Terhitung sudah tiga hari kanaya menghilang.Dan selama tiga hari Rayan,Rakan dan Raka mencari kanaya.Nihil.Rayan merasa putus asa sekarang.Selama tiga hari,Rayan pergi kesekolah dengan keadaan yang benar benar buruk.
Dikantin.
"Yan,lo makan dong" ucap Raka prihatin melihat sahabatnya terpuruk.Tidak ada jawaban.Rayan menatap meja didepannya dengan tatapan kosong.
"Yan,kalo lo gamau makan.Baso nya buat gue aja ya" ucap Rakan mengambil kesempatan.Rakan benar benar tidak bisa melihat keadaan.
Drrrt drrrt
Ponsel Rayan berbunyi.Nama kanaya terpampang di layar nya,secepat the flash Rayan mengangkat teleponnya.
"Halo.Kanaya,kamu baik baik aja?Kamu gapapa kan? Kamu dia mana sih nay?aku khawatir" Tersedak.Rakan dan Raka batuk bersamaan.Kaget mendengar ucapan Rayan barusan.Apa itu..benar benar kanaya?.
"Loud speaker dong" pinta Raka lalu Rayan mengiyakan.
"Rumah kosong Jalan Karappo nomor 35.Jangan bawa polisi" Ucap seseorang di sebrang sana.Suara itu,dia pria yang tiga hari lalu berkata "kanaya gue culik".
Berdiri.Rayan beranjak dari tempat duduknya tanpa menghiraukan panggilan Rakan dan Raka.
"YAN LO MAU KEMANA!?"
"MAKAN DULU YAN!!"
"YAN BASO LO BELUM DIBAYAR!!"
Baguss.Sekarang Rakan dan Raka menjadi pusat perhatian.Suasana mendadak hening.
Rayan berjalan terburu buru menuju ke parkiran.Menyalahkan mesin motornya,lalu melesat meninggalkan sekolah.Tidak perduli tentang jam pelajaran yang belum selesai.
Sampai.Rayan turun dari motornya melangkah hati hati ke rumah yang dimaksud pria tadi.
Rayan membuka pintu hati hati,kosong tidak ada siapapun.Melangkah masuk dengan perasaan yang tidak karuan.Yang ada dipikrannya hanya satu.Kanaya.
BRAAKK!!
Tersentak,Rayan menoleh.Pintu ditutup dengan kasar,lalu dikunci.Seorang pria.
"Cepet juga lo" Suara itu,Rayan mengenalnya.
"Mana kanaya!?" tanya Rayan dengan suara tinggi.
"Lo siapa hah? LO SIAPA!?!?" Ucapnya dengan suara yang cukup keras.
Bingung,Rayan mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Gue cowoknya bangsat!" sahut Rayan tak kalah keras.
"HAHAHAHAH!! COWOKNYA LO BILANG!? HAHAHAH!" Sebenarnya kenapa pria ini.Dia tertawa mendengar jawaban Rayan barusan.
Berhenti tertawa lalu mendekati Rayan perlahan.
"Lo bilang lo cowok Kanaya?"
"Hmmm" jawab Rayan berusaha tenang.
"Kanaya itu punya gue.Bahkan sebelum dia ketemu sama lo." sedikit menarik sudut bibirnya,tersenyum sinis."Gaada yang berhak milikin Kanaya selain gue.Gue suka sama kanaya dari kita kecil.Tapi kanaya gapernah sadar akan hal itu."
Bruk!!
Rayan terjatuh,ia pusing.Seseorang menghantam pelipisnya dengan sesuatu,sangat kerass.Pandangannya memudar,Rayan berusaha bangkit namun terjatuh lagi.Detik kemudian ia benar-benar terpejam.
***
"Kanaya,sayang.Kamu liat kan dia?dia itu ga berguna Kanaya.Ga berguna!!"
Tidak ada jawaban,hanya suara isakan yang terdengar.Rayan mendengar itu,ia tetap berpura-pura belum sadar.Tangan Rayan terikat,begitu kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...