Pernah Hidup

91 7 0
                                    

Emma Pov

“Ugh tuan, kau sudah sadar? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kau sakit lagi?.” Ketika aku membuka mata, tuan sudah sadar dan sedang duduk di atas tempat tidur.

Aku sangat khawatir dengan kondisi tuan, dan tidak ingin melihatnya kesakitan seperti kemarin. Terus terang saja, saat dia merasakan sakit seperti itu, aku juga merasakannya di dalam dadaku, meski tidak sesakit apa yang tuan rasakan.

“Haha jangan menunjukkan perasaanmu dengan sangat mudah Emma itu tidak baik. Lihat aku baik-baik saja dan tidak merasa kesakitan.” Tuan tersenyum lalu mengangkat kedua tangannya. Dia bahkan menunjukkan tanda di dadanya untuk meyakinkanku kalau dia baik-baik saja. Aku bisa bernapas lega sekarang.

“Aku sudah tahu apa yang terjadi padamu belakangan ini. Sebelum terlambat aku akan memberitahu alasan aku mengambilmu sebagai pelayan pribadiku.” Raut wajah tuan berubah. Aku juga mengubah posisiku menjadi lebih sopan dan tentu saja aku duduk di lantai.

Kami akan terlibat dalam pembicaraan yang serius, sebaiknya aku menaruh perhatian penuh pada tuan. “Katakan saja apa yang ingin dibicarakan tuan.” Aku menatap mata tuan.

“Apa selama kau menjadi manekin, kau pernah berbicara dengan benda lain yang memiliki jiwa sepertimu?” Tuan akhirnya membuka suaranya lagi. Aku menggeleng pelan sebagai jawaban. Benar juga, jika manekin sepertiku punya nyawa berarti benda lain pun pasti punya nyawa yang tersimpan didalamnya.

Tapi selama beberapa tahun menjadi manekin, aku tidak pernah menemukan benda lain yang juga mempunyai jiwa sepertiku. Itulah sebabnya aku merasa kesepian. Hanya bisa melihat manusia berlalu-lalang tanpa mereka bisa mendengar suaraku.

“Sebenarnya tidak ada benda mati yang memiliki nyawa di dunia ini?”

Aku memiringkan kepalaku, bingung dengan apa yang dijelaskan oleh tuan. “Lalu kenapa aku yang seorang manekin ini bisa mempunyai nyawa tuan?”

“Kau tahu Emma, yang mempunyai nyawa hanyalah makhluk hidup. Jika ada sebuah benda yang memiliki nyawa, kemungkinan besar benda itu dulunya adalah makhluk hidup. Dan karena suatu alasan rohnya tidak bisa naik ke nirwana dan tinggal dengan potongan tubuhnya semasa dia hidup.”

DEG

Tuan sedang berbohong padaku kan? Kalau memang benar bahwa aku dulu pernah hidup, lalu kenapa aku tidak punya sedikitpun kenangan semasa aku hidup? Dan kenapa aku harus tinggal dalam sebuah manekin?

“Kemungkinan besar, kau tidak bisa meninggalkan dunia ini adalah karena dendam.” Aku kembali mengalihkan fokusku pada tuan. Dia pasti telah membaca pikiranku dan menjawab pertanyaanku.

“Dendam? Tapi aku tidak ingat apa-apa?”

“Kau mengingatnya beberapa jam lalu, mungkin karena tubuhmu bereaksi dengan keadaan yang sama saat dia masih hidup.”

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Semua ini terasa sangat mustahil untuk menjadi nyata. Jadi dulu aku adalah seorang manusia yang hidup? Lalu karena suatu hal aku kehilangan nyawaku dan menjadi roh yang bergentayangan di sekitar tubuhku?

“Lalu kenapa aku bisa terperangkap dalam tubuh manekin ini?”

“Itu yang akan aku jelaskan kepadamu. Waktu kejadian itu, aku melihat suatu hal yang tidak biasa dengan tubuh manekinmu. Memang potongan tubuh yang lainnya terlihat seperti manekin biasa. Tapi kepala manekinmu itu ada tengkorak di dalamnya.”

Mataku melebar mendengar penjelasan dari tuan. “Jadi...”

“Yah saat memungut kepalamu yang pecah di beberapa bagian, aku melihat ada tengkorak di dalam sana. Itulah alasan kenapa aku bersedia menghidupkanmu kembali.”

Aku kembali terdiam, otakku masih berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh tuan.

“Sekarang semua keputusan ada di tanganmu Emma.”

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang