왕에게 실망하여 울고있는 겨울 (59)

514 75 49
                                    

"Melihat ke belakang tak sama dengan melihat ke depan. Melangkah ke belakang bukan berarti aku melihat masa lalu, hanya saja aku menoleh sebentar untuk memastikan suatu. Diantara kegagalan mana yang menjadi peluangku untuk berhasil diantara jutaan kegagalan lainnya. Berharap jika tersempil keberhasilan yang membawaku pada sebuah jawaban yang aku cari selama ini.

.

.

.

(Author ***** POV)

Baekhyun baru saja menginjakan kakinya setelah taksi menurunkannya, wajahnya nampak kesal dengan pacuan adrenalin besar. Amarahnya memuncak ketika melihat bangunan di depan matanya. Sangat muak juga sudah tak asing di depan matanya, diantara ribuan bangunan Korea hanya satu rumah ini yang ia benci dan enggan ia masuki selama hidupnya. Bangunan Jepang yang megah dan luas, mendecih sebal dan mengumpat manusia di dalamnya.

"Kalau bukan karena eomma dan waktu itu aku tidak datang lagi disini sialan. Sekarang, apa maunya?" antara tidak dan iya, Baekhyun sangat tidak ingin tapi jika tidak dilakukan maka Taehyung akan menjadi taruhannya. Apapun mengenai adiknya dia yang akan melangkah maju terlebih dahulu.

Tak ingin membuang waktu, dan tak ingin nampak lemah ketika mendadak rasa sakit di jantungnya kambuh. Tak ada yang tahu akan riwayat sakitnya, hanya dirinya dan ibunya bahkan adiknya saja hanya menganggap jika Baekhyun hanya sakit biasa. Jujur saja sebenarnya namja itu memiliki dendam yang amat besar pada salah satu manusia disana.

Hingga pada akhirnya, saat dia melangkah masuk hanya untuk menemui seseorang.

"Mau apa kau!" ditahan oleh salah satu penjaga, yang membedakan adalah ketika seseorang itu menggunakan bahasa Jepang untuk mengaja bicara di depannya. tatapannya juga seakan mengusir atau bahkan meremehkan Baekhyun. well, Baekhyun tak suka disentuh dengan sembarangan.

"Bossmu memanggilku, aku ingin menemuinya bedebah!" Baekhyun dia sendiripun mengulas senyum tajamnya, oh... di lingkungan ini dia akan sedikit berbeda lantaran menghadapi musuh seperti ini di depannya. Dengan fasihnya Baekhyun menggunakan bahasa Jepang.

"Apa yang kau bilang sialan!"

"Surel, bossmu mengirimiku surel. Kau ingin bukti?"

Dengan cepat dia memberikan ponselnya, memberikan bukti sebuah pesan singkat dengan tulisan kanji. Melihat benarnya ucapan Baekhyun membuat pria itu seperti berdecak dia tak suka dengan namja tersebut dan dengan cepat melempari ponsel Baekhyun dan ditangkap dengan cepat olehnya. melihat bagaimana kejujuran namja di depannya membuat pria itu berdehem sebentar dan segera membuka pintu itu untuk Baekhyun yang tersenyum senang sembari mengejek di dalam hatinya.

"Dasar bodoh!" celetuknya, setelah sekian lama dia tidak sebrutal ini. Dia rindu akan masa sekolahnya yang sedikit petakilan. Rindu di mana dia masih dirawat ibunya, tanpa sadar ekspresi wajahnya berubah menjadi sendu. Membuat siapapun akan merasakan sesuatu yang bernama iba saat melihatnya. Tidak... Baekhyun tak ingin membuat ibunya sedih disana.

Perlahan dia menemukan sebuah ruangan besar dimana disana ada banyak atau beberapa orang yang melihatnya, beberapa diantaranya hanya mengabaikannya. Yang mengabaikan sudah kenal siapa Baekhyun lantaran pernah melihatnya.

"Dimana tuanmu?" memberanikan diri dengan wajah dibuat tegas, walau kenyataannya dia menahan detakan jantungnya yang cepat. Berharap itu bukan penyakitnya yang kambuh.

"Dia sedang ada urusan menunggulah sebentar, apa anda yang menerima pesannya?" salah seorang wanita dengan pakaian seksinya keluar. sepertinya wanita itu tangan kanan bos besar rumah ini. Mengernyit heran lantaran wanita ini tahu alasan apa dia datang. "Apa kau salah satu anak buah Zou."

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang