나는 좋다. 나는 그것을 안다. (26)

1.4K 228 49
                                    

.................................

Tak ada hal yang tak mungkin di dunia ini.

Saat sebuah miracle terjadi, tentu saja Tuhan telah mengijinkannya. Disetujui olehnya, membuat takdir mampu menuruti semua perintahnya. Tuhan adalah penguasa dari segala tata surya dunia. Dimana Tuhan berkehendak, apapun terjadi. Seperti halnya sebuah harapan dan doa yang di kabulkan olehnya.

Siapa yang bilang jika harapan itu tak akan bisa tercapai?

Siapa bilang jika Tuhan tak mendengar doa kita.

Dan siapa yang bilang jika takdir tak akan berubah.

Kalian salah jika menganggap ketiga hal itu sebuah ketidakmungkinan.

...........

(Author *** POV)

Siang semakin terik, lalu lintas yang cukup ramai. Berlalu lalang orang-orang sekitar berjalan di sekitar. Waktu juga semakin hari semakin menuju ke senja. Dimana hiruk pikuk dan rasa lelah pasti ada.

Jejeran toko dibangun dengan kokoh di pinggir jalan. Gedung pencakar langit, cafe terkenal dan juga barisan mall berdiri dengan kokoh di sisinya. Mengisi kepadatan kota yang penuh akan bangunan kuat itu. seakan pondasi tersebut memenuhi tanah dengan sebutan negeri Gingseng tersebut. cukup ramai memang, karena disini adalah pusat kotanya Korea. Jantung kehidupan dan juga aktivitas warga, diantara mereka yang berlalu lalang justru ada dua sosok manusia yang menarik perhatian kita.

Kedua tangan dengan jemari lentiknya itu mendorong pelan kursi roda di depannya, berjalan di sisi kanan. Dekat dengan pakaian store yang cukup terkenal, disinilah namja yang terkenal akan senyum kotaknya itu berjalan. Seorang namja yang terduduk anteng di atas kursi roda hanya mampu terdiam. Sedari tadi, sejak perjalanan keluar dari rumah sakit, menaiki mobil hitam mercedes yang terpakir disana, sampai pada akhirnya dirinya berada disini. bersama sang adik yang juga membisu, tak ada niat sedikitpun untuk mengajaknya berbicara. Berbanding terbalik dengan sikapnya saat berada di rumah sakit, dimana saat itu Kim Taehyung sang adik mengajaknya mencari baju.

"Tae, kau akan tampil dimana? Bolehkah hyung tahu?"

Mencoba mencairkan suasana, dengan cara mengajak berbicara sang adik.

Tapi...

Ekspetasi tidak sesuai dengan kenyataan,

Taehyung hanya diam, Baekhyun yang teracuhkan. Membuat nyeri dan sakit itu datang pada namja dengan tubuh mungilnya itu. semburat wajah kesedihan terpancar di wajah Baekhyun. menundukan kepala, adalah salah satu cara menyembunyikan raut kesedihan milik Baekhyun. entah Taehyung melihat atau tidak. Tapi yang pasti tanpa sengaja Baekhyun bergetar, seperti menahan isakannya.

Sepertinya Baekhyun tidak ingin Taehyung tahu jika dirinya mennagis karena mulut mematikan sang adik.

"Silahkan masuk tuan..." dibukakannya sebuah pintu oleh security yang menjaga pintu masuk di depan toko tersebut. tanpa sadar Baekhyun sudah sampai di tempat tujuan, di dengarnya langkah kaki sang adik yang begitu tegas. Memasuki ruangan yang luas nan sejuk karena ac. Banyak pakaian yang terpampang disana, dengan harga diskon juga beberapa promo yang terpajang rapi.

Baekhyun mengedarkan pandangannya, menatap ke sekeliling dengan cukup kagum. Jujur Baekhyun sudah lama sekali tidak masuk ke tempat ramai dan sebesar ini. terakhir dia berada dalam gedung agensi selepas pemotretan dimana dia menghabiskan kontraknya. Bahkan, disini pun Baekhyun lebih banyak menghabiskan dirinya di tempat kerja, dimana dirinya berkerja sebagai guru anak-anak.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang