인간은 신이 되려고 노력합니까? (67)

398 51 52
                                    

"Hidup seperti melakukan sebuah trik dimana takdir bisa mempermainkan manusia, di balik tirai belakang panggung mereka menangis dan bersedih akan tetapi di depan sesama mereka tersenyum tanpa beban. Sama halnya dengan menyimpan sebuah rahasia besar yang bisa saja membuat kehidupan runtuh dalam beberapa detik."

.

.

.

(Author **** POV)

Sudah tengah siang dimana waktu tepat menunjukan pukul satu siang, Taehyung sedikit senang lantaran pesanan sudah habis dan dia mengantarkannya dengan semangat bersama sang kakak tentunya. Ngomong-ngomong sang adik merasa senang karena sang kakak mempersilahkannya membantu, dia tak merasa jenuh di dalam ruangan yang berdinding kayu disana. Sudah bosan dengan acara tayang ulang yang kadang di siarkan televisi negara. Kebanyakan menampilkan tontonan kriminal ketimbang animasi atau kartun dan jelas-jelas membuat otak Kim Taehyung tak sampai mencerna hal itu.

"Tae apa kau lapar?" tawar sang kakak, dia merasa lapar dan tentu saja dia buyar dengan lamunannya yang memikirkan keadaan yang sangat pelik. Sang kakak seperti memberikan sebuah penawaran menarik yang bisa membuat bahagai perutnya, tentu saja dia menganggukan kepalanya dengan penuh semangat. "Ya daging bulgogi sepertinya sangat enak hyung." perutnya terasa keroncongan dan dia tak bohong karena bunyinya sangat nyaring menarik perhatian sang kakak yang memberikan tawa kekehannya.

"Ya anak manja aku akan membawamu ke restaurant langgananku, tentu saja dengan harga murah tapi kualitas berkelas." Dia merangkulnya membawanya dengan langkah cepat, membuat Taehyung sedikit meringis renyah karena rasa bahagia di perutnya semakin bergejolak.

"Tapi aku akan dapat daging kan hyung?" matanya berbinar, dia sangat ingin daging itu. mengecap rasa manis dan pedas di panggkal lidahnya dan berjalan ke tenggorokan bersama ludahnya. Sensasi itu sudah jarang dia dapatkan di satu bulan ini, tentu saja sang kakak juga bukan orang yang pelit saat dia menghasilkan sesuatu dengan jumlah yang banyak. "Kau selalu mendapatkan apa yang kau mau dongsaeng kesayangan." Polesnya dengan gemas.

"Eh benarkah, astaga hyungku sangat baik... kalau begitu ijinkan aku menghabiskan dua piring penuh." Dia nampak antusias, dan berhasil melepaskan diri dari rangkulan sang kakak berjalan mundur sembari menunjukan wajah polos dan lucunya. Dia tentu saja memakai masker agar tidak dikenali oleh masyarakat kota yang bisa saja mengerubunginya penuh. "Memangnya sejak kapan hyungmu jahat, bukankah kau selalu memanjakan perutmu hingga kau nampak seperti wanita hamil tiga bulan." Lihat betapa lucunya saat Taehyung merengutkan bibirnya mendengar candaan sang kakak yang mengejeknya halus.

"Tak bisakah kau tak membahas tentang fisikku, aku tahu aku kurang sispack akan tetapi banyak orang bilang mereka menyukaiku apa adanya dan lagi aku malas berolahraga." Alasan, dan membuat sang kakak memutar matanya malas, tak masuk akal tentu saja. Dia kakaknya maka Baekhyun tak perlu penjelasan gamblang mengenai siapa Kim Taehyung sebenarnya. "Ya, yambulia kau maha benar dengan sejuta alasanmu." Membungkuk dan melaukan candaan memainkan peran seperti aktor yang bermain dengan drama kolosal.

Butuh waktu sepuluh menit mereka berjalan, melewati beberapa mall dan juga toko fashion branded yang sempat membuat Taehyung hampir terpincut karenanya. Beruntung dia meminta sang kakak untuk terus menariknya agar lambaian tangan baju bermerek itu tak ia indahkan, sejujurnya Taehyung berjalan seperti menuju neraka kerakusan dimana banyak sekali cobaan untuk beberapa lembar uang yang berharga di dompetnya. Dia bukan artis yang miskin hanya saja dia sedang melakukan penghematan di ekonomi, tak membutuhkan jurusan perkuliahan ilmu ekonomi karena dia sudah diajarkan sang kakak yang handal dalam menyimpan uang.

Taehyung melihat depan restaurant rekomendasi sang kakak dengan wajah sedikit terpukau, dia tak menyangka ada tempat seindah dan juga luas untuk hitungan makanan murah. Apakah dia terlalu lama di atas panggung dan televisi sampai dia tidak tahu seluk beluk kota, dengan cepat dia menyusul sang kakak yang sudah dahulu masuk. Dia melihat Baekhyun yang memilih tempat meja makan, disana juga ramai dengan pengunjung dan oh... makanannya nampak lezat dan membuat perut mereka semakin keroncongan.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang