Part7

2.5K 93 3
                                    

Seminggu kemudian.

Semuanya semakin membaik,mulai dari kanaya yang sudah berhenti menangisi orang tuanya sampai oma yang mencoba melupakan kejadian seminggu yang lalu.

Ting! Tong!

Bel rumah kanaya berbunyi,siapa?Rayan?.Oh ayolaah ini masih pagi sekali,dan kanaya mungkin belum siap dengan seragamnya.

"Asalamualaikum oma" ucap seseorang dari depan pintu ketika oma telah membukakan pintu untuknya.

"Rayan?Waalaikumussalam.ayo masuk dulu nak" ajak oma pada rayan dan dibalas anggukan olehnya.

"Duduk duluya.Biar oma panggilkan kanaya" pinta oma pada Rayan dengan senyuman.

"Oma.Boleh Rayan panggil sendiri?" tanya rayan sopan

"Yasudah.oma mau siapin sarapan duluya" ucap oma mengizinkan Rayan.

"Iya.Makasih oma" balas Rayan berterima kasih dan dibalas anggukan oleh oma.

Rayan segera menuju ke kamar kanaya yang berada dilantai dua.Ia sudah tidak sabar melihat keadaan gadisnya,padahal selama seminggu kemarin mereka benar-benar banyak menghabiskan waktu.Bahkan Rayan tidak sekolah selama seminggu untuk menemani kanaya yang masih dalam keadaan berkabung.

Rayan telah sampai didepan kamar kanaya dan ia masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.

"Bunda!" ucap kanaya dengan nada sedikit tinggi seraya menoleh cepat ke arah Rayan.

"Bunda?" batin Rayan bingung.

Kanaya spontan memanggil bundanya,karna masuk ke kamar kanaya tanpa mengetuk pintu adalah kebiasaan sang bunda,kanaya merindukan itu.

"Kamu masih kepikiran ayah sama bunda ya?" tanya Rayan sedikit khawatir dan hanya dibalas anggukan oleh kanaya.

"Sabar ya sayang.Kamu pasti bisa ngelewatin ini" lanjut Rayan menyemangati kanaya seraya memeluknya lembut.

"kita turun sekarang ya.Kamu sarapan dulu,baru kita berangkat" ajak Rayan lembut.

"Ga nafsu makan" jawab kanaya singkat masih dengan wajah yang sendu.

"Aku suapin deh,dikit aja gapapa.Yang penting makan,ya?" bujuk Rayan agar kanaya ingin makan.

"Yaudah"

Mereka menuruni satu persatu anak tangga dengan hati-hati dan segera menuju ke meja makan.

"Pagi sayang.Oma udah buatin nasi goreng untuk kamu" sapa oma disertai senyuman seperti biasanya.

"Iya oma" jawa kanaya dengan wajah datarnya.

"Kamu duduk sini biar aku sendokin nasinya" ucap rayan seraya menyendok nasi goreng yang ada di meja makan.

"Aa doong jangan mingkem ajaa.Gimana aku mau suapin kamu" ujar rayan pada kanaya dengan nada membujuk.

"Nah gitu dong" lanjut rayan lagi setelah kanaya membuka mulutnya dan mulai mengunyah makananya.

"Rayan memang anak yang baik" batin oma seraya memandangi rayan.

"Udah kenyang" ujar kanaya pada rayan.

"Yaudah minum dulu,baru kita berangkat"

"Udah" jawab kanaya selepas meneguk sedikit air digelas bening.

"Ok.Oma kita pamitya,Assalamualaikum" pamit rayan seraya mencium punggung tangan oma lembut diikuti kanaya dibelakangnya.

"Waalaikumussalam." balas oma singkat.

Mine [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang