Happy Reading!
***
"Rayan" panggil kanaya.Sekarang sudah pukul delapan malam,Rayan berniat menginap lagi dirumah kanaya.
"Iya" sahutnya tanpa menoleh -sibuk bermain game MOBA di ponselnya.
"Jadi selama oma gak ada kamu nginep disini?" tanyanya.
Rayan menoleh,menghentikan aktivitasnya.
"Engga nay,maaf ya" sahutnya dengan nada penuh penyesalan.
"Oh.Iya gak papa"
"Nanti aku minta sabil buat temenin kamu ya?" tanyanya.
Tidak membalas,kanaya hanya mengangguk.
"Jangan gitu dong.Nanti kalo aku nginep disini lama lama,netizen di Indonesia nyinyir.Akun lambe turah gosipin kita,terus juga..." ucapan Rayan menggantung,membuat kanaya mengerutkan keningnya penasaran.
"Apa?" tanyanya.
"Aku takut khilaf dan ngelakuin hal yang ga seharusnya" sahutnya dengan cengiran tak berdosa.
Kanaya hanya tertawa kecil mendengarnya.Rayan..benar benar cowok baik.Sebrengsek,senakal,dan seabsurd apapun Rayan,ia tetap ingin menjaga kehormatan wanita.
"Emmm mau Crepe Cake?" Rayan bertanya.
"Udah malem,beli dimana?" kanaya balik bertanya.
"Yaampun,baru jam segini dibilang malem.Masih sore ini ma sayaang" Rayan geleng geleng tidak mengerti dengan gadisnya ini.
Malam?Rayan jarang merasakan malam -malam yang normal.Malam hari Rayan selalu menghabiskan waktunya untuk hal yang tidak perlu,membuatnya jarang tidur dan jarang merasakan malam.
"Kita beli di cafe kemarin,yang kamu pucet itu loh" ucapnya lagi tertawa kecil.Kanaya mengerucutkan bibirnya.Ia ingat ketika kakinya berlumuran darah,wajahnya pucat pasi.
"Eh,maaf deh maaf" Rayan mulai paranoid melihat wajah gadisnya yang tak bersahabat,ia takut kanaya marah.
"Hmmm" sahutnya malas.
"Yaudah,ayo siap siap" Rayan beranjak keluar kamar kanaya,disusul kanaya yang mulai mengobrak-abrik lemarinya.Kebiasaan kanaya ketika bingung ingin memakai pakaian yang mana.
Setelah setengah jam berlalu,mereka langsung menuju ke cafe.
Sampai.
Rayan dan kanaya memilih duduk di pojok ruangan -dekat dengan dinding kaca.Memperlihatkan pemandangan diluar cafe,jalanan ibu kota sedang tenang malam ini.
"Rayan" kanaya memanggil,memulai pembicaraan setelah memesan tadi.
"Hmmm?" sahutnya tanpa mengalihkan pandangan dari kanaya.Menopang dagu,menatap wajah gadisnya intens.
"Kamu pernah punya pacar?" tanyanya,entah apa yang membuatnya penasaran tentang itu.
"Pernah" sahutnya.
"Siapa namanya?"
"Kanaya Afinda"
"Ck isshhh" kanaya berdecak sebal,ia serius tapi Rayan merusak semuanya.
"Aku gak pernah punya pacar.Kenapa?" ucapnya lalu balik bertanya.
"Ah? Gak salah?" kanaya tidak percaya.
"Enggak,cewek kan selalu bener." Rayan ini,benar benar tidak bisa diajak serius.
Menyebalkan.Kanaya membuang muka,memalingkan pandangannya dari Rayan.Menopang dagu,menikmati pemandangan jalanan ibu kota yang tenang tanpa suara klakson yang mengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [SELESAI] ✔
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya...