Rezka merebahkan tubuhnya di kasur,menghela nafas lalu tersenyum mengingat kejadian hari ini.Ia begitu bahagia,adiknya memaafkannya dan kembali menerimanya.
Gue tinggal berusaha buat berenti ngelakuin itu,sebisa mungkin.
"Hai sayang!" Perempuan dengan baju ketat dan wajah yang menor itu tiba tiba datang,masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.
"Ngapain lo" Rezka beringsut duduk,menyambutnya dengan tatap dingin.
"Kok jutek bangetsi,aku kan ke sini cuman..." perempuan itu duduk di sebelah Rezka,membelai dada bidang Rezka lembut,menatapnya dengan tatapan sensual.
"Mending lo pergi sekarang dan jangan pernah temuin gue lagi" Rezka menepis kasar tangan Frisca,berjalan ke arah pintu berusaha menjauhinya.
"Kamu kenapa sih?!" tanyanya kesal,sudah berminggu minggu ia diperlakukan seperti ini.Biasanya juga Rezka menerimanya dengan senang hati,lalu melakukan 'itu'.
"Gue udah gak mau ngelakuin 'itu' lagi" sahutnya,menatap Frisca tanpa ragu.
"Lo pikir pantes cewek kerumah cowok malem malem dengan baju kaya gini?" lanjutnya memperhatikan Frisca dari atas sampai bawah,menatapnya seperti sampah."Mending lo pulang sekarang dan jangan pernah ngelakuin 'itu' lagi sama siapapun.Jaga harga diri lo baik baik" lanjutnya lalu meninggalkan Frisca di kamar nya.
Frisca berdecak sebal,sebenarnya apa yang membuat cowok itu berubah?Apa salahnya?Apa karena Feeza?Entahlah,yang terpenting sekarang adalah membuat Rezka kembali padanya,itu saja.
Rezka berjalan menuju dapur,menghadapi manusia sepertinya benar benar membuat tenggorokannya kering.Ia menuangkan segelas air putih dari teko lalu mulai minum.
"Kamu kenapa sih sayang? Hmm?" Frisca memeluknya dari belakang,membuat Rezka tersedak karena kaget.
"Lepasin!" Rezka melepaskan lingkaran tangan cewek sialan ini dari pinggangnya lalu berbalik,menatapnya nyalang.
"Gue bilang pergi!!" Ia kehabisan kesabaran,cewek seperti ini memang tidak patut diperlakukan lembut.Frisca tersentak sejenak lalu kembali menatap Rezka penuh sensual,perempuan ini memang benar benar gila!
"Aku sayang sama kamu.." ucapnya berusaha mendekati Rezka lagi,Rezka berusaha mundur namun ada meja dibelakangnya,ia terpojok."Aku mau kita.." Frisca mulai membelai dada bidang Rezka lagi,membelainya dengan lembut.Rezka tidak bisa berbuat apa apa,keringat dingin mengalir dari pelipisnya,ia berusaha mati matian menahan nafsunya.
"Aku mau kita..." Frisca terus mengulang kalimatnya,ia mulai memperpendek jarak mereka hingga dadanya menempel dengan dada Rezka,terus berusaha meruntuhkan keteguhan cowok itu.
Frisca menarik wajah Rezka agar sejajar dengan wajahnya,menatapnya penuh cinta lalu mulai mendekatkan bibir mereka.Frisca menciumnya lembut,keduanya terpejam menikmatinya.
Rezka kehilangan kekuatannya.Ia mulai memeluk Frisca,berusaha mendekatkan tubuh mereka.Frisca tertawa senang dalam hatinya,ia menang.
"Kakak,kakak udah janji sama aku"
Suara Feeza tiba tiba terdengar ditelinga Rezka,ia membuka matanya.Menyadari posisinya yang sekarang,ia langsung mendorong Frisca menjauh darinya.Tangannya berpegangan pada meja dibelakangnya,nafasnya terengah engah.Apa yang dia lakukan? Kenapa dia meningkari janjinya?
"Kamu kenapa?" Frisca bertanya khawatir,kembali mendekati Rezka.
"BERENTI!" teriakan Rezka membuatnya mematung,Rezka membentaknya lebih keras dari yang tadi.
"LO PERGI SEKARANG ATAU GUE SERET KELUAR!?" lanjutnya masih dengan nafas yang terengah,tak menunggu lama Frisca pergi dari rumahnya.Cewek itu keluar sambil komat kamit tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Dla nastolatkówPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...