Peraturan

266 19 0
                                    

Zeus Pov

“Halo semuanya, kalian bisa memanggil saya dengan nama Kevin.” Aku tersenyum membuat murid perempuan semakin menggila karena pesonaku. Hei ini bukan lebay karena memang pada kenyataannya, aura dari seorang dewa tidak bisa dibandingkan dengan manusia.

Aku melihat ke arah Emma yang menatapku dengan pandangan tidak percaya. “Kita bertemu lagi Emma.” Semua orang yang ada di sana langsung terdiam dan berbalik menatap Emma.

“I ... iya Tuan eh pak.” Emma hanya tersenyum lalu menunduk setelah membalas sapaanku. Beberapa detik kemudian seisi kelas kembali ribut karena penasaran dengan hubungan antara aku dan Emma. Hah dasar manusia.

“Baiklah semuanya, mari kita mulai pelajaran hari ini.”

* * *

“Baiklah saya rasa pelajaran hari ini cukup sampai di sini, sampai bertemu minggu depan dan jangan lupa tugasnya dikerjakan.”

Setelah mengajar selama beberapa jam, akhirnya selesai sudah pekerjaanku.

“Oh ya Emma ikut saya sebentar.” Emma tampak terkejut mendengar panggilan dariku. Setelah mengangguk mengiyakan, dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mengikutiku keluar kelas. Aku dapat mendengar kehebohan dalam kelas ketika aku dan Emma keluar dari sana.

Dasar manusia, tidak bisakah mereka berhenti bergosip dan tidak memperdulikan urusan orang?

Aku membawa Emma ke atas atap sekolah, tempat paling sepi di sekolah ini.

“Tuan ini maksudnya apa? Kenapa tuan tidak pulang dan malah menjadi guru di sini?” Emma langsung mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi ada di benaknya setelah kami sampai di atap. Aku tahu itu makanya aku membawanya ke tempat ini untuk menjelaskan beberapa hal padanya.

“Aku bosan jika harus menghabiskan waktuku di rumah sedangkan mainanku berkeliaran bebas di luar sana.”

“Apa maksud tuan?” Aku tersenyum lalu menyandarkan tubuh ke pagar pembatas yang ada di sekitar atap.

“Aku hanya ingin bersenang-senang Emma untuk menghilangkan rasa bosanku, itulah alasan kenapa aku mau menghidupkanmu. Keberadaanmu seharusnya tidak boleh ada di dunia ini dan aku bertanggung jawab atas itu. Jika kau melakukan kesalahan yang bertentangan dengan hukum langit maka aku yang akan menerima hukumannya. Jadi aku akan ada di sini juga untuk mengawasimu, paham?”

“Aku mengerti tuan, aku janji tidak akan mengecewakanmu.”

“Bagus.” Aku mengangkat wajahku melihat langit yang tampak cerah siang ini.

“Ada beberapa peraturan yang tidak boleh kau langgar selama menjadi manusia. Pertama tidak boleh ada yang tahu identitasmu yang sebenarnya. Kedua kau tidak boleh menjalin hubungan yang sangat dekat dengan siapapun. Terakhir Emma jangan percaya dengan siapapun selain aku. Aku percaya padamu.”

Aku berbalik menatap Emma yang juga tengah menatapku dengan pandangan serius. “Tidak usah terlalu dipikirkan.” Aku mengacak rambut Emma, dengan begini aku harap dia tidak melakukan kesalahan yang sama dengan pelayanku yang lama.

* * *

Kalian pasti penasaran bagaimana aku bisa langsung diterima sebagai seorang guru di sini? Mudah aku kan dewa tinggal memanipulasi otak manusia dengan kekuatanku, aku dapat melakukan apapun yang kuinginkan. Tentunya ada batasan dalam menggunakan kekuatanku karena akan mendapat hukuman jika melanggar ketentuan langit.

Huh menjadi guru itu ternyata tidak menyenangkan, bukannya bersenang-senang aku malah bosan hanya duduk di ruang guru seharian. Energi yang ada di sekitar Emma juga tenang-tenang saja sementara ini. Sepertinya tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Klek

Pintu ruang guru terbuka dan seorang murid laki-laki masuk lalu berjalan ke arahku. “Pak saya datang untuk mengantarkan tugas yang tadi anda berikan.”

“Terima kasih, taruh saja di atas meja.”

“Maaf pak boleh saya bertanya satu hal?” Pemuda itu tidak langsung meninggalkanku malah bertanya padaku.

“Iya apa yang ingin kau tanyakan?”

“Sebelumnya saya minta maaf jika hal ini terdengar seperti menguping, tapi saya tidak sengaja mendengar pembicaraan anda dengan Emma di atas atap. Sebenarnya apa maksudnya bahwa tidak ada yang boleh tahu siapa Emma yang sebenarnya?”

Kalau dilihat lagi dia adalah pemuda yang disukai Emma, Kenapa aku tidak menyadari kehadirannya di atap tadi. “Itu sebenarnya ...” Aku menyeringai pemuda ini harus diberi pelajaran sepertinya.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang