운명은 가을에 찬성하지 않습니다 (49)

880 135 42
                                    

" Sebuah permainan dimulai di tengah musim gugur, dan akan berakhir ketika musim semi tiba. Tak akan terulang di musim gugur berikutnya."

.

.

.

(Author **** POV)

Baekhyun tak akan tahu jika rasa sakitnya akan berdampak buruk bagi semua. Ia merutuki kebodohannya sendiri karena tak mampu menahan semua kesakitannya dengan berjalan gontai ia memaksakan tubuhnya. membawa selang infusnya berjalan dengan kaki yang sedikit terseok, menolak beberapa suster yang hendak membantunya. Baekhyun dia berjalan ke arah lift, bermaksud mencari kamar yang ia ketahui sebagai tempat Luhan di rawat.

Ya, hanya karena bunga tidurnya Baekhyun nekat keluar dari ruangannya. Bertanya dengan resepsionis disana, meskipun ia sempat dilarang oleh sang dokter untuk banyak bergerak. Percuma, karena Baekhyun terlanjur khawatir dengan apa dan bagaimana Luhan sekarang. Merasa jika semua mimpinya ini bukanlah khayalan semata, apalagi melihat Luhan yang sekarat akan senjata rasanya membuat jiwa Baekhyun yang selama ini tak ia perlihatkan menguar begitu saja.

Begitu naif saat Baekhyun menekan dengan sedikit paksa dan kuat tombol lift di depannya. Masih tertutup rapat dan namja tampan itu tak sabar untuk masuk kedalamnya. Dari kejauhan tepatnya di belakangnya, Kyungsoo yang menoleh mencari si tuan mudanya buru-buru menyusul. Ia bahkan memanggil namanya, membuat si pemilik nama menoleh ke belakang.

Sejenak menghentikan kenekatan yang ia lakukan saat ini.

"Tuan Baekhyun, jangan melakukan hal nekat. Kau akan menambah sakitmu tuan." Ucap Kyungsoo yang mencoba menahan kepergian Baekhyun yang mendadak ini. terlihat dengan jelas bagaimana nafas si pemilik mata bulat ini nampak kewalahan dalam menghirup oksigen. Ada sedikit rasa tak enak dalam hati Baekhyun ketika melihat sang sahabat seperti ini.

"Kenapa kau menyusulku, kau jangan merepotkan dirimua jika menjagaku Kyung."

Menunjukan wajah tak enaknya, sembari tangan kanannya menyentuh pundak sang sahabat. Menampilkan gigi putihnya.

Kyungsoo berdecak sebal, selalu saja Baekhyun memikirkan hal kecil seperti ini. ia sangat hafal bagaimana mimik wajah sang majikan seperti ini. seperti tak mengindahkan perasaan tuan mudanya tersebut. Tak berpikir panjang ia paham apa yang akan dicari Baekhyun.

Dengan tubuh yang berjongkok di depan tanpa memberikan sepatah atau dua kata pada tuan mudanya. Justru dengan bibir yang tersungging tipis miring, meminta agar Baekhyun segera menubrukan badannya di punggungnya. Dengan kata lain Kyungsoo akan menggendong namja mungil itu untuk kedua kalinya. Sadar jika Kyungsoo menawarkan sebagian keringanan padanya membuat dia hanya terdiam membeku.

"Kenapa kau hanya diam? Ayo, aku akan menggendongmu. Kita harus melihat Luhan hyung sekarang." Ucap Kyungsoo kemudian, melirik ke belakang memastikan apa yang terjadi dengan namja di belakangnya.

"Apa yang kau lakukan?" bukannya segera merespon apa yang diminta. Justru, Baekhyun berbalik bertanya. Membuat kernyitan heran itu muncul di alis namja tampan tersebut. Mungkin situasi ini membingungkan bagi dirinya. Terlebih lagi, Kyungsoo melakukannya di khalayak umum. Bak, seorang tokoh drama yang hendak melakukan akting dengan kekasihnya.

"Menggendongmu tuan Baek." Jawaban teramat polos. Membuat Baekhyun sendiri menjadi salah tingkah, oh ayolah... kenapa Kyungsoo sangat pandai membuat dirinya menjadi mati kutu disaat tubuhnya tidak fit. Jujur saja, hal itu membuat Baekhyun menahan tawanya karena kedu pipinya nampak mengembung dengan wajah yang terkekeh.

"Ah-anu, kau tidak harus merepotkan dirimu. Bukankah ada lift yang bisa membantu."

Baekhyun berusaha menolak dengan cara halus, terlihat dengan jelas bagaimana wajah pucat kikuknya. Dengan perlahan dia berhadapan dengan tombol lift, menekan kembali dan menimbulkan bunyi yang tentu saja di dengar oleh Kyungsoo.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang