Sudah tiga hari Kanaya berada dirumah sakit,tapi ia belum juga membuka matanya sejak pingsan saat itu.Angga dan Rayan sedang menjaganya,mereka rela bolos sekolah hanya untuk menjaganya.Keduanya juga tidak makan atau minum apapun sejak Kanaya dirawat.
Ditengah keheningan mereka mendengar suara knop pintu dibuka,memunculkan Oma dari balik pintu.
"Kalian istirahat aja,biar Oma yang jaga.Kalian belum makan apapun kan? Nih Oma bawain makanan" ujar wanita rapuh itu seraya menyerahkan tempat makan bertingkat berwarna oranye.
Angga menerimanya lalu menyerahkannya kepada Rayan.
"Lo aja yang makan,gue gak laper" ucap Angga.
"Gimana gue bisa makan sih,Kanaya aja udah tiga hari gak makan.Masa gue enak enakan makan" sahutnya tanpa melepaskan pandangan dari Kanaya yang terkulai lemas.
"Angga,kamu harus makan.Cukup Kanaya yang sakit,kamu jangan" ujar Omanya membuat Angga tidak tega,lalu ia mengangguk dan bersedia makan.
"Rayan,kamu juga harus makan.Nanti kalo kamu sakit yang jagain Kanaya siapa?" Oma berusaha membujuknya.
"Aku kuat kok Oma,Oma gak usah khawatir" sahutnya tersenyum pada wanita yang rambutnya sudah memutih itu.
Mereka semua duduk mengelilingi ranjang Kanaya,berusaha berbicara dengan suara sekecil mungkin agar tidak mengganggu.Rayan terus memegang tangan Kanaya,sesekali terpejam karena mengantuk.
"Engggh..." tangan Kanaya tiba-tiba bergerak,membuat yang lainnya langsung menatap cewek itu penuh harap.Dan benar,Kanaya perlahan membuka matanya,melihat mereka satu per satu lalu beringsut duduk,dibantu Rayan.
"Oma..." Ujarnya lalu memeluk Oma erat "Nay takut Oma..." ucapnya lagi membuat Omanya hampir menangis.
"Jangan takut sayang,kita semua ada disini untuk jagain kamu" sahut Oma melepaskan pelukannya,menggenggam bahu cewek itu erat.
"Kepala kamu masih sakit? Atau badan kamu? Apanya yang sakit?" Rayan bertanya seraya menatap cewek itu khawatir,akhirnya yang ia tunggu terjadi juga.
"Enggaa..." sahut Kanaya lalu memeluk cowok itu erat,Kanaya menangis.
"Kamu harus makan Nay" ujar Angga membuat Kanaya melepaskan pelukannya lalu menoleh.Cewek itu mengangguk lalu Angga menyuapinya.
"Udah baikan?" tanya Angga,lalu Kanaya mengangguk "Makasih kalian udah jagain aku" ujat Kanaya membuat mereka semua tersenyum ke arahnya.
"Kamu sakit kenapa ga bilang sama Oma?" Oma nya bertanya,menatap Kanaya intens.
"Aku gak mau Oma khawatir" sahutnya -menunduk merasa bersalah.
"Tapi kalo kamu kaya gini,kamu bikin Oma sedih nay" ucap Oma lagi membuat Kanaya semakin merasa bersalah.
"Lain kali kalo ada sesuatu,bilang sama oma" pinta Oma lalu Kanaya mengangguk mengerti.Mereka semua kembali tersenyum.
"Kamu....kenapa bisa diculik?" Rayan bertanya hati hati,takut Kanaya masih trauma.
"Aku denger suara teriakan minta tolong waktu kamu lagi beli eskrim,jadi aku niat mau nolongin dan aku nemu perempuan diiket di dalem mobil yang gak ke kunci.Eh pas aku selesai buka iketannya,ada dua cowok dateng terus masuk ke mobil,dan cewek yang tadi aku tolong nyuntik aku entah pake apa,terus abis itu aku pingsan" Ceritanya dengan santai,Rayan menganga mendengarnya,padahal ia bertanya saja takut takut tapi Kanaya menjawabnya dengan tenang.
"Kan aku udah bilang sama kamu,aku gak suka kamu terlalu baik sama orang lain" Rayan mulai memarahinya "Sebelum kamu khawatirin orang lain kamu khawatirin diri kamu sendiri,gimana sih!?" Ucap nya dengan gusar,emosi kepada cewek didepannya yang terlalu polos ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...