두 번째 카운트는 길다, 당신은 무엇을 할 것인가? (72)

438 51 63
                                    

"Senda gurau yang tak akan di lupa, hanya akan diingat sebagai kenangan berharga. Karena itulah cara seseorang menghargai yang lain meski kenyataannya orang lain membencinya dengan alasan yang salah. Dia yang terjebak dalam fase menang sendiri."

.

.

(Author **** POV)

Pro dan kontra dalam hatinya terkadang berkecamuk saat Baekhyun menatap semesta yang senja, perjalanan memang jauh dan masih ada banyak yang dipersiapkan seperti menemani Luhan memanggil bala bantuan dan dia cukup muak dengan anak buah Zou. Hidup pahit dan gelap sudah pernah dilakukan oleh Baekhyun, masuk dalam model majalah dewasa adalah pilihan untuknya menyelamatkan ibunya dari ambang kematian. Walau, Tuhan sudah membawanya ke Surga yang indah. Sekejap dia memejamkan mata saat siluet cahaya matahari menerpa wajahnya dia mengambang dan menggantungkan semua pikirannya di dalam otaknya, lagi-lagi rasa kecamuk itu datang dan menghantuinya, seperti ingin menghancurkan niat utamnya menyelamatkan Taehyung adiknya.

"Apa kau menyesal Baekhyun?" Luhan yang membawa kemudi mobil dia menatap sang adik yang duduk di sampingnya di belakang mereka ada sepaket senjata yang tak kalah mematikan biasa digunakan untuk perang di jaman sejarah, itu baru kemungkinan karena nyatanya mesin pembunuh itu lebih modern.

"Tidak, hyung... aku lebih menyesal saat dulu masuk dalam dunia hitam yang membelengguku dan membuat eomma pergi dengan tidak tenang." Baekhyun mentertawai kebodohannya saat dia berpura-pura menikmati pekerjaan kotornya, memamerkan aset yang diberikan Tuhan dan menodainya dengan beberapa mata yang melihatnya demikian. "Aku tahu kau sudah banyak menyimpan deritamu, yang kau lakukan dulu adalah sebagian pecahan kenangan buruk. Kau menyayangi eommamu, jika aku di posisimu mungkin aku akan melakukan demikian disaat tidak ada pilihan yang akan membantumu." Dia menyentuh pundak sang adik dan mengulas senyumnya, sebenarnya dia tak ingin membawa Baekhyun lebih jauh dalam persoalan balas dendam ini.

Akan tetapi, Baekhyun juga punya hak untuk melawan pria gila disana. mendengar jawaban sekaligus nasihat itu membuatnya tersenyum, dia cukup lega dan senang bahwa Luhan mengerti perasaannya. Jarang ada orang yang sepaham dengannya walaupun Taehyung sempat mencemoohnya dan sepertinya sang adik juga tak mempermasalahkan pekerjaan di masa buruknya, akan tetapi tetap saja jejak rekaman hidupnya yang kotor itu masih ingat. Jika anak cucunya mendengar dan tahu nanti apa yang akan terjadi? Tapi... apa mungkin dia akan hidup sampai tua? Bahkan dia tengah berjuang dalam sekarat dan berusaha menyelamatkan sang adik.

Baekhyun berfikir sejenak dia menopang dagu dengan tangannya dan menghadap kaca mobil yang mempertontonkan sebuah pemandangan pantai yang cantik, sungguh alami dan indah membuat dia sejenak melupakan masalah dan tersenyum. Luhan melihat bagaimana Baekhyun melihat pemandangan itu dengan wajah yang sangat ceria, ada senyum tipis yang Luhan tunjukan sampai tangannya keluar dari kaca jendela dan dia memberi aba-aba pada anak buah lainnya untuk pergi duluan ke markas menyiapkan semua tentunya.

Dengan cepat mobil yang tadi mengikuti mereka dari belakang kini berpindah dan bergerak cepat di depan mereka, menyalip dan juga menuruti apa yang diperintahkan Luhan melalui kode tangannya itu.

Saking asiknya melihat kesana, membuat Baekhyun terjingkat saat mobil yang ia tumpangi berbelok arah, dia menyadari bahwa mobil yang mengikuti mereka berdua sudah berada jauh di depan dan tentu saja Baekhyun menoleh ke arah Luhan yang terlihat tampan saat menggunakan kacamatanya dan dia melihat namja itu tertawa dengan puas dan sikapnya menunjukan bahwa dia manusia paling peka di dunia.

"Semesta akan marah denganku jika aku mengabaikanmu, masih ada waktu dan kau bisa melepaskan rantai menyakitkan itu hemmm..." Luhan seperti malaikat tanpa sayap yang bisa diandalkan bahwa Baekhyun semakin menyayangi kakaknya itu. Dia tertawa meringis seperti anak kecil dengan seruan 'daebak' suara lirihnya saja dapat dibaca oleh Luhan sendiri melalui gerakan bibir Baekhyun yang sengaja mengambang.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang