겨울에는 가을이되는 사람 (71)

385 53 60
                                    

"Jalan menuju tempat pulang adalah jalan dimana kau ketika dilahirkan, di saat tersesat dan kebingungan bersimpuhlah pada Tuhan karena dia yang mengetahui segalanya, meski tersembunyi diantara debu sekalipun."

.

.

(Author **** POV)

Membuat secangkir teh hijau merupakan penyemangatnya di pagi hari menjelang siang ini, wanita cantik ini baru saja membersihkan loteng rumahnya dengan menaruh sapu tangan dekat dengan dia duduk. Teh hijau adalah minuman favoritnya dan dia meminumnya untuk menghilangkan sedikit penat yang dia rasa. Menyegarkan memang apalagi hangatnya jatuh sampai tenggorokan, tentu saja senyuman itu terulas meski dia masih menyimpan suatu luka. Kedua matanya memperhatikan bingkai foto sang anak yang memegang pagoda kelulusannya.

Tak berlangsung lama acara bersantainya belum tuntas, dia yang duduk mungkin selama tujuh menit itu tersentak saat seseorang menggedor pintunya dengan sedikit keras. Membuat wanita itu menyahut kemudian untuk menenangkan tamu yang sedang berkunjung di rumahnya. "Siapa ya?" tanyanya dengan langkah kakinya dengan wajah penasarannya, dia kini berada di rumah sederhana dengan beberapa fasilitas yang memadai, cukup nyaman dan menyenangkan untuk mengisi kesehariannya.

"Nyonya..."

Kyungsoo, dia datang dengan nafas terengah dengan tatapan yang membola bagai bola ping pong dan membuat wanita yang baru saja membuka pintu rumahnya terkejut. Nyonya Xi tentu saja menyuruhnya untuk segera masuk, apalagi dia melihat salah pelayannya dulu datang dengan bersimbah keringat juga kelelahan. " Kau ingin minum apa Kyung? Biarkan aku menyiapkannya..." terdengar ramah dalam menerima kunjungannya, tak dapat dipungkiri bahwa dia menganggap tamu adalah raja. Akan tetapi Kyungsoo merasa tidak bisa untuk berbincang lama disini, dia harus memberitahukan perihal ini pada ibu dari sahabatnya ini.

"Tidak, terima kasih untuk kemurahan hatinya... sebenarnya aku punya berita untuk anda." Helaan nafas yang dia hembuskan dengan wajah lelahnya, dia menelan ludahnya sesekali untuk mengatur tenggorokan, Nyonya Xi yang mengangkat salah satu alisnya, dia merasa keheranan dengan berita apa yang dimaksutnya sementara Kyungsoo sudah lama bukan pelayannya. Sempat berfikir apakah suaminya bertindak jauh dengan para pekerjanya?

"Apakah suamiku bertindak kasar padamu?" dia menanyakan hal itu secara gamblang pada anak muda di depannya, demi apapun semenjak dia pergi dari sana terakhir dia melihat sang suami memukul salah satu maid di rumahnya karena melakukan kesalahan kecil tapi karena dia terlalu ingin enyah dia tak mempedulikan hal itu dan hanya bisa minta maaf dalam hati juga sedikit merasa bersalah.

"Bukan begitu nyonya... aku dan ayahku sudah tak bekerja disana kami keluar sejak anda meninggalkan rumah dan tuan Luhan yang tak pulang, disana tuan Kim terlalu brutal hingga kami ketakutan. Akan tetapi bukan itu tujuanku datang kesini, sebenarnya..." Kyungsoo menggantungkan ucapannya, dia nampak kebingungan saat ingin menjelaskan sesuatu. Ibu dari sahabatnya ini tentu saja mengucapkan satu kata untuk memastikan apa yang hendak ingin disampaikan, terlebih dia curiga dengan wajah Kyungsoo yang seperti menyembunyikan sesuatu.

"Katakan saja Kyung, apakah aku mempunyai salah padamu? Ataukah ada hal lain, jangan takut aku tak akan memarahimu." Dia seperti menenangkan namja bermata bulat itu diantara senyuman manisnya. Akan tetapi rasanya dia ragu jika wanita yang dia hormati di depannya ini akan memaafkannya. Bukannya apa Kyungsoo sedikit berat untuk menyimpan rahasia itu sementara dia tahu bahwa akan ada bantuan datang jika dia berkata jujur. Kyungsoo tahu ini hari apa, akan tetapi dia tidak ingin hari ini menjadi rabu kelabu.

"Aku bertemu dengan Luhan hyung kemarin dan maafkan aku tidak memberitahumu nyonya..." Kyungsoo membungkukan badanya, bahkan saking takutnya dia bersujud di depan wanita itu. Dia amat ketakutan sampai cara bicaranya saja bergetar akan tetapi wanita di depannya seperti tak bisa berpikir apapun selain pandangan kosong. Luhan anaknya... dia tak bisa melihatnya akan tetapi dia mendapatkan kabar yang begitu membahagiakan ini.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang