Sikap Kenji

175 10 0
                                    

Emma Pov



"Hei kenapa melamun seperti itu?"



Aku terkejut ketika punggungku ditepuk oleh seseorang dari belakang. Aku berbalik dan ternyata orang itu adalah Hiyori.



"Ahh bukan apa-apa aku hanya kelelahan."



Aku tersenyum tipis padanya. Bel tanda jam istirahat baru saja terdengar dan Hiyori langsung menghampiriku. Setiap jam istirahat kami pasti akan pergi ke kantin bersama.



"Jaga kesehatanmu." Sebuah suara terdengar dari depan. Aku mengangkat wajah dan melihat Kenji tengah tersenyum padaku. Dia meletakkan sebuah kotak permen di mejaku. "Ini biar kamu tambah semangat, aku pergi dulu." Kenji mengacak-ngacak rambutku lalu berjalan meninggalkan aku dan Hiyori.



"Wah apa ini, kau berhutang penjelasan padaku." Aku berbalik melihat Hiyori yang menatap curiga ke arahku. Otomatis pipiku memanas dan aku rasa wajahku pasti sudah semerah kepiting rebus sekarang.



"Penjelasan apa?" Aku mengalihkan pandanganku ke bawah, berusaha lari dari tatapan penasaran Hiyori.



"Kejadian tadi itu tidak tidak mungkin terjadi secara kebetulan kan?" Hiyori semakin mendekatkan wajahnya padaku lalu berbisik pelan di telingaku.



"Ahh baiklah aku akan menceritakannya padamu, ayo kita makan di atap sekolah saja." Akhirnya aku menyerah. Dengan cepat aku bangun dari tempat dudukku lalu mendorong Hiyori ke luar kelas.



Gadis itu tidak akan diam jika tidak mendapat jawaban yang diinginkan olehnya. Kami adalah teman dan aku tidak ingin menyembunyikan apapun darinya. Setelah membeli roti dan minuman di kantin, kami berjalan menuju atap sekolah yang sepi.



Di atas atap ada sebuah bangku panjang yang bisa dipakai untuk beristirahat. Selain perpustakaan, atap adalah tempat kesukaanku di sekolah. Kami duduk di atas bangku itu sambil memakan makanan yang tadi kami beli.



"Jadi apa yang terjadi pada kalian berdua?" Hiyori kembali bertanya padaku. Beginilah sifatnya ketika sedang penasaran dengan sesuatu.



"Se... sebenarnya." Aku menuduk menatap kakiku yang masih mengenakan sepatu dengan rapi di sana. "Aku dan Kenji dekat selama liburan, dan beberapa hari yang lalu aku menerimanya menjadi kekasihku." Aku akhirnya mengatakan semuanya pada Hiyori.



"Serius? Kamu nggak takut sama dia?" Hiyori menatapku dengan tatapan yang tidak dapat kuartikan. "Kenapa aku harus takut sama dia? Sejauh ini yang aku lihat, Kenji adalah pemuda yang baik dan lembut." Iyah aku tidak pernah melihatnya bersikap jahat.



"Baiklah karena aku sedang berbaik hati, maka aku akan menceritakan semua keburukkan Kenji padamu." Hiyori bangun dari duduknya lalu berdiri di hadapanku layaknya seseorang yang akan melakukan pidato penting.



"Jadi alasan semua anak yang ada di kelas tidak ingin dekat dengan Kenji adalah karena sikapnya yang sudah diluar batas."



Aku masih bingung, sikap Kenji yang seperti apa yang membuat banyak orang tidak menyukainya. Selama ini dia selalu membantu orang yang kesusahan, dia juga murah senyum pada semua orang. Apa itu merupakan sebuah perbuatan jahat?



"Dia itu suka mempermainkan perasaan semua orang Emma. Dia ahli dalam mendapatkan hati perempuan. Dan ketika dia berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, dia akan membuang perempuan itu." Hiyori mulai menjelaskan apa yang membuat Kenji ditakuti oleh teman-teman.



"Berhati-hatilah, cepat atau lambat dia mungkin akan membuangmu karena menemukan mangsa baru."



"Seperti itukah?" Aku menunduk dan meremas rok sekolahku. Aku tidak mempercayai perkataan Hiyori sepenuhnya, namun aku tetap meningkatkan kewaspadaanku. Tuan juga sudah pernah memperingatkanku dan aku tau dia punya maksud tersendiri.



Bicara soal tuan, keadaannya masih belum membaik. Beberapa hari ini dia tidak menemaniku ke sekolah dan tidak melakukan pekerjaan malamnya. Aku sangat mencemaskannya, semoga tidak ada hal buruk yang terjadi pada tuan.



TBC


Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang