🍁 별이 빛을 잃으면 (3) 🍁

3.8K 401 73
                                    

"Aku seperti dia, bintang diatas langit yang kutatapi saat ini. bintang yang akan kehilangan cahayanya dan jatuh terhempas ke bumi. Meninggalkan tahtanya di antara ribuan bintang dan raja malam sang bulan. Ya, aku seperti itu... saat aku bercahaya sama seperti lainnya, tapi lama-lama cahayaku akan padam, dan tidak akan ada yang mempedulikan diriku. Dan aku akan jatuh disaat yang tepat,dan dimana aku akan mengucapkan selamat tinggal kala pohon akan menggugurkan daunnya yang terakhir..."

-Byun Baekhyun-

...........................

(Author **** POV)

(Flashback *** ON)

Matahari makin meninggi, panas terik menerpa kota dengan sebutan negeri gingseng itu. meski waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. waktu yang masih pagi namun, seakan matahari ingin sekali membagi semua kehangatannya pada semua orang. Termasuk pada dua remaja yang kini berada di dalam kamar, seorang remaja dengan wajah imutnya yang berusia remaja dan juga seorang bocah yang berusia lebih muda darinya. Yang selalu menunjukan cengiran khasnya, senyum kotak yang menggemaskan bagi siapapun. Termasuk sang kakak yang melihatnya merasa gemas bahkan ingin sekali mencubit pipi namja tampan yang ada di depannya. siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung sang adik.

"Baekhyun hyung, buburnya tidak enak Tae... Tae tidak suka..." wajah menggemaskan dari seorang bocah dengan rambut hitam tak lupa poninya yang menutupi kelopak matanya. membuat Kim Taehyung tertutupi wajah tampannya.

"Tae.. Tae, kau jangan begitu nanti buburnya nangis lho..." Kim Baekhyun menyodorkan sesendok nasi ke arah mulut sang adik, tak lupa beberapa kali ia membujuk sang adik untuk mau membuka mulutnya. Namun, apa yang ia dapatkan hanyalah sebuah gelengan kepala dari sang adik, membuat Baekhyun menghela nafasnya, mencoba bersabar menghadapi sang adik yang menjadi manja saat dirinya sakit seperti sekarang ini.

"Biarin, aku tidak suka hyung... Tae... Tae mau makan ice cream, aku tidak mau makan bubur rasanya hambar hyung..." Taehyung lagi-lagi mengelak tak lupa ia mengembungkan kedua pipinya dan menoleh ke arah lain. Enggan membiarkan sendok dengan bubur di atasnya masuk begitu saja ke dalam mulutnya. Apalagi Taehyung benar-benar tidak suka.

Melihat hal tersebut, membuat Baekhyun menurunkan sendoknya dan kini menatap sang adik yang masih dalam mode merajuknya. Membuat Baekhyun gemas dengan tingkah sang adik, tak habis akal Baekhyun terus membujuk sang adik.

"Taehyung, apa kau masih ingat dengan janji hyung yang belum hyung beritahukan kepadamu?" Baekhyun mengulas senyumnya, mendengar apa yang dikatakan sang kakak membuat Taehyung menolehkan kepalanya. Menatap wajah sang kakak yang tersenyum sayang padanya.

Dan Taehyung tahu betul apa yang dimaksud Baekhyun sang kakak mengenai janji yang sempat disembunyikan beberapa minggu yang lalu, membuat Taehyung harus sabar menunggu rahasia kecil sang kakak yang akan ia tahu dalam waktu dekat. Dan apakah sekarang ini adalah saatnya.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, ia tolehkan pandangannya menatap ke arah kelender, dan ia melihat angka 25.

"Hyung, tapi bukankah kau akan menunjukan tepat tanggal 27? Bukankah itu masih dua hari lagi?"

Baekhyun tersenyum, ia tak menyangka ternyata daya ingat sang adik sangat kuat.

"Ne, kau benar Tae... tapi hyung akan memberitahukanmu sekarang... dan kau pasti akan senang..." Baekhyun menyentuh pundak sang adik, yang terbalut jaket berbahan sweater rajutan dari ibu tercinta.

"Kalau begitu ayo hyung... tunjukan... ayoayoayoayoayoayo...mmmppff"

Taehyung tiba-tiba terdiam saat kedua bibirnya disentuh oleh sang kakak dengan jemarinya.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang