.Seperti biasa,Rayan sedang menjalani hukumannya menjadi tutor cewek paling bandel satu sekolah ini.

"Oh! Gue ngerti!!" Mika berteriak kegirangan membuat Rayan yang sedang melamun terkejut.

"Lo kenapa bengong gitu?" tanya Mika melihat ekspresi Rayan yang tidak seperti biasanya.

"Engga,udah lanjutin" sahut Rayan lalu kembali melamun -asik dengan dunianya sendiri.

Rayan masih memikirkan Kanaya,kemarin ia tiba tiba menghilang setelah jam istirahat selesai.Sabil bilang mereka bolos,tapi Rayan ragu karena kanaya tidak seperti perempuan nakal di depannya ini.

"WOI!!" teriak Sabil lagi lagi mengagetkan cowok yang masih memakai seragam sekolahnya itu.

"Apaansi!" Rayan emosi,cewek didepannya ini tidak membiarkan dia berpikir dengan tenang.

"Dari tadi gue tanya juga! Lo kenapa sih!?" ucap Sabil marah marah.

"Gue abis putus" sahut Rayan lesu,entah kenapa dia merasa harus menceritakannya pada Mika.

"Oh!! Sama cewek paling pinter satu sekolah itu ya? Siapa deh namanya? Kana Kana gitu namanya,ya?" sahut Mika antusias membuat Rayan mengangguk.

Sebenarnya ini tidak ada hubungannya tentang hukuman mereka.Tapi,Mika merasa ia harus mengetahuinya,lagi pula tidak enak juga kan belajar dengan Rayan yang terus melamun tidak jelas.

"Cerita aja,gaenak tau di pendem sendiri" ujar Mika membuat kening Rayan berkerut kerut.

Tumben.

Rayan lantas mengangguk dan menceritakan semuanya kepada Mika,termasuk soal kejadian pagi tadi tentang Kanaya tiba tiba bolos.

"Hah!? Seriusan anak kaya dia Bolos!?" Mika bahkan terkejut mendengarnya,pasalnya Kanaya sudah terkenal satu sekolah karena perilakunya yang baik.

"Iya,tadinya gue mau tanya dia langsung tapi percuma.karena telpon gue gapernah diangkat" sahut Rayan lesu,ia mengusap wajahnya,lelah memikirkan soal ini.

"Mungkin ada hal yang gak bisa dia ceritain ke lo,intinya sih jangan nyerah buat ngambil hati dia lagi" ujar Mika memberi saran,tumben anak ini otaknya bener.

Rayan menatap Mika sekilas lalu tersenyum mengangguk,mereka kembali melanjutkan acara belajar mereka.

Pukul 19:25

Sabil dan Rakan sedang duduk berhadapan di sebuah Caffe,membahas tentang sahabat mereka yang sedang perang dingin.

"Jadi bener kamu sama Kanaya tadi pagi bolos?" tanya Rakan serius,ia tidak percaya kedua perempuan itu melakukannya.

"I-iya" sahutnya gugup,ia tidak biasa berbohong seperti ini.Rakan tertawa renyah,ia tau gelagat orang yang sedang bohong,jadi usaha sabil sia sia.

"Kamu tau kenapa aku ketawa?" Rakan bertanya membuat Sabil menggeleng,memangnya apa?

Rakan menggeser kursinnya mendekat dengan Sabil,menatap cewek itu lembut.

"Kamu bohong sayang" bisik Rakan lembut membuat Sabil merona,bukan karena perlakuannya tapi karena ia ketahuan bohong.

"Jangan bohong" ujar Rakan mengacak surai Sabil gemas "Cerita aja,kamu kemana tadi?" lanjutnya menatap Sabil hangat.

"Tadi Kanaya sakit makanya aku suruh pulang" ucapnya tidak bersemangat.

"kamu kenapa ikut pulang?" tanya Rakan.

"Niatnya mau jagain Kanaya,aku kira Oma nya belom pulang,gataunya udah" sahutnya lagi enggan menatap Rakan,masih malu karena ketahuan berbohong.

Mine [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang