Hati-hati

210 17 0
                                    

Emma Pov

Aku mengeratkan selimut yang menutupi seluruh tubuhku. Kejadian kemarin sore masih terngiang jelas di kepalaku. Karena trauma dengan kejadian itu, aku dibiarkan beristirahat di rumah dan tidak mengikuti kegiatan malam tuan. Katanya aku hanya akan mengganggunya dengan kondisi seperti ini.

Memang sikapnya yang terlalu santai itu membuatnya terlihat jahat. Dia bahkan tidak memperdulikan kondisiku yang seperti ini. Tega sekali, awalnya aku berpikir hatinya telah melunak ketika dia memelukku kemarin. Untuk sesaat hatiku menghangat karenanya, tapi semua itu hilang ketika dia menarikku pulang dengan kasar.

Hari sudah pagi, entah kenapa aku merasa tidak bersemangat hari ini. Jika kemarin aku sangat antusias dengan tempat yang bernama sekolah, sekarang malah aku tidak ingin pergi ke sana. Entah kenapa aku merasa telah melakukan sesuatu yang sangat jahat kemarin.

Kehangatan yang menyelimuti tubuhku tiba-tiba hilang, berganti dengan udara dingin yang menusuk kulit. Aku membuka mata, melihat darimana udara dingin itu berasal. Tubuhku tersentak melihat manik hitam yang berada sangat dekat dengan wajahku.

“Tuan.” Aku mengeluarkan suara yang lebih terdengar seperti cicitan.

“Aku memasukkanmu ke sekolah bukan untuk bermalas-malasan seperti ini Emma.” Tuan tersenyum, lebih tepatnya terlihat seperti sebuah seringai untukku.

“Tuan aku takut pergi ke sana.” Aku memasang wajah memelas, berharap tuan akan mengijinkanku untuk berada di  rumah hari ini.

“Bukankah kamu sangat senang dengan kehidupan manusia yang ada di sana? Tenang saja Emma aku sudah membersihkan kejadian kemarin hingga tidak ada orang yang  mengetahuinya.”

Puk-puk

Tuan menepuk kepalaku pelan, dia masih tersenyum hangat, tapi aku tahu dengan pasti bahwa dia sedang memberikan sebuah perintah tak kasat mata padaku. Aku masih berusaha menatapnya dengan tatapan memelas sambil menggeleng pelan. Akhirnya tuan mengangguk, apakah ini berarti dia telah luluh padaku?

Aku terkejut ketika tuan menggendong tubuhku, dengan santai dia membawaku ke dalam kamar mandi dan...

Byurr

Kutarik kembali kata-kataku kalau tuan telah luluh padaku. Lihat dengan jahatnya dia membanting tubuhku ke dalam bak mandi berisi air dingin. Ini masih jam empat pagi, tubuhku kembali bergetar karena alasan yang berbeda dari yang tadi.

Dengan tubuh yang basah, aku mengerucutkan bibir, memandang tuan dengan wajah tidak suka. Dan tuan hanya berdiri di tempatnya sambil tertawa memandangku.

“Sudah tidak takut lagi kan? Sekarang ayo bersiap pergi ke sekolah, dan banggakanlah tuanmu ini. Ah aku akan tidur sebentar, jangan lupa buatkan sarapan pagi untuk kita.”

Setelah mengatakan itu, tuan berjalan keluar dari kamar mandi dan tidur di tempat tidur. Kalian tahu kamar di tempat ini hanya ada satu dan kamar itu dipakai oleh kami berdua. Jangan salah sangka dulu, aku dan tuan tidak pernah tidur seranjang, hanya saja kami memakainya bergantian.

Sebagai seorang pelayan aku cukup tahu tempatku yang seharusnya ada di mana. Beruntung tuan jarang berada di rumah saat malam hari jadi aku bisa memakai tempat tidurnya. Aku juga bisa tidur di sofa jika mengikuti tuan ke tempat kerja malamnya.

* * *

Hari ini mendung menyelimuti kota, aku berjalan memasuki gerbang sekolah yang tampak ramai. Aku tidak datang bersama dengan tuan karena dia sedang mengurus sesuatu yang penting, aku sendiri tidak tahu apa yang sedang diurusnya.

Kelas masih sepi ketika aku sampai di sana, selesai merapikan tas sekolah, aku memandang keluar jendela.

“Hei anak baru perkenalkan namaku Hiyori.”

Aku berbalik ketika seseorang menyapaku. “Panggil aku Emma.” Aku tersenyum lalu menjabat tangannya.

“Mari berteman, tapi sebelumnya aku ingin agar kau berhati-hati dengan Kenji.”

“Kenapa?” Aku menatap wajah Hiyori bingung.

Gadis itu lalu membisikkan sesuatu padaku. Sesuatu yang sangat tidak masuk akal.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang