Sakit ya ternyata,bila sudah melakukan segalanya dan mengorbankan semuanya.Tetapi bagimu aku hanya pengisi kekosongan.Yang bahkan bukan menjadi tempat tujuanmu menetap sama sekali.
~Frisca kleantha~***
"Jadi kamu ngejauhin aku demi cewek gak jelas itu!?" Frisca bertanya membentak,menatap cowok yang tengah duduk santai itu nanar.
"Bukan" sahutnya singkat dan tenang,tidak seperti Rezka yang biasanya emosional.
"Gak usah bohong! Aku sering liat kamu jalan keluar sama dia dan Feeza!" ujar Frisca lagi membuat Rezka terkekeh,cewek ini mengikutinya selama ini.
"Seengganya dia lebih baik dari lo" ucap Rezka membuat Frisca melotot,lebih baik dia bilang?
"Dia itu cuman cewek murahan yang gak tau diri!! Dia bahkan deket sama tiga cowok sekaligus termasuk kamu!!" ujar Frisca lantas membuat Rezka heran,cewek ini tau dari mana?
"Kata siapa?"
"Yaampun Rezka,kamu tau aku punya segalanya,aku bakal dapetin apa yang aku mau" sahutnya membuat Rezka geram,sombong banget lo bininya dajal!
"Oh,jadi ada mata mata di sekolah" ucap Rezka mengangguk.
"Udahlah,jangan coba coba ganggu Kanaya,dia gak ada hubungannya sama semua ini" ujar Rezka lalu berjalan melewati Frisca menuju kamarnya.
"Gak ada hubungannya kamu bilang!? Feeza bahkan udah berbulan bulan tinggal sama dia! Kamu segitu percayanya sama cewek murahan itu sampe nitipin adik kesayangan kamu sama dia!!" Frisca bersikeras menyalahkan Kanaya,membuat Rezka marah karena terus menyebutnya cewek murahan.
"Kalo dia cewek murahan terus lo apa? Cuman karena dia deket sama tiga cowok lo bilang dia cewek murahan? Trus lo cewek paling baik sedunia cuman karena lo deket sama gue doang,gitu?" Rezka memberi jeda "Lo sama dia itu bertolak belakang,dia itu berlian yang harus gue jaga dan lo cuman kerikil di pinggir jalan yang sering gue injek injek.Lo bilang dia cewek murahan kan? Murah,lo tau kata murah? Murah itu masih ada harganya dan lo? Lo mau bilang diri lo apa? Cewek gratisan gitu? Lo kan rela ngasih apa aja ke gue tanpa pamrih,gratisss" Ujar Rezka membuat Frisca tertohok karena kata katanya.
"Gue ngasih semuanya ke lo karena gue cinta sama lo!!"
"GUE GAK BUTUH CINTA LO! GUE BUTUH BUKTI,GUE BUTUH ORANG YANG SAYANG SAMA ADIK GUE! GUE BUTUH KANAYA YANG MEMPERLAKUKAN ADIK GUE DENGAN BAIK!...Bukan cewek yang nyakitin hati adik gue"
"Lo bakal nyesel,gue bakal nyingkirin Kanaya dari hidup lo!" ancam Frisca lalu pergi keluar rumah meninggalkan tuan rumahnya.
Maafin gue udah nyeret lo ke masalah ini nay.
"SIAAALL!! KENAPA LO LEBIH MILIH CEWEK MURAHAN ITU SIH!!" Frisca menangis sesegukan,berantakan sudah kamarnya karena ulah nya sendiri.Ia sudah tidak kuat lagi menahan emosinya selama ini,Rezka keterlaluan! Padahal ia sudah menyerahkan semuanya kepada cowok itu tapi kenapa! Kenapa malah orang lain yang ada dihatinya?!
"Gue bakal nyingkirin lo dari hidup Rezka,Kanaya Afinda!" teriaknya lalu kembali menangis,menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.
***
Rayan sedang berada dikamar Kanaya sekarang,menatap cewek itu hangat sesekali tersenyum padanya.Rayan ada disini karena beralasan ingin bertanya soal pelajaran hari ini yang ia tak mengerti.
"Udah paham?" tanya Kanya membuyarkan lamunan cowok itu.
"Eh paham paham" sahut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kamu kalo cape istirahat aja dulu,aku udah ngerti ko" ucap Rayan tersenyum hangat.
"Engga,aku gak cape" sahut cewek berwajah pucat itu,membuat Rayan rasanya ingin mencubit pipinya karena berbohong.
"Pucet banget,kamu gak sakit kan?" tanya Rayan,memancing Kanaya mengatakan yang sebenarnya walaupun cowok itu sudah tau.
"Engga,aku sehat!" ujar Kanaya bersemangat,membuat cowok didepannya sedih karena terus menyembunyikan rasa sakitnya dan menyimpannya sendiri.
Rayan memeluk Kanaya,mengecup kening cewek itu lembut.Ia sangat sedih karena perempuan kesayangannya ini sakit.
"Rayan!" Bisik Kanaya panik,cewek itu benar benar bingung,ni anak kesambet jin botol apa gimana sih!?
"Sebentar aja" sahutnya mengeratkan pelukannya.Sudah lama cowok itu tidak melakukannya,ia merindukan gadisnya.
"Tapikan-"
"Apa? Kita udah gak pacaran gitu?" Rayan melepaskan pelukannya,menggenggam bahu cewek itu dan menatapnya "Mau apapun status hubungan kita sekarang,kamu bakalan tetep jadi milik aku,jadi jangan pernah kamu lancang tinggalin aku sendiri" ucapnya lalu kembali memeluk cewek itu.
Kanaya hanya tersenyum dibuatnya,ia juga tidak mau melakukan semua ini.Tapi,Rayan bisa mendapatkan perempuan yang lebih sempurna dari nya,Kanaya tidak bisa membiarkan Rayan terus bersama nya karena jika Kanaya tidak selamat nanti,Rayan akan sakit.
"Kamu bisa sama Mika nanti" ujar Kanaya membuat Rayan melepaskan pelukannya "Mika lebih baik dari aku,dia juga kan sama kaya kamu,nakal.Dia gak akan ngatur ngatur kamu kaya aku,kalian bakalan bahagia.Dia juga cantik" lanjutnya lalu tersenyum hangat,hati Rayan mencelos mendengarnya.
"Kenapa?"
"Karena aku gak sempurna Rayan,dan kamu pantes dapetin yang sempurna,aku mungkin gak bisa selamanya ada disamping kamu.Aku bukan cewek baik seperti yang kamu pikirin,bahkan disekolah aja sekarang banyak yang benci sama aku,itu udah cukup buat buktiin kalo aku bukan yang terbaik buat kamu" Kanaya mulai menangis,kepalanya pusing karena terlalu banyak bicara.
"Jangan nangis,kasih aku kesempatan buat jagain kamu dari mereka." sahutnya menatap Kanaya sendiri,ia juga hampir menangis sekarang.Ia benar benar menyayangi Kanaya bahkan lebih dari apapun.Hatinya sakit melihat Kanaya seperti ini.
"Gak perlu,gak lama lagi juga aku pergi,jadi kamu gak perlu repot rep-"
"Kanaya!! Jangan pernah kamu ngomong gitu lagi!! Aku yakin kamu sembuh!!!" bentak Rayan membuat cewek itu bingung.
"Aku udah tau semuanya dan kamu gak perlu pura pura tegar lagi,kalo sakit bilang sama aku.Jangan senyum terus bilang gak papa,aku benci itu" ujarnya lagi membuat Kanaya kembali menangis,cowok itu memeluk Kanaya erat,tidak rela melepasnya walau sebentar saja.
"Maafin aku" ujar Kanaya di sela tangisan nya,ia merasa bersalah karena terus berbohong pada cowok didepannya ini.
"Engga,kamu gak salah.Yang penting sekarang,kamu harus laporan sama aku kalo kamu sakit.Aku terima laporan kamu dua puluh empat jam" sahutnya lalu tersenyum,kanaya terkekeh mendengarnya.
***
"Dimana?" Frisca berbicara dengan seseorang di telpon.Mengabaikan kamarnya yang masih berantakan karena ulah nya.
"Taman kota"
"Kondusif?"
"Iya,lumayan sepi,gak kaya biasanya"
"Lo ngeliat target?"
"Liat,lagi sama cowok"
"Kalo cowoknya lengah lo amanin dia"
"Oke,gue matiin"
"Good luck!"
you're in danger,enemy.
***
Rayan Kanaya balikan atau engga?Kira kira siapa yang ngobrol sama Frisca di telpon?
Sekian dari pacarnya Angga Ardian yang paling ganteng,paling manis,paling caem.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...