백만 가지 비밀, 백만 가지 흩어져 (60)

566 70 56
                                    

" Kita tak tahu seperti apa masa depan jika kita tak melihatnya sendiri. Kita juga tak tahu akan jadi seperti apa jika kita tak memilihnya, terkadang mengalami rintangan dan banyaknya persaingan merupakan hal wajar. Dimana ruginya? Sementara kita manusia yang hanya mengeluh tanpa bisa melakukan apa-apa. Apa yang dibanggakan? Terkadang kita hanya butuh kesederhanaan yang mengandung kebahagiaan. Dimana setiap rasa akan menjadi hadiah. Sepertinya...."

.

.

(Author **** POV)

(Flashback **** ON)

Raut wajah seorang ibu yang menggendong anaknya, terlihat bagaimana bocah itu terlelap dalam tidurnya nyaman dengan pundak yang ia persilahkan untuk sang anak. Si bocah mungil itu tertidur pulas dengan wajah imutnya tak ayal jika Baekhyun suka sekali mencubit pipi gembul sang adik. Kim Taehyung dia memang kesayangan semua orang sampai siapapun tak boleh untuk mengambil bocah manis itu.

Kini wanita cantik itu duduk berhadapan dengan dokter yang sibuk memberi obat untuknya, hari ini Taehyung sedang tak enak badan dan membuat wanita cantik keturunan Jepang itu khawatir. Baekhyun selalu menemani, paras tampan nan manis itu seakan tak lelah menemani dan menapaki bersama sang ibu. Menggantikan ayahnya yang lebih sibuk dengan meeting dan kerjanya. Baekhyun memang suka bocah menggemaskan, beberapa kali tangan itu mencubit lembut dan membuat Taehyung bergerak menggeliyata dan bersin tiga kali karena hidungnya gatal di tarik sang kakak.

Sang ibu menoleh dan melihat putra pertamanya yang tersenyum dengan gigi ompongnya, dia menggelengkan kepala pelan dan juga mengerutkan alisnya agar sang anak tidak mengganggu adiknya yang tertidur.

"Baekhyun sayang jangan jahil, adikmu sedang sakit kau ini." mana tega sang ibu mengomeli anak pertamanya jika Baekhyun seimut ini. Apalagi putra kesayangannya ini kemarin menangis hebat lantaran gigi susunya di depan copot. Wajar saja lantaran Baekhyun jatuh menyungsup saat bermain bola dan membuat gigi yang sempat bergoyang lucu itu terlepas dari gusinya. Sekarang Baekhyun jika tersenyum nampak ompongnya dan membuat sang ibu tak jadi memarahinya. Baekhyun kecil merasa jika ompongnya membawa berkah.

"Habisnya dongsaeng menggemaskan eomma."

"Tapi jika kau mengganggunya dia akan terganggu dan menangis sayang. Kau ingat Taehyung sulit untuk tertidur."

Baekhyun lupa akan hal itu. Adiknya memang pria kecil yang sulit tidur, walaupun Baekhyun selalu berusaha membuat adiknya tidur sering sekali dia mengalami kegagalan. Hanya saja ibunya memang pintar dan membuat sang adik tak rewel, Taehyung memang anak yang paling menggemaskan diantara bocah lain. Hanya saja Baekhyun tak iri dan dia sangat bahagia akan hal itu.

"Eomma apa dongsaeng kesayanganku sakit?" dia lupa menanyakannya, dia bahkan melihat semua proses pemeriksaan yang dilakukan sang dokter dan duduk bersama disini sembari mendengarkan diagnosis dokter paruh baya di depannya. walaupun Baekhyun sedikit tenggelam diantara meja dan kursi disana. Sembari dia memainkan kedua kakinya.

"Dia hanya sedang demam nak, kau jangan khawatir ya adikmu ini akan baik saja." sang dokter mengatakan hal itu dengan senyumannya, siapa sangka jika pria berkacamata tersebut mengeluarkan sebuah permen lolipop di dalam lengannya. Membuat Baekhyun terkejut senang dan menyahutnya dengan riang. Dia mendapatkan permen vanila dan cokelat yang selalu ia beli jika ibunya pergi ke supermarket.

"Waaaaaa... dokter hebat." Puji bocah itu dengan meloncat girang bahkan tawa dari gigi ompongnya itu sangat menggemaskan. Hampir saja membuat dokter itu tertawa terpingkal.

"Ayo nak bilang apa jika kau dikasih sesuatu?" sang ibu mengajarkannya, dengan tersenyum cantik dan juga senyum yang sangat mempesona. Dia menepuk punggung Taehyung sayang saat bocah menggemaskan itu sedikit menggeliat, mungkin saja dia mendengar celoteh kakaknya hingga bocah dua tahun itu nampak sedikit terganggu.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang