Part9

1.9K 72 2
                                    

"Yan,lo pasti udah taukan soal Rezka?" Tanya Raka memecah keheningan.Saat ini mereka sedang berada dikantin belakang sekolah -markas.Dan sekarang sedang jam istirahat.

"Hmmm" sahut Rayan tanpa menoleh.

"Trus kita harus gimana?" lanjut Raka.

"Ya ga gimana gimana" sahut Rayan acuh.

"Selama mereka ganyari perkara sama kita,kita biasa aja.Bersikap aja seolah olah kita gakenal sama mereka.ok?" lanjut rayan memperingatkan Rakan dan Raka.

"Kantin kuy" ajak Rakan tiba tiba dan dibalas tatapan oleh keduanya.

"Santai dong,gue ngajak kekantin bukan ngajak ribut" lanjut Rakan seraya mengangkat kedua telapak tangannya.

"Nianak emng susah diajak serius" ucap Raka heran dengan kelakuan saudara kembarnya.

"Jangan serius serius,nanti disakitin" sahut Rakan mengejek.

"Mudah mudahan gue ga ketularan tololnya" gumam Rayan seraya menggeleng gelengkan kepalanya.

Ketika mereka telah masuk kearea kantin,banyak pasang mata yang menatap mereka lama.Mata kaum hawapun berbinar seketika.

Duuuh Rayan ganteng bangetsii!!

Sikembar yaampuuun gantengnyaaaa!!!

Astatang maylup dateng!!!

Seperti itulah kira kira suara yang terdengar dari sebagian besar siswi dikantin.Setelah menemukan keberadaan gadisnya,Rayan bergegas menghampirinya.

"Suapin dong" ucap Rayan yang tiba tiba duduk di samping Kanaya yang tengah menyuap baksonya.

"Hai" ucap Rakan tanpa melambaikan tangan namun matanya mengarah ke Sabil yang duduk berhadapan dengan kanaya.

"Tayoo!!" sambung Raka membuat Rakan dan Sabil menatapnya tajam.

"Becanda anjir" lanjut Raka seraya ngakak lalu Rakan dan Sabil mengalihkan pandangan mereka.

"Beli sendiri dong" jawab kanaya pada Rayan.

"Gaada duit akunya.Beliin dong" sahut Rayan seraya menunjukkan wajah puppy eyesnya.

"Isshhh punya pacar nyusahin aja!" keluh Kanaya seraya merogoh sakunya.

"Becanda yaampun,sensi bangetsi" ucap Rayan lagi seraya mengacak puncak Kanaya lalu memandanginya lekat.

"ko pipi kamu merah gitusi? Jangan jangan kamu alergiya??" tanya Rayan sok khawatir.Padahal ia tau,pipi kanaya merah karna Rayan menatapnya tanpa henti.

"Bil udah belom?balikyu" ajak Kanaya pada Sabil tanpa menghiraukan Rayan.

"Udahni" sahut Sabil buru buru menyeruput es tehnya.

"Akunya ditinggal?" ucap Rayan seraya mengarahkan telunjuk kedepan wajahnya.

"Biarin,Rayan jelek!" ejek Kanaya pada Rayan lalu bergegas keluar kantin.Sedangkan Rayan masih memandangi punggung Kanaya yang mulai mengecil lalu lenyap dari pandangan.

Rakan dan Raka pun menggantikan posisi sabil dan duduk berhadapan dengan Rayan.Mereka mulai memesan makanan dan menghiraukan tatapan berharap dari semua siswi yang ada dikantin.

***

KRING! KRING! KRING!

Bel pulang sekolah telah berbunyi.Semua muridpun berhamburan keluar kelas.Kelas Rayan dan Kanaya pun kosong seketika.

"ayo pulang" ajak Rayan lembut.

"Rayan"

"Iya?"

"Aku kangen sama ayah sama bunda" lanjut kanaya dengan wajah sendunya.

"Aku..juga kangen sama mereka.Aku udah anggap mereka selayaknya orang tua aku nay" sahut Rayan berusaha menenangkan.

"Lebih baik kamu doain mereka ajaya,semoga mereka bahagia disana" lanjutnya dan dibalas anggukan oleh Kanaya.

"Udah yu pulang!" ajak Rayan lalu mereka bergegas ke parkiran sekolah.

"Kenapa?" tanya kanaya pada rayan yang tiba-tiba mundur lalu bersembunyi dibalik tembok.

"Ada Rezka" sahut rayan yang masih mengintip dari balik tembok.

"Aku takut dia nyari gara-gara dan aku gabisa nahan emosi.Aku takut kamu kena imbasnya" lanjut rayan seraya menatap kanaya lekat lalu kembali mengintip.

"Sebisa mungkin,tolong jauhin pertengkaran sama siapapun yan" gumam kanaya seraya menguatkan genggaman tangannya.

"Ayo,dia udah pergi" Mereka langsung pergi kearah motor Rayan terparkir,lalu bergegas pergi dari area sekolah.

Seperti biasanya,tidak ada percakapam antara mereka selama dijalan.Hanya terdengar suara kendaraan,hembusan angin dan suara klakson yang sesekali bersahutan.

"Rayan" panggil kanaya lembut.Kini ia tengah berada disamping motor Rayan.Mereka sudah sampai.

"Hmm?"

"Aku...boleh main kerumah kamu? Tanya kanaya ragu-ragu.

"Boleh dong!.Kapan?" sahut Rayan antusias yang diakhiri dengan pertanyaan.

"Sekarang.Boleh?".

"Yaudah,izin dulu sana sama oma"

"Yes!! Kamu mau masuk apa tunggu sini aja?" sahut kanaya antusias.

"Tunggu sini aja,jangan lama-lamaya"

"Ssiaaaap maprinceee!!" sahut kanaya lalu bergegas masuk kedalam rumahnya.

Setelah kanaya selesai dengan urusannya mereka langsung bergegas menuju rumah rayan.

"Rayan" panggil kanaya lembut dari belakang rayan.

"Kenapa?"

"Perjuangan kamu berhasil" ucap kanaya seraya mengeratkan pegangannya pada rayan.

Rayan hanya tersenyum.Tentu saja ia mengerti maksud dari perkataan gadisnya.Yang kanaya maksud adalah 'Rayan berhasil membuat kanaya jatuh cinta padanya'.

Mine [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang