Hukuman

280 10 0
                                    

Zeus Pov



Kesadaranku perlahan kembali, tapi rasa sakit yang mendera dadaku semakin menjadi. Terasa sangat panas bagaikan ada api yang sangat besar di sana. Seluruh tubuhku terasa keram, bahkan untuk bernapas saja sulit. Ini pertama kalinya aku merasakan sakit yang seperti ini selain pada saat kekuatanku dilepas.



Rasanya seperti berada di neraka. Aku hanya bisa terdiam dan pasrah ketika Emma membawaku ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Karena rasa panas di dadaku. Aku sampai lupa dengan tubuhku yang lengket karena darah.



Aku menarik Emma hingga tubuhnya ikut jatuh ke bak mandi. Ingat tidak ada maksud tersembunyi dari perbuatan ini. Kalian pikir dengan mengompres dada saja rasa panas ini akan hilang? Tidak semudah itu, ini terasa seperti hukuman.



"Buka pakaianku." Aku menatap mata Emma dengan tajam. Bukan maksudku untuk melakukan hal mesum padanya. Saat ini aku harus memastikan sesuatu dan pakaianku harus dibuka agar aku bisa melihat apa yang terjadi dengan tubuhku.



"Ta... tapi tuan." Emma tampak ragu, dia menatapku dengan wajah memelas sambil menggeleng pelan.



"Kau bukan anak kecil Emma, turuti saja aku harus memastikan sesuatu." Aku meremas jemari Emma yang ada di tanganku. Kalian tahu, aku sudah terbiasa berada pada posisi ini dengan banyak wanita jadi aku tidak risih sedikitpun.



Akhirnya Emma mengangguk dan menggerakkan tubuhnya. Pasti sakit karena aku menariknya dengan keras tadi. Emma keluar dari bak mandi lalu berjongkok di sisiku. Dengan cepat jemari lentiknya membuka kancing bajuku dari atas hingga bawah.



Setelah menyingkirkan blazer putih bercampur darah itu. Emma menatap dadaku dengan pandangan terkejut. Aku juga melihatnya, ternyata ini penyebab aku merasakan panas yang sangat di sana.



Di bagian tengah dadaku ada semacam luka terbuka dan didalamnya ada cairan merah pekat tapi bukan darah. Cairan itu bergetar seolah tengah dipanggang di atas api.



"Tsk sudah kuduga hal ini akan terjadi juga." Aku mendecih sambil menunjukkan seringaiku.



Ini adalah tanda peringatan. Jika seorang dewa menghisap roh jahat terlalu banyak, maka roh jahat itu bisa menguasainya. Jika hal itu terjadi, maka dewa itu tidak akan bisa kembali ke posisinya dan akan menjadi makhluk abadi yang tidak mempunyai tempat di manapun.



Dia hanya bisa berkelana di bumi dan neraka, tapi tidak akan pernah bisa menyentuh surga. Salah satu cara agar dia bisa kembali menjadi dewa adalah dengan menyucikan dirinya. Sang mantan dewa harus bertapa selama seribu tahun di air terjun nirwana.



"Ini apa tuan?"



Emma bertanya padaku setelah dia bisa mengusai kesadarannya kembali. Mungkin beberapa menit yang lalu dia syok melihat tanda ini, tapi sekarang dia sudah bisa menguasai dirinya.



"Ini hukuman karena aku telah melakukan banyak dosa Emma."



Aku berbalik menatapnya lalu tersenyum. "Jadi sekarang apa yang harus kulakukan tuan?" Emma menatapku dengan raut wajah khawatir. Mungkin di saat seperti ini aku bisa bersyukur karena aku mempunyai pelayan berhati lembut seperti dia.



"Kau tidak perlu melakukan apa-apa, aku akan berada di sini selama beberapa jam. Bersihkan tubuhmu." Aku menyandarkan kepalaku di ujung bak mandi lalu memejamkan mata.



Emma memang harus membersihkan tubuhnya yang ikut terkena darah saat dia membawaku ke sini. Tak lama kemudian aku tertidur. Setidaknya dengan begini Emma tidak risih harus membersihkan tubuhnya dengan aku yang masih terbaring di bak mandi.



TBC


Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang