Tugas Sebenarnya

241 16 0
                                    

Zeus Pov

DEG...

“Emma kau bisa mendengarku?”

“Tuan tolong, aku harus bagaimana sekarang? Aku takut...”

“Mau bagaimana lagi, sekarang giliranmu untuk membereskan mereka.”

“Maksud tuan?”

“Bunuh orang yang telah melihatmu.”

Aku membuka mata, melihat ke arah pintu bertuliskan toilet wanita yang ada di hadapanku. Lihat manusia itu adalah makhluk yang selalu dipenuhi dengan kejahatan. Baru sebentar saja aku melepaskan mainanku, mereka telah merusak wajahnya. Hei tidakkah mereka tahu aku menghabiskan banyak energi untuk memperbaiki wajah cantik itu?

Haha mari lupakan itu, aku telah mengunci pintu ini agar mereka tidak bisa keluar dari sana. Mempermudah Emma untuk melenyapkan mereka. Tapi ternyata kita punya satu kendala lagi di sini, aku lupa kalau hati Emma terlalu baik untuk melakukan hal kejam seperti itu.

“Tuan aku tidak bisa melakukannya.”

Ya ampun dia perlu diajari lagi rupanya. “Aku akan membantumu Emma, sekarang diam dan biarkan tubuhmu bekerja.” Aku memutuskan telepati di antara kami lalu memusatkan kekuatanku pada tubuhnya.

“Kyaaaa”

Srek

Srek

Krieet...

Mudah kan Emma, kali berikutnya aku tidak akan menolongmu seperti ini lagi. Pintu terbuka perlahan dan pemandangan yang sangat mengagumkan terpampang dihadapanku. Ini adalah hasil pekerjaan yang bagus. Aku harus memuji diriku sendiri untuk ini, karena aku yang menggerakkan tubuh Emma.

Tap

Aku berjalan memasuki toilet yang telah dipenuhi dengan cairan berwarna merah, bau anyir semakin pekat ketika aku menginjakkan kaki di tempat itu. Ahh kapan terakhir kali aku melihat hal seperti ini, jujur saja aku sangat merindukan saat-saat ini.

Sepatuku menimbulkan bunyi yang nyaring meskipun telah terkena darah yang ada di lantai toilet. Di hadapanku kini terlihat tiga mayat murid perempuan dengan keadaan perut yang sudah tidak utuh lagi.

Di sudut ruangan Emma tampak tengah meringkuk sambil gemetar ketakutan dengan tubuh yang bermandikan darah. Sebenarnya ini adalah tugas dari pelayanku yaitu mencari tumbal untukku. Kalian tidak berpikir kalau menyerap energi manusia dari berhubungan badan cukup untukku kan?

Hal itu hanya akan membuatku bisa hidup seperti orang biasa, sedangkan jika ingin energi yang lebih besar lagi aku harus memakan mereka langsung. Aku tidak perduli jika perbuatanku ini akan membuat jiwaku berubah menjadi iblis, toh aku tidak pernah dihargai ketika menjadi dewa.

“Ini adalah pekerjaanmu yang sebenarnya sebagai pelayanku, aku tidak akan menolongmu lagi lain kali jadi ingatlah ini.”

Emma masih terdiam di tempatnya dan aku langsung melahap tubuh yang ada di lantai toilet. Mungkin terlihat menjijikkan bagi kalian, tapi aku sudah memastikan bahwa makananku kali ini sudah bersih dan siap untuk disantap.

* * *

Matahari hampir terbenam dengan sempurna ketika aku selesai menyantap ketiga tubuh itu. Emma masih tetap pada posisi yang sama seperti tadi. Aku bangun dari lantai lalu menyentuh pundaknya, membuat gadis itu terkejut dan mengangkat wajahnya menatapku. Mata kami bertemu dan perlahan air mata mulai mengalir membasahi pipi Emma.

“Tu... tuan aku tidak sanggup jika harus melakukan semua ini.” Dia menggeleng lemah menatapku. “Kau harus membiasakan dirimu dengan hal seperti ini mulai sekarang, ingat kehidupanmu juga datang dari sini.” Aku tersenyum membelai wajahnya lembut. Lihat Emma apa yang kuberikan padamu bukanlah kebaikan hati, selalu ada bayaran untuk setiap pekerjaan.

Sore itu kuhabiskan dengan Emma yang menangis di pelukanku.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang