Sudah berbulan bulan Kanaya melakukan rawat jalan dirumahnya,ia sudah lebih baik walaupun belum sembuh total.Perawat yang merawat Kanaya juga sudah dipersilahkan untuk kembali kerumah sakit,cewek itu bahkan sudah bisa bersekolah seperti biasanya.Pagi ini Kanaya berjalan beriringan bersama Rayan,disambut dengan senyuman ramah oleh hampir seluruh penghuni sekolah,tidak seperti dulu.
"Udah sarapan?" tanya Rayan pada cewek di sampingnya.
"Udah,tadi makan nasi goreng buatan kakak,enak!" seru Kanaya membuat Rayan tertawa,ia mengacak surai Kanaya gemas.Cewek itu jadi manja padanya sekarang,mengandalkan Rayan hampir untuk semua urusannya.Bukannya tidak suka,Rayan justru senang,ia merasa Kanaya memang benar benar membutuhkannya.
"Kemarin kan kita udah belajar bareng,aku juga udah jelasin semua yang gak kamu ngerti,hari ini berusaha dengan kemampuan terbaik kamu ya?" Rayan berucap lembut,menatap cewek itu dari samping.Hari ini adalah ujian kenaikan kelas mereka untuk ke kelas dua belas,kanaya sudah lama tidak masuk sekolah,jadi Rayan mengajarkan semua yang belum Kanaya pelajari.
"Iya,pasti" cewek itu mengangguk mantap.
Mereka memasuki kelas bersama,semua orang dikelas menatap Kanaya senang,menyambutnya dengan senyuman hangat.Mereka semua tau Kanaya sakit,dan sangat bahagia ketika salah satu anggota kelas mereka itu kembali bersekolah.
"Akhirnya sekolah juga" ujar Sabil ketika mereka sudah duduk ditempatnya.Cewek itu hanya tersenyum sebagai balasannya.
"Sehat terus ya Kanaya! Sepi kalo gak ada lo dikelas,yaa walaupun lo diem aja sih kalo dikelas,tapi tetep aja berasa ada yang kurang" seru Iko -ketua kelas yang di sambut anggukan oleh seluruh penghuni kelas.
"Iya nay,gak ada yang ngasih contekan lagi" ujar Eko membuat Kanaya tertawa.
"Nanti jangan lupa ya Nay!" ucap Erika memberi kode "contekannya.." bisiknya tapi masih bisa didengar seluruh penghuni kelas,mereka tertawa kemudian.
"Sekali sekali pake usaha sendiri,biar tau sampe mana kemampuan kalian.Jangan nyontek terus." protes Rayan membuat Kanaya memandangnya jenaka,ia tau cowok itu tidak suka yang lain menyontek padanya.
"Bubar bubar!!! Pawangnya ngamoook!!!" Seru Iko lalu mereka semua terbahak,Rayan ikut tertawa kecil ditempatnya.Ia bahagia,benar benar bahagia karena keadaan sudah berubah.Predikat Badboy yang melekat padanya sudah lama hilang,tapi tetap menjadi most wanted sih.Cowok itu mengecup kening Kanaya lembut,lalu mengelus rambutnya.
Bel masuk sudah berbunyi,guru datang dan ujian akan segera dimulai.
***
"Gue seneng banget akhirnya ujian kita selesai" ujar Sabil seraya memainkan sedotan ditangannya.Mereka sedang berada di caffe,masih mengenakan seragam sekolah.Angga juga turut hadir karena Rayan menghubunginya tadi.
"Norak lo bil,gue udah kelar dari lama malahan" sahut Angga membuat sabil cemberut,Angga berada dikelas dua belas dan telah melewati semua ujian yang melelahkan,bahkan sebelum mereka semua memulai ujian akhirnya Angga sudah selesai.
"Gue udah berusaha keras belajar,semoga hasilnya bagus,biar kita bisa liburan ke Lombok dibayarin ortu,kan lumayan" ujar Rakan membuat mereka berseru.
"Serius?" Rezka membeo.
"Iya,semua biaya ditanggung ortu gue,kata mereka gak papa gue sama Raka ngajak kalian.Villa ortu nganggur di sana,semua kebutuhan kita juga udah dijamin" lanjut Rakan membuat mereka menganga,tajir bener anjir!
"Aduuuh jadi enaaak" Rayan berujar cengengesan,mereka semua tertawa.
"Udah sore nih,Feeza sendirian dirumah.Mau mampir gak kalian?" Rezka berucap membuat mereka semua melirik jam tangan mereka.Benar,sudah pukul 17:00.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...