RAYAN SAPUTRA.
Di pagi yang cerah,dua insan yang saling mencintai tengah menuju ke sekolah mereka.Ok,gue lebay.
Gue sama kanaya lagi dalam perjalanan menuju ke sekolah.Butuh waktu sekitar lima belas menit-an lah buat sampe ke sekolah.
"Rayan,ko perasaan aku ga enak gini ya?.Aku takut kamu kenapa kenapa" Kok? Padahal gue gapapa,dan ngerasa sehat wal afiat.
"Kamu ko tiba tiba ngomong gitu?." tanya gue yang bingung sama sikapnya.
"Gatau,aku takut.Kamu jangan kemana mana ya,temenin aku aja nanti dikelas.ok?" Okelah,lagian gue emang pengen ngabisin waktu berdua sama Kanaya.Padahal kemarin kita ketemu,tapi gue ngerasa kangen banget sama ni anak.
"Iya" jawab gue singkat.
Setelah kita sampe di parkiran sekolah,kita langsung ke kelas dan gue juga ga niat ke markas -kantin belakang- buat ketemu sama upin ipin.Sekolah udah rame ternyata.
BRAAKK!
"Apaansi lo anjing ngagetin gue aja!?" Teriak gue ke Rakan yang tiba tiba nge gebrak meja gue.Sekarang gue lagi dikelas sama Naya.
"Kebiasaan lo tau ga?" ucap Raka yang nyamber tiba tiba.Mereka kenapa si Astagahh?!
"Lo bedua kenapa si?"
"Kita nungguin lo di markas,dan lo malah disini" sahut Rakan yang pandangannya gak lepas dari Sabil.
"Oh iya.Maafin gue,gue lupa ngomong sama kalian" ternyata gara gara gituan doang.Gue kira ada yang serius.
"Sadar gasi yan? Semenjak sama Kanaya lo jadi jarang nongkrong sama kita" ucap Raka yang masang muka serius.Ah elah ni anak alay bett.
"Makanya cari cewe Bob.Jadi nanti kita bisa nongkrong bareng skalian bawa cewe kita" ucap Rakan ngasih saran ke abangnya sambil nepuk nepuk pundaknya pelan.
"Kaya lo punya cewe aja tai!" kita masih jadi pusat perhatian karna upin ipin satu ini.
KRING! KRING! KRING!
"Udah bel.Balik sono" usir gue ke Rakan dan Raka.
"Gaya anjing,mentang mentang udah tobat" lah apaansi si Raka,gue nyuruh dia balik malah ngegass.
"Bye bye Sabil" Ucap Rakan ke Sabil.Gue rasa si Rakan demen ama Sabil.Tapi sayangnya setau gue sabil udah punya cowo.
"Sabil udah punya cowo bob" ucap gue ke Rakan.Mampuslo potek potek dah tau si Sabil udah punya orang.
"Gue masa depannya,lo tenang aja" dih begaya banget ni anak ngomong gitu depan Sabil.Eh tapi,Sabil mukanya merah gitu.Tanda tanda tsunami kayanya.
Merekapun keluar dari kelas gue dan galama guru masuk ke kelas lalu pelajaranpun dimulai.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu.Keadaan kelas ataupun sekolah sudah sangat sepi."Ayo pulang,udah sepi" ucap Rayan seraya beranjak dari tempatnya hendak keluar kelas.
"Aku mau ke toilet dulu ya,kamu tunggu sini.gapapa?" pinta kanaya lembut.
Rayan mengangguk,tanda mengerti.Kanaya langsung beranjak dari tempatnya lalu keluar kelas.Sangat sepi.Kanaya sedikit merinding,menyapu pandang ke lingkungan sekolah,benar benar sepi.Ia sedikit takut.
"Mph!!" teriak Kanaya ketika seseorang membekap mulutnya dengan sapu tangan.
Kanaya berontak tapi hasilnya,nihil.Seorang pria.Kanaya tahu itu hanya dengan merasakan genggaman tangannya.
Pandangannya mengabur perlahan,ia pusing.Sepertinya pria itu memberikan obat bius di sapu tangannya.
"Rayan" lirih kanaya sebelum benar benar terpejam.
"Kanaya lama banget sih?" Rayan menggerutu tiada henti hentinya.Kenapa kanaya begitu lama!?
Sudah dua puluh menit ia menunggu.Sebenarnya apa yang dilakukan kanaya di toilet?Apa dia meninggalkan Rayan dan pulang lebih dulu?Apa kanaya diculik?Atau dia pingsan di toilet?
Rayan bergidik ngeri membayangkan hal buruk dipikarannya.Ia mulai khawatir akan gadisnya.
Rayan berjalan dengan keringat di pelipisnya berniat menyusul kanaya ke toilet.
Drrrt drrrrt
Ponsel Rayan berbunyi dan terpampang nama Kanaya dia layarnya.
"Halo.kamu dimana?"
"Kanaya sama gue" ucap seseorang di sebrang sana.Suara pria.Rayan semakin khawatir.
"Lo siapa? Mana kanaya!? Mana cewe gue!?" Rayan tidak bisa menahan emosinya.Ia benar benar khawatir,terlebih ia tak mengenal suara berat di sebrang sana.
"Kanaya gue culik" jawabnya santai tanpa beban.
Tuut tuut tuut
Sambungan terputus.Wajah Rayan merah padam,ia benar-benar tidak bisa menerima ini.Bagaimana bisa gadisnya diculik?Apa tujuannya menculik kanaya!?
"Aaaghk!!" teriak Rayan meluapkan amarahnya.Menjambak rambutnya frustasi.Ia gagal menjaga kanaya,ia gagal menjaga gadisnya.
"Kamu dimana nay?" ucap Rayan berbicara sendiri,ia mulai tidak waras.
Ia mengingat kembali kejadian pagi tadi.Benar saja,perasaan Kanaya memang sudah tidak enak sejak pagi tadi.
Rayan benar-benar bingung.Sekarang apa yang harus ia lakukan?Mencari kanaya?kemana?.Seseorang tolong bantu Rayan!!!
Terlintas dipikiran Rayan untuk menghubungi Rakan dan Raka.Mungkin sahabatnya itu bisa membantu walaupun ia sadar akan meminta Bantuan pada orang setengah waras.
Pukul 19:45.Rayan,Rakan dan Raka masih berusaha mencari kanaya.Tujuan mereka memang tidak jelas,mereka berpencar menyusuri jalan jalan.
Tak kunjung mendapatkan hasil,mereka memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu.
"Yan,mending kita pulang aja deh.Kita lanjut cari Kanaya besok." Ucap Raka memberi saran.Ia prihatin melihat sahabatnya yang terlihat seperti pemulung.Rayan masih mengenakan baju sekolahnya,wajahnya terlihat sangat lelah.
"Gabisa ka.Gue harus cari Kanaya sampe ketemu" Rayan ini!! Raka lupa kalau Rayan keras kepala.
"Yan,dengerin gue" ucap Rakan memberi jeda.
"Lo harus istirahat,lo harus makan atau lo bakal mati di perjalanan pas nyari kanaya.Lo mati,kanaya ga ketemu.Jadi sekarang,lo mending pulang dulu,tenangin dirilo" bujuk Rakan.Sedikit berlebihan,apa manusia akan mati hanya karna tidak makan seharian?
Rayan setuju dengan perkataan Rakan.Ia memang harus makan dan istirahat dulu.
"Yaudah,gue balik" ucap Rayan singkat.
Menyalakan mesin motornya lalu pergi dari hadapan Rakan dan Raka.
"Kamu di mana sih nay?" gumam Rayan ketika dalam perjalanan pulang.Matanya terasa panas lalu menangis tanpa suara.
"Semoga kamu baik baik aja nay"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Roman pour AdolescentsPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...