Balas Dendam

92 10 0
                                    

Emma Pov

Aku membuka mata perlahan dan yang tertangkap hanyalah kegelapan yang pekat. Aku merasa seperti berada di sebuah tempat yang sangat sempit, seluruh tubuhku tidak bisa digerakkan. Untuk bernapas saja rasanya sangat susah.

Kriett

Penutup tempat ini dibuka dari luar dan cahaya akhirnya terlihat olehku. Sebuah bayangan menutupi cahaya lampu yang bersinar tepat di atas kepalanya. Dari bentuk tubuhnya aku tahu bahwa orang itu adalah Kenji.

Dia lalu mengangkat tubuhku dari dalam tempat itu. Dia hanya mengubah posisiku dari berbaring menjadi duduk. Kenji tersenyum lalu membelai wajahku dengan lembut. Aku hanya bisa terpaku di tempat tanpa bisa berbuat apapun. Seluruh tubuhku tidak bisa digerakkan.

“Jangan khawatir Emma, sekali lagi aku akan membuatmu abadi.” Kenji membelai puncak kepalaku.

Sekarang aku ingat semuanya, Kenji menculikku malam itu dan membunuhku dengan cara yang sama seperti yang sedang dilakukannya sekarang. Aku telah jatuh hati pada orang yang salah.

Tuan juga tidak bisa membantuku sekarang, berarti tidak ada cara lain selain membunuhnya. Elusan tangan Kenji berhenti pada leherku. Dia mengeluarkan sebuah pisau lalu mulai memotong leherku.

Manik pemuda itu langsung melebar ketika melihat cairan hijau mengalir keluar dari leherku. “Apa ini? Siapa sebenarnya kau?” Kenji langsung melempar pisau digenggamannya ke sembarang arah lalu menjauh dariku.

Anehnya tubuhku bisa digerakkan setelah Kenji mengiris leherku. “Kenapa kau tidak melanjutkannya?” Aku merangkak perlahan keluar dari tempat yang memenjarakan tubuhku.

Kuedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Tempat ini terlihat seperti gudang bawah tanah yang rajin dibersihkan. Banyak sekali perkakas untuk membuat manekin di sini dan tercium bau busuk di beberapa sudut ruangan.

Mungkinkah selain aku, ada potongan tubuh lain yang sudah membusuk di tempat ini?

Mari lupakan itu sejenak, kita harus mengurus kekasih tercintaku yang ternyata sangat kejam. Kenji masih meringkuk di lantai dengan tubuh yang bergetar karena ketakutan.

Biasanya aku akan merasa iba dan takut dalam kondisi seperti ini. Tapi entah kenapa kali ini aku menjadi bersemangat untuk membalaskan dendamku padanya. Semacam ada kekuatan dalam diriku yang senang melakukan hal kejam pada Kenji.

Grep

Aku memegang kerah baju Kenji, lalu mengangkat tubuh pemuda itu ke atas dengan sebelah tangan. Kenji menatapku dengan wajah ketakutan, dia mengangkat tangannya berusaha untuk menggapai rambutku, namun sebelah tanganku menangkap tangannya lalu mematahkannya.

“ARGHHHH.”

Sebuah senyuman terukir di bibirku mendengar suara rintihan Kenji. Suara itu terdengar bagai sebuah nyanyian yang membuatku bahagia. “Ahh maaf aku tidak sengaja.” Aku menatap Kenji dengan pandangan iba yang sengaja kubuat.

Bagai pemain drama yang sedang memerankan opera sabun. Aku kembali memegang sebelah tangan Kenji lalu mematahkannya lagi, hingga pemuda itu kembali merintih kesakitan.

Bruk...

Tubuh Kenji yang sudah lemah jatuh ke tanah. Pemuda itu terus merintih kesakitan, hingga akhirnya dia menangis.

Aku berjongkok di sampingnya, menikmati setiap rintihan dan suara tangisannya.

“Emma maafkan aku.” Kenji menatapku dengan mata memerah. Berusaha meminta belas kasihan padaku. Hal itu justru membuat kebencianku semakin menjadi padanya. “Kalau kau merasa bersalah, kenapa kau tidak mengabulkan permohonanku dulu? Bukankah kau mencintaiku?”

Yah adegan ini membuatku ingat apa yang kulakukan saat Kenji membunuhku dulu. Setelah dia memotong tanganku, aku berlutut dan memohon belas kasihnya, tapi dia malah membunuhku begitu saja.

“Selamat tinggal sayang.”

“AAARGHHHH.”

Dan sebuah teriakkan dari Kenji mengakhiri acara balas dendamku malam ini.

TBC

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang