🍁 홀로 이기기 위해 만든 이기심 (37)

1K 161 55
                                    

(Author **** POV)

"Siapa dia hyung, apakah dia mengganggumu?"

Ditanyanya sang kakak dengan wajah seriusnya. Disitulah Taehyung merasa ada yang disembunyikan oleh kakaknya. Taehyung melihat Baekhyun yang gelisah dengan meremat tangan kanannya.

"Aku pikir kau tidak baik-baik saja Baek hyung." mengangkat sebelah alisnya, mengubah nada bicaranya seperti menuntut.

Ia tidak suka sang kakak tidak jujur padanya.

"Aku baik-baik saja, sungguh."

"Tapi kau tidak membohongiku kan, hyung?"

Mendapatkan pertanyaan tersebut membuat Baekhyun harus menelan ludahnya susah payah. Lagi-lagi bibirnya kelu, jawabannya pun ikut mengambang. Karena sikap seperti itu membuat Taehyung semakin curiga dengan sang kakak.

"Percayalah aku tidak apa, kenapa kau begitu khawatir padaku. Padahal kau bukan tipe seperti itu. Kau jangan risau kau percaya padaku kan?" diusapnya kepala sang adik, ia mengulas senyum tenangnya. Ia bahkan sudah memasukan ponselnya dalam saku. Tak peduli jika panggilan itu terus ada dan membuat ponselnya bergetar.

Taehyung tak langsung mengangguk atau menanggapi, wajahnya menjadi datar tanpa ekspresi dengan perlahan dia menepis tangan sang kakak yang mengusap rambutnya. Ada gurat kecewa yang samar dalam dirinya, membuat Baekhyun sedikit tertegun karena sikap sang adik yang berubah. Hatinya berkecamuk cepat, ada ketakutan dalam dirinya ketika melihat Taehyung demikian. Ada dua hal yang ditakuti Baekhyun saat ini, takut jika adiknya tahu dengan siapa ia berurusan, dan kedua Baekhyun takut jika Taehyung harus tahu rahasia terbesar yang disimpan olehnya bersama ibunya.

Taehyung sendiri juga bingung kenapa ia merasa kesal seperti itu. Ia memantapkan hatinya untuk percaya ucapan sang kakak walau sebagian. Ia hanya bisa mengatur nafasnya normal hanya untuk meredam emosinya. Ia sadar jika ia tipe pemberontak dengan segala tempramental yang muncul jika suasana hatinya tidak sesuai seperti sekarang.

Terkadang Taehyung merasa lelah dengan segala ketidakjujuran yang berusaha ditutupi darinya. Andai saja dia bisa membaca pikiran orang lain, ia pasti akan melakukannya tanpa harus bersusah payah mencari sesuatu yang disembunyikan. Ada kerguan dalam hatinya untuk mempercayai ucapan sang kakak, ketika dia mencoba menatap manik mata keteduhannya ada perasaan berbeda dengan kemantapan hati yang jauh dari keyakinannya.

Meragu...

Taehyung benci dengan perasaan ini. Sekedar menenangkan hati dan pikirannya. Membuat ia mau tidak mau bangun dari duduknya, berjalan dalam diam tanpa meminta pamit pada sang kakak. Ia ingin mencari tempat untuk berpikir sendiri, itulah tujuannya. Tak tahu jika sebenarnya Baekhyun menatap sendu ke arah punggungnya yang menjauh.

Kemelut....

Yang dirasakan Baekhyun lebih berat dari sebelumnya. Jika hatinya sempat tersakiti karena sikap sang adik yang menyimpan kebencian padanya di awal musim. Kali ini sikap diamnya Taehyung adalah hal yang paling menyakitkan menurutnya. Dimana diam itulah yang menjadi bilahan pisau tak berwujud dan nampak, merasa terabaikan dan itu tidak baik bagi hati dan jiwamnya. Baekhyun pikir ia memang salah, ia mengira jika Taehyung meragu akan setiap ucapannya.

Dalam diam dengan kepala tertunduknya, Baekhyun meremat jantungnya. Sedikit sakit seperti sebuah cubitan kecil tepat di ulunya. Menggigit bibirnya yang terasa kering, mengatur setiap dikte nafas yang keluar dari rongga hidungnya. Ini menyesakkan dan menyakitkan secara bersamaan. berpikir bahwa dia bisa menipu Taehyung agar kekhawatiran itu hilang, tapi....

Dewi fortuna tidak berpihak padanya kali ini.

"Taehyung, jangan marah pada hyung." lirih.

Ucapan bagaikan doa penuh harap, berharap jika bisa didengar oleh sang adik. Cicitan lirih yang dibawa angin dan berhembus entah kemana. Ditemani sang surya yang mulai tertutup mendung. Disini....

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang