Hanna Sakurai

90 10 0
                                    

Zeus Pov

“Darimana anda mendapatkan foto ini?” Petugas polisi bertanya padaku dengan pandangan tidak percaya.

“Apa kau tahu sesuatu tentang gadis ini?” Mencoba menalihkan perhatiannya dariku, aku memberikan sebuah pertanyaan padanya. Identitasku bisa terancam jika dia mengetahui bahwa Emma telah hidup kembali.

“Dia adalah Hanna Sakurai, anak tuan Sakurai yang menghilang setahun lalu. Kami sudah melakukan segala upaya untuk menemukan nona Hanna, tapi sampai sekarang kami belum menemukannya.”

Petugas itu mulai bercerita, dilihat dari penampilannya dia sudah cukup berumur. Dengan wajah yang menyiratkan kesedihan, petugas itu berjalan ke dalam ruang dokumen lalu mengeluarkan beberapa kertas yang berisi informasi orang hilang.

Aku memperhatikan beberapa poster orang hilang yang ada di dokumen itu.

“Setahun yang lalu, di kota ini terjadi kasus penculikan. Ada dua puluh kasus yang dilaporkan pada kami. Anehnya yang hilang adalah murid dari Sekolah Tokugawa. Semua yang hilang adalah murid yang berada di kelas satu hingga kelas tiga di sana.”

“Sampai sekarang tidak ada satupun dari mereka yang ditemukan. Kami akhirnya menghentikan pencarian. Malang sekali nasib Hanna, dia adalah gadis yang baik. Ayahnya dulu bekerja sebagai kepala polisi di sini dan dia sering berkunjung ke sini untuk mengantarkan makanan. Kami semua menyukainya.”

Petugas itu menceritakan semua informasi yang dia punya sambil memperlihatkan foto para korban. Aku mengambil foto Hanna dan menyimpannya dalam sakuku.

“Kenapa anda mencari nona Hanna?” Akhirnya polisi itu bertanya padaku.

“Aku ada sedikit urusan dengannya.” Aku tersenyum lalu memegang kepala si polisi. Dan dalam sekejap ingatannya sudah terhapus. Ingat ini bukan tindak kejahatan, aku tentu harus menjaga identitasku sebagai dewa, meski aku telah dibuang dari nirwana.

Aku keluar dari kantor itu dan menemui Emma yang telah menungguku di luar. Aku memberikan poster yang kudapatkan padanya. Sekali lagi aku dapat melihat sosok Emma yang rapuh. Jika seperti ini terus mungkin bisa dibilang aku yang merawatnya bukan dia yang melayaniku.

“Kita bisa menyimpulkan bahwa kau dibunuh oleh seseorang yang sakit jiwa. Dan mempunyai bakat di bidang seni. Lihat wajah manekin dan wajah aslimu sama persis. Ahh aku jadi bersemangat ingin menangkap orang ini, rasanya pasti enak.”

Aku tersenyum berpura-pura menunjukkan sisi psikopatku agar Emma dia sedikit terhibur. “Tentu saja tuan, kau harus membalaskan dendamku pada orang jahat seperti ini.” Emma terawa, lihat hatinya itu mudah sekali berubah.

“Kau adalah tanggung jawabku, jadi aku pasti akan melindungimu.” Aku mengacak poninya pelan.

* * *

Aku dan Emma sampai di depan sebuah rumah sederhana yang dipenuhi dengan rumput di halamannya, Dari luar rumah ini terlihat seperti kurang terawat. Rumput liar dibiarkan tumbuh tinggi di halamannya. Aku bahkan ragu apa ada manusia yang tinggal di dalam sana.

Ini adalah alamat yang tertera pada poster pencarian Hanna. Menurut petugas polisi tadi, ayah Hanna atau Emma telah pensiun karena sedih kehilangan sang putri semata wayang. Aku rasa kehidupan mereka berantakkan setelah kepergian Hanna.

“Pejamkan matamu, aku akan membawamu masuk ke dalam kamar lamamu.”

Aku berbisik pelan di telinga Emma dan gadis itu mengikuti perkataanku. Dalam sekejap, kami sudah berada di dalam kamar Hanna. Kamar itu tertata dengan rapi, fotonya terpajang dengan rapi di dinding dan di depan foto itu ada makanan persembahan.

“Emma ayo kita cari petunjuk di sini, mungkin ada yang bisa kita dapat dari kamarmu.”

Emma tersenyum lalu mengangguk dengan yakin padaku.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang