Kenji

239 16 0
                                    

Emma Pov

“Emma apa hubunganmu dengan guru baru itu?”

“Hai Emma boleh kenalan?”

“Emma ayo menjadi teman.”

Dan sederet pertanyaan lainnya yang tidak bisa ditangkap oleh indra pendengaranku. Ketika kembali ke kelas, seluruh murid yang ada di sana langsung berjalan menghampiriku lalu melontarkan pertanyaan bertubi-tubi. Aku hanya bisa tersenyum, sesekali menganggukkan kepalaku untuk menjawab mereka.

“Kalau kalian seperti itu, bagaimana dia bisa memberikan jawaban?” Sebuah suara baritton terdengar, membuat semua murid yang mengelilingiku terdiam. Mereka berbalik melihat ke arah sumber suara, lalu memberikan jalan pada pemuda itu. Aku terdiam menatap Kenji _Pemuda itu_ yang berjalan dengan santai ke arahku.

“Kau tidak apa-apa?” Seolah tersihir oleh wajah dan senyum Kenji, aku hanya bisa mengikutinya, ketika dia menarik tanganku dan membawaku ke tempat duduknya.

“Emma?!”

“A... iyah, aku tidak apa-apa, terima kasih.” Akhirnya aku tersadar dari lamunanku lalu tersenyum padanya. Aku berbalik menatap ke arah kumpulan murid tadi, tapi mereka menatap kami dengan pandangan yang tidak dapat kuartikan.

“Seperti mereka, aku juga penasaran apa hubunganmu dengan guru baru itu?”

“Dia waliku, tadi kami hanya membicarakan seputar sekolah ini sebentar karena ini pertama kalinya aku masuk ke sini.” Mencoba menenangkan jantungku yang berdebar tidak karuan, aku menunduk agar tidak bertatapan dengan Kenji.

“Tunggu sebentar.” Sebuah tangan menarik wajahku ke atas perlahan hingga mata kami kembali bertemu. “Nah tatap mataku ketika kita sedang berbicara. Kalau diperhatikan lagi wajahmu sepertinya tidak asing. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”

Mendengar pertanyaan darinya, jantungku kembali berpacu dengan kencang. Bukan karena aku gugup dekat dengannya seperti ini. Tapi karena aku takut jika dia tahu identitasku yang sebenarnya. Dia sering melihatku sebagai manekin, bagaimana kalau dia tahu identitasku yang sebenarnya? Pintar sekali kamu Emma bisa ketahuan di hari pertama sekolah.

“Tidak, aku baru pertama kali melihatmu di sini.” Aku terkejut mendengar perkataan yang keluar dari bibirku. Jujur saja aku tidak punya pikiran untuk mengatakan hal itu.

“Iyah mungkin hanya perasaanku saja, ayo waktu istirahat masih banyak, aku akan mengajakmu berkeliling sekolah.” Ahh terima kasih Tuhan hari ini sangat istimewa bagiku. Aku tidak menyesal karena telah jatuh hati pada pemuda seperti Kenji.

* * *

Dia membawaku ke hampir setiap sudut sekolah, tidak lupa menjelaskan tempat apa itu. Terakhir kami sampai ke atas atap untuk beristirahat. Mengelilingi sekolah berlantai tiga ini ternyata cukup untuk membuat tubuh kami kelelahan. Aku malah senang karena baru pertama kali merasakan perasaan mendebarkan seperti ini.

Ada sesuatu dalam dadaku yang menghangat. Apa manusia selalu merasakan hal seperti ini?

“Tadi aku sempat beli roti, kau mau mencobanya?”

“Terima kasih.” Dengan senang hati aku menerima pemberian darinya lalu langsung memakannya. “Umhh enaknya, baru kali ini aku merasakan makanan seenak ini.”

“Benar kan, ini adalah roti melon yang paling enak di sekolah ini, kau bisa membelinya di kantin.” Dia mengeluarkan sebuah roti yang sama dari dalam saku celananya lalu memakan roti itu.

Teng... teng... teng...

Bel tanda pelajaran akan dimulai berbunyi. Aku bergegas merapikan diri lalu bersiap untuk kembali ke kelas, tapi sesuatu menghentikanku.

“Ada apa?” Aku berbalik, ternyata Kenji memegang tanganku.

“Aku suka padamu Emma.”

“Apa?!”

Apa ini mimpi? Kalau iya, aku akan memohon pada Tuhan untuk menghentikan waktu sekarang juga.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang