Keinginan Baru

88 9 0
                                    

Emma Pov

“Emma mari kita ubah tujuanmu menjadi manusia. Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, jadi sekarang saatnya kita membuat keinginan baru.”

Aku menatap pantulan bayanganku di cermin dan mengatakan kata-kata itu pada diriku sendiri dengan lantang. Tujuan awalku menjadi manusia adalah untuk bisa merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dengan orang yang kusukai dan hal itu telah terwujud. Sekarang aku harus membuat keinginan kedua.

Diriku yang masih muda ini tidak terima jika aku harus bergentayangan sebagai seorang arwah yang melekat pada manekin. Jika tengkorakku bisa ada di dalam sebuah manekin berarti aku dibunuh oleh seseorang dan dibuat menjadi manekin.

Aku harus menemukan orang yang membunuhku dan membalaskan dendamku. Karena dia, aku tidak bisa menikmati hidupku dengan layak. Awas saja aku akan membunuhnya dan membuatnya menjadi makanan tuan jika sudah bertemu dengannya.

“Hoo gadis kecilku sudah bisa berpikiran jahat sekarang.”

Aku terkejut ketika pintu kamar terbuka dan tuan masuk dengan sepotong handuk yang melingkari pinggangnya. Tanpa sadar aku terpaku di tempat dan memandang tubuh tuan yang terekspose dengan jelas. Pemandangan indah tidak untuk disia-siakan bukan?

“Bersyukurlah karena kau bisa menikmati pemandangan ini dengan gratis.”

Tuan menunjukkan senyuman menyebalkannya lalu berjalan ke arahku. “Aaa aku tidak bermaksud seperti itu tuan.” Tubuh tuan terlihat semakin dekat, dia terus berjalan mendekatiku hingga tubuh kami hanya berjarak beberapa cm.

Jantungku berpacu dengan kencang hingga membuat wajahku merona merah. Seluruh tubuhku terasa panas. Entah kenapa aku mudah sekali berdebar karena hal kecil yang dibuat oleh tuan.

“Aahh aku bisa membaca pikiranmu sekarang, Emma kau bisa berpikiran kotor seperti itu.” Kini tuan sudah mengurungku dengan kedua tangannya yang bertumpu pada lemari yang ada di belakangku.

Karena tidak tahu harus berbuat apa, aku menunduk ke bawah, mengalihkan fokusku pada debu yang ada di lantai. Tuan pasti sedang mengerjaiku sekarang. “Haha kan sudah kubilang jangan terlalu menunjukkan perasaanmu secara terang-teangan. Itu sangat berbahaya.”

Sebuah tepukan mendarat di kepalaku. Sebelah tangan tuan, membuka lemari yang ada di belakangku lalu mengambil pakaian dari sana. Hal itu membuat wajahku semakin memerah. Aku saja yang berpikiran aneh, padahal tuan hanya ingin mengambil pakaiannya.

* * *

“Siap? Ayo tersenyum... itu terlalu datar Emma.”

“Hmm ayo senyumnya yang lebih natural.”

Cekrek...

“Hah selesai juga, ayo kita harus segera mencetaknya.”

Aku bernapas lega ketika si pemotret berkata bahwa pemotretannya sudah selesai. Tuan berkata akan membantuku mencari identitas asliku. Langkah pertama untuk mewujudkannya adalah dengan mengambil fotoku dan bertanya pada polisi setempat.

Tidak butuh waktu lama untuk membuat hal itu terjadi. Hari ini aku dan tuan tidak pergi ke sekolah. Untuk makhluk seperti kami, memang sekolah bukanlah hal yang penting.

Aku menatap sebuah foto yang ada di tanganku. Gadis didalamnya tampak tersenyum kikuk. Sebuah senyuman terukir di bibirku. Apa wajahku memang seperti ini?

“Kau tunggu di sini, aku akan memberikn foto ini pada polisi.”

Mengangguk patuh, aku duduk di salah satu bangku yang berada tidak jauh dari kantor polisi. Jantungku berdetak tak karuan sejak tadi. Aku penasaran, seperti apa kehidupanku di dunia dulu. Seperti apa sosokku yang sebenarnya. Aku takut jika identitasku tidak bisa diketahui karena wajah manekinku berbeda dengan wajah asliku.

Tak lama kemudian, tuan akhirnya keluar dari kantor polisi. Dia membawa sebuah poster pencarian orang hilang. Tuan lalu menunjukkan poster itu padaku.

“Emma, aku menemukan identitas aslimu.”

Rasanya aku ingin menangis melihat foto yang dibawa oleh tuan.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang