12 월의 역사를 되풀이하다. (34)

1.1K 184 38
                                    

" Aku ingin menemukan desember, dimana saat itu aku memangkumu. Mendekapmu dan kau berceloteh lucu. Mengatakan jika kau akan tumbuh besar dan lebih tinggi dariku. Kau yang membuat semua gelak tawaku lolos, dan kau yang membuatku bertahan. bertahan dalam konflik orang tua yang semakin memanas. Tanpa aku sadar rasa khawatir aku akan berpisah denganmu semakin dekat. Adikku... tumbuhlah dewasa, jadilah orang yang lebih baik dan beruntung dariku. Karena suatu hari nanti kau akan berjuang, dan aku tidak lagi di sisimu. Aku menyayangimu..."

- Baekhyun –

...................

(Baekhyun **** POV)

Apa kalian percaya keajaiban?

Awalnya aku tidak percaya, dulu aku selalu membantah apa yang dikatakan ibu mengenai keajaiban. Bahkan aku menganggapnya sebagai tahayul. Tapi, sekarang aku akan menelan ludahku sendiri untuk hal itu. terbukti dengan apa yang aku rasakan saat ini.

Tertawa lepas...

Disinilah aku. Duduk dengan kaki bersila di atas lapangan hijau. Disana aku melihat Taehyung yang berusaha keras memasukan benda bulat coklat di dalam keranjang di atas sana. Apalagi aku mendengar teriakan kekesalan penuh kefrustasian darinya. Bukannya kasihan aku malah tersenyum lucu ke arahnya.

"Yaaakkkk!! Kenapa kau tidak masuk eoh? TaeTae capek."

Oh... rupanya adikku masih kecil. Hanya tubuhnya saja yang bertambah besar. Lihatlah dia sekarang merajuk dengan bibir mengerucut beberapa senti. Bukan hanya itu saja, ketika Taehyung mencobanya lagi. Bola yang ia lempar seakan ogah untuk menuruti kehendaknya. Hingga pada akhirnya, dia benar-benar merajuk dan melempar bolanya asal.

"Taehyung kenapa kau berhenti, apa kau mau hyung ajari?"

Sepertinya aku harus menghampirinya untuk menghiburnya. Karena yang aku tahu pagi ini Taehyung sudah berusaha keras. Sungguh kasihan bayi besarku ini.

"Aku bisa hyung, TaeTae hanya lelah. Lelah dengan harapan palsu ini. bola itu, sudah seperti mantan yang memberikan harapan palsu untuk terus bersama."

Kim Taehyung dengan satu tarikan nafasnya. Tak kusangka dia malah curhat tentang hubungan terselubungnya yang aku saja baru tahu.

"Rupanya kau sudah pernah pacaran? Astaga adik kecilku sudah tidak polos lagi."

Aku sengaja mengejeknya, barangkali dia akan kesal. Entah kenapa aku ingin melihat wajah kesalnya, tolong restui aku melakukannya karena aku juga butuh apa itu hiburan.

"Aku pacaran dengan kakak kelas." Terlihat ngos-ngosan, dengan tubuh terlentang di atas lapangan basket yang Taehyung tak peduli jika papan itu kotor. Ia hanya ingin menghilangkan rasa lelahnya dan gerah karena keringat di pagi hari.

Sungguh kasihan adikku ini, langsung saja aku melempar handuk kecil di atas wajahnya. Sengaja agar dia sedikit kesal, dan benar saja lagi-lagi bibir itu mengerucut.

"Kau berpacaran dengan kakak kelas. Pantas saja nilaimu turun. Kau harus banyak belajar mulai sekarang, masa depan juga diraih dengan ilmu bukan hanya karir."

Aku mengambil bola yang tergeletak tak berdosa disana. menasihatinya dengan perlahan dan sabar adalah kunciku untuk mengurusi bocah manja disana.

"TaeTae sudah belajar hyung, hanya saja soal itu jahat padaku."

"Kenapa? apa dia memukulmu hingga kau mengatakan jahat?"

"Ya, soal itu jahat. Apalagi matematika, dia jahat karena telah menjadi soal yang sulit. Padahal TaeTae suka soal yang mudah. Pokoknya TaeTae benci matematika!"

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang