미안, 너보고 싶다. ( 28)

1.4K 206 52
                                    

'Percaya itu timbul setia, dan setia timbul kasih sayang. Lalu apa kau akan percaya padaku. padahal hati manusia bisa saja berubah, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi esoknya. Hanya saja aku sudah jatuh dalam proritas dan ambisiku.'

.................................

(Author **** POV)

Rapi...

Hal yang paling disukai setiap orang. ketika mata sedap untuk melihatnya. Bagaikan sebuah fenomena sempurna untuk dipandang dan dinikmati. Alangkah bahagianya jika dunia ini menjadi rapi, tanpa ada berantakan. Pasti masing-masing orang akan bertos ria menyambutnya. Hanya saja dinamika dunia tidak sejalan dengan apa yang diinginkan. Tentu saja, terlalu banyak manusia dengan sifat berbeda jika kalian tahu.

Meski siang hendak berganti sore, suara bising dari deru mesing penyedot debu enggan berhenti. Terlihat dengan jelas bagaimana lantai licin dan mengkilap di bawah kaki yang ia pijak, seakan hasil karya tangan terampil dan cekatan dari seorang malaikat.

Jangankan debu, bahkan rontokan debu saja tidak terlihat. Semua bersih tanpa sisa. Bau khas buah apel tercium harum, membuat indra penciuman betah untuk lama-lama disini. nyamuk atau lalat saja enggan untuk masuk, tak tega menghilangkan bau yang tercipta dari tangan terampil seseorang yang membersihkannya.

Sebuah punggung yang memunggungi pintu masuk kamar, berdiri di sisi ranjang dengan dua tangan yang melipat selimut dan membenarkan posisinya. Menata dan mengelusnya agar terlihat tidak kusut.

"Selesai..."

Menepuk tangannya sedang, membersihkan sedikit debu yang menempel. Memandang setiap inci ruangan kamar ukuran cukup luas itu dengan bangga. Jika kalian tahu hasil yang dia lakukan tidak kalah jauh dari keterampilan yeoja dalam membersihkan dan merapikan kamar. Ketika berada di tangan Kyungsoo lah ruangan bagaikan gudang ia sulap menjadi kamar hotel bintang lima.

Oke, semua sudah nampak sempurna. Cukup puas dengan hasil kerjanya, Kyungsoo yakin semua sudah terlihat perfect.

"Sepertinya aku harus mengingatkan appa makan, aigoo... appa akan sakit perut jika dia tidak makan tepat waktu." Gumamnya sembari menatap jam di tangan kirinya.

Membawa mesin penyedot debu dengan tangan kanannya, sembari memutar kenop pintu dengan tangan kirinya. Dipastikan semuanya sekali lagi bahwa kamar tersebut sudah sempurna. Terbukti dengan kepala Kyungsoo yang menyembul untuk mengintip keluar.

Menuruni tangga perlahan, karena ia sadar betul sepatu bagian bawahnya licin. Dan Kyungsoo lupa untuk mengganti sepatunya.

"Aku akan mengabarimu Mark, tapi bisakah aku meminta pertolonganmu sekali lagi."

Berhenti...

Hal yang dilakukan Kyungsoo, saat kedua telinganya mendengar suara tuan muda berbicara dengan seseorang. Saat kedua kelopak mata bulatnya mengalihkan atensi ke sebuah sofa tamu, dia melihat seseorang disana menggunakan jas coklatnya. Dan orang itu sudah duduk anteng di sebuah sofa. Dengan rokok di mulutnya. Jujur, Kyungsoo pembenci rokok termasuk orang yang rokok. Dia tipe orang yang tak tahan bau asap rokok yang menyesakan tersebut. tapi jika ia lihat sekali lagi sepertinya orang asing itu tidak sendiri, di sofa yang dibatasi meja tersebut terdapat wajah yang Kyungsoo hafal. Juga punggung namja tersebut...

Kim Luhan.

"Masih sangkut pautnya dengan hal itu, atau pertolongan dengan tema lain?"

Mark membuang asap dari nafasnya, memandang cool di depan sahabatnya. Ya, sahabat dari luar negeri.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang