하나님의 뜻에 따라 재난이 온다 (74)

376 57 65
                                    

"Datang membawa pedang dan pulang membawa gelar, itu bukan suatu kebanggaan saat kau pulang tak membawa nyawa pasukanmu agar selamat, untuk apa kau bangga jika nyatanya kau hidup sendiri di bawah naungan seruan kebesaran sementara mereka mati dengan terhormat."

.

.

(Author **** POV)

Pukul tujuh lewat lima belas menit, para pembawa senjata dengan baju hitam yang melekat pada mereka sudah datang, menerobos pagar besi dengan sekali tabrakan maut yang membentur hingga penyok. Lainnya juga datang dengan menabrak pagar kayu yang berdiri membatasi halaman dengan taman dan membuat salah satu tiang lampu jalanan di malam hari itu padam. Seperti sebuah pasukan MBI yang datang untuk menghadang penjahat international, meski kenyataannya dua pasukan ini berasal dari lingkungan yang sama meski berbeda garis.

DORR!

Satu tembakan sah datang dan menghunus otak salah seorang yang hendak menembakan rudalnya, Luhan dia lah orang pertama yang membuka jalan bagi pasukannya untuk menerobos dan menyerang jika di butuhkan, dia memang tak mempunyai pengalaman yang matang akan tetapi kenekatannya patut diacungi jempol saat salah satu anak buah dari ayahnya berhasil dia buat tewas dengan kening yang bolong karena timah panas.

Baekhyun yang sudah turun dari mobilnya memperhatikan rumah besar dengan model eropa tersebut, dia meniti setiap jendela dan sudut dindingnya. Saat atensinya melihat sebuah kamar yang nampak terang di sebelah kanan dia melihat bayang yang pergi dengan cepat dan seperti mengumandangkan seseorang untuk melakukan suatu hal, sang ayah... dia disana.

"Taehyung pasti di salah satu ruangan kamar disana, aku dengar dari anak buahku yang menyamar jika ada sekitar dua puluh ruangan disana."

Luhan meminum obatnya entah obat apa itu yang jelas dia membutuhkannya untuk menambah adrenalinnya, anggap saja obat itu sebagai staminanya untuk bekerja keras kali ini. Baekhyun juga memasukan pistol dan beberapa senjata lainnya dalam saku jaketnya, tangannya menyentuh sebuah botol yang selalu di bawa olehnya. dia memperhatikan dengan seksama bagaimana botol itu, dia berfikir dia harus meminum dahulu sebelum sakit itu menyerang tapi dia juga sedikit ragu lantaran pasti menimbulkan efek samping jika menyalahi aturan. Akan tetapi atensinya melihat sebuah jendela yang tertutup tirai dengan cahaya terang disana.

Kim Taehyung adiknya disekap dan dia juga tak boleh membuang waktu, masa bodoh dengan himbauan dokter membuat dia meneguk dua obat dalam sekali tenggak tanpa air, dia akan mengantisipasi keadaan tubuhnya jika saja terjadi kambuh lagi. Sepertinya dia sudah akan siap untuk konsekuensinya tak apa... jika sang adik bisa keluar dari penjara laknat sang ayah.

"Mereka sudah menyerang, kita akan menyusup ke belakang. Ayo Baekhyun... kita buat kegaduhan." Luhan menatap tajam ke depan, dengan kedua tangan yang mengangkat pistolnya siapa sangka dia sudah berjalan dengan begitu santainya sembari menari diantara suara letupan pistol dan ledakan bom yang seakan membabi buta sekitar disana, dan cukup menyenangkan karena tak ada protesan para tetangga lantaran di sini hanya ada satu rumah saja. pria itu memang menyukai introvet.

Baekhyun menarik nafasnya dia memperhatikan punggung sang kakak yang lebih dulu maju kesana, dan memperhatikan bagaimana anak buah sang kakak dengan beberapa penjaga saling menyerang. Formasi apik dengan beberapa orang yang sudah terlatih siap untuk mati asal gaji besar memang canggih, beberapa dari anak buah ayahnya ambruk dan sedikit dari pihak sang kakak yang terluka.

"Taehyung tetaplah disana dengan tenang, aku akan datang menolongmu." Dia memasukan dua pistol di ikat tali yang ada pada kakinya dan membawa senjata senapa sniper AS2000 yang menjadi momok kecepatan dalam menembak itu di punggungnya. Dengan cepat dia melangkah kakinya menyusul sang kakak dan memberikan satu tembakan tepat ke arah Barat saat dia melihat seseorang berusaha membidiknya. Dia peka dan dia sukses membunuh satu orang, jika dihitung berapa dosanya? Entah... itu akan menjadi urusan antara dirinya dengan Tuhan.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang