Roh jahat

180 15 0
                                    

Zeus Pov

“Hoam.”

Belakangan ini tubuh manusiaku tidak mendapat istirahat yang cukup. Pelanggan di bar bertambah banyak. Aku tidak punya waktu untuk beristirahat selama siang hari karena harus menemani Emma ke sekolah.

Sayangnya kita harus menunda acara tidur pagi ini, karena aku punya tugas lain yang harus diselesaikan. Ah akhirnya aku menemukannya juga setelah berkeliling sekolah. Benar dugaanku, ada roh jahat yang berkeliaran di dekat bocah itu. Bocah yang disukai oleh Emma.

Aku dapat merasakan itu dari aura yang ada di sekitarnya. Di saat seseorang mempunyai keinginan yang jahat, maka roh jahat akan berkumpul di sekitarnya. Semakin banyak kejahatan yang ada dipikirkannya maka roh itu akan semakin besar. Fungsi dari roh jahat itu adalah menghasutnya untuk melakukan perbuatan jahat yang ada di pikiran manusia.

Tak jauh dari tempatku berdiri, Kenji tengah berdiri sambil memegang sebuah minuman kaleng bersoda. Di punggungnya ada awan berwarna hitam yang menggumpal. Tsk roh rendahan, bisa-bisanya dia menyembunyikan auranya dariku ketika bertemu kemarin. Aku tahu bukan tugasku untuk memusnahkan roh seperti itu, tapi untuk kali ini aku membuat pengecualian.

Aku bersiap di tempatku lalu dalam sekali lompatan tubuhku sudah melayang di atas punggung Kenji.

“Eh Pak guru kenapa tidur di sini?”

Ahh sepertinya aku harus lebih berhati-hati jika ingin meninggalkan tubuh manusiaku di sana. Untuk sementara ini biarkan saja, murid itu pasti akan membawaku ke ruang kesehatan.

“Pak guru tidak bernapas. Tolong siapa saja yang ada di sini tolong pak guru tidak bernapas lagi!”

Teriakkan siswi itu terdengar di seluruh lorong, dia meninggalkan tubuhku yang masih bersandar di tembok. Bodoh sekali, aku lupa jika jiwa meninggalkan raga tentu saja raga itu akan mati. Aku jarang melakukannya jadi lupa, akan kuurus itu nanti.

Yosh sekarang mari kita musnahkan roh jahat ini, aku mengeluarkan sebuah sabit dari belakangku lalu bersiap untuk membunuh roh itu.

Srett...

Trang...

Cih siapa yang berani menangkis senjataku? Akan kuberi pelajaran. Aku berbalik dan melihat seorang wanita menyeringai menatapku.

“Ini bukan pekerjaan dewa petir, jangan melangkahi aturan langit.” Wanita itu berkata dengan sombong padaku. Ahh sudah kuduga dia akan datang jika aku melakukan hal tadi. Wanita memang makhluk yang sangat merepotkan.

“Hah, jangan salah paham dulu, aku terpaksa melakukan ini karena pekerjaanmu yang tidak becus. Bagaimana bisa kau membiarkan roh jahat terus berkeliaran di dekat bocah itu?” Aku menarik kembali senjataku yang jatuh ke tanah.

Kenji sendiri telah berjalan pergi ke tempat tubuh manusiaku karena teriakan siswi tadi. “Itu urusan dewa kematian bukan dewa terbuang sepertimu. Apa kau ingin mendapat hukuman yang lebih dari ini?” Wanita itu tersenyum mengejekku. “Sebelum membereskan masalah orang lain, sebaiknya kau membereskan masalahmu dulu.”

Aku berbalik dan melihat tubuhku yang dikelilingi oleh banyak orang. Gadis bodoh, akan kuhukum dia jika kembali ke tubuhku lagi. Akhirnya ada murid laki-laki yang membawa tubuhku ke ruang kesehatan.

“Lupakan itu, aku bisa mengurusnya nanti. Aku lebih penasaran kenapa dewa kematian melakukan tugasnya dengan sangat lambat. Apa semakin hari kalian semakin malas?” Aku memasukkan kembali senjataku. Kita tidak memerlukannya untuk melawan perempuan.

“Sudah kubilang ini bukan urusanmu. Pekerjaanku banyak, aku akan mengurus itu lain kali. Nikmati hukumanmu Zeus.”

Setelah mengatakan hal itu, sang dewa kematian menghilang. Aneh biasanya mereka akan langsung menyucikan roh jahat kecil sekalipun, tapi dia malah membiarkannya? Pasti ada sesuatu yang tidak beres, dan aku akan mencari tahu jawabannya.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang