Reaksi

81 9 0
                                    

Zeus Pov

DEG

Perasaan terbakar ini, aku membuka kancing bajuku dan melihat tanda hitam di dadaku mulai bergerak lagi.

“Akhh.” Aku menggigit bibir bawahku menahan rasa panas yang mulai timbul di sana. Kenapa di saat seperti ini roh jahatnya mulai bereaksi?

Aku juga tidak bisa menggunakan kekuatanku untuk menolong Emma, semoga dia baik-baik saja. Aku tahu dengan baik bahwa dia tidak akan mati, tapi tetap saja aku mengkhawatirkannya. Apa yang bisa dilakukan oleh Emma yang lembut pada seseorang yang dipenuhi oleh roh jahat seperti Kenji?

Meski aku harus mengakui bahwa cepat atau lambat, gadis itu juga akan mengalami dampak negatif karena kekuatanku telah tercemar dengan energi roh jahat.

Sial kekuatan ini semakin menguasai tubuhku dan membuat aku tidak bisa mengetahui apa yang tengah terjadi pada emma. Kenapa harus di saat seperti ini?

Jantungku berdetak semakin cepat. Tanda ini terasa mencengkram jantungku. Terus mencengkram bagai tangan tak kasat mata yang berusaha mengambil alih kesadaranku. Aku hanya merasakan panas yang sangat di bagian dadaku, tidak dengan bagian tubuh yang lain.

Semakin lama, rasa sakit ini semakin menyiksaku. Aku pikir kali ini akan sama dengan kejadian belakangan ini. Tapi aku salah, kesadaranku tidak hilang. Melainkan tetap berada di tempatnya, seolah aku sedang dipaksa untuk menyaksikan saat diriku diambil ke bagian kegelapan.

Tak lama kemudian rasa sakit itu berhenti. Aku memandang tubuhku dengan bingung. Tak ada perubahan yang signifikan di sana. Seolah apa yang baru saja terjadi hanyalah hayalanku dan tidak pernah terjadi.

Masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, aku mengetes kekuatanku dengan mengirimkan telepati pada Emma.

“Emma kau bisa mendengarku?”

“Tuan... tuan darimana saja, kenapa tidak datang menolongku?” Suara Emma terdengar seperti seorang gadis yang sedang ketakutan.

“Maaf Emma aku tidak bisa menggunakan kekuatanku tadi. Tenanglah aku akan menemuimu sekarang.”

Aku memejamkan mata dan berusaha menggunakan kekuatanku agar aku bisa sampai ke tempat Emma.

Dalam hitungan detik, aku sudah sampai di tempat Emma. Aku terkejut melihat hasil pekerjaannya yang terlihat sangat mengerikan. Ini sangat berbeda dari saat pertama aku menggerakkan tubuhnya untuk membunuh teman-temannya.

Seluruh ruangan telah dipenuhi dengan cairan berwarna merah pekat yang berbau amis. Di tengah ruangan tampak tubuh Kenji yang sudah tak berbentuk bertumpuk membentuk sebuah gundukkan.

Di hadapan gundukkan itu Emma menatap datar ke arahku. Tubuhnya penuh dengan darah segar yang mengering. Gaun putih yang dipakainya terlihat lusuh sekarang. Kulitnya yang putih terlihat sangat kontras dengan darah yan menyelimuti seluruh tubuhnya. Tubuhnya memang sebuah maha karya.

“Emma kau tidak apa-apa?” Aku bertanya untuk memastikan keadaannya. Dia tidak terlihat seperti Emma yang biasanya. Emma menatapku dengan tatapan kosong lalu menjilat darah yang ada di jari telunjukknya. “Tuan rasanya sangat enak, aku mempersembahkan tubuh berdosa ini padamu.”

Emma tersenyum padaku, senyuman manis yang terlihat sangat menyeramkan di mataku. Tidak salah lagi dia sedang dikuasai oleh roh jahat. “Kerja bagus Emma dengan begini kau berhasil membalaskan dendammu.” Aku berjalan mendekati Emma perlahan.

“Makanlah tuan, rasanya sangat enak.” Emma mengambil potongan tangan Kenji lalu memberikannya padaku.

“As your wish.” Aku punya firasat tidak bagus soal ini, tapi ini adalah jalan takdir yang harus kami lalui. Kami semakin dekat pada kebenarannya dan aku telah siap menerima hukuman seberat apapun.

DEG

Mataku melebar ketika selesai menyantap tubuh Kenji. Sekarang aku tahu alasan dari semua kejadian aneh yang terjadi di sekitarku. Aku telah dijebak dan sekarang saatnya untuk menerima hukuman yang paling berat.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang