질문을하는 중추절 (56)

670 90 44
                                    

" Kebodohan apa yang aku lakukan di masa lampau, saat aku sadar daun semakin menguning. Begitu juga dengan kisah hidupku yang seiring waktu berjalan seperti dedaunan yang berguguran. Seperti hasrat yang tak bisa aku jelaskan namun, begitu menyakitkan saat sesuatu melukai perasaan ini. seperti... aku akan kehilangan sesuatu yang berharga."

.

.

.

.

(Author ***** POV)

Seorang wanita berteriak menjerit dengan isakan kerasnya, dia meminta tolong pada tenaga medis setempat hingga mereka datang berlari dengan tergopoh-gopoh. Bahkan diantara mereka ada yang tersandung. Dia nyonya Kim yang menangis dan mencari anaknya, kedua matanya semakin buram saja saat air mata itu terus keluar dari kelopaknya. Bagaimana tidak putranya yang didiagnosis belum sadarkan diri sudah menghilang.

"LUHAN ANAKKU! TOLONG.. TOLONG... TOLONG AKU HIKKSSS... DOKTER... SUSTER!! TOLONG ANAKKU, LUHAAAN?? KAU DIMANA HIKSSSS... TOLONG AKU!!!"

Berkali-kali sang ibu meminta tolong dengan isakan tangisnya, beberapa orang yang ada disana melihatnya keheranan dan bertanya pada seseorang disamping mereka. Jeritan sang ibu kini sudah membuat suasana semakin ramai saja, suster dan dokter pun segera mengecek kamar pasiennya, dan mencari keberadaannya hingga ke toilet ruangan. Hasilnya nihil... tidak ada siapapun kecuali selimut dan beberapa medis yang sempat digunakannya.

"Hikkssss... Dokter! Dimana anak saya, dimana Luhan kalian bawa kemana anak saya hikksss... tolong aku temukan anakku hikksss... dimana anakku, LUHAN?!!" Sang ibu saking khawatirnya dia menarik keras jas putih dokter di depannya, dan memaksa dokter itu berbicara. Beberapa suster pun juga berusaha melerai mereka. Bukannya apa hanya saja sang ibu tidak terkontrol dan membuat beberapa kepanikan bagi pengunjung disana termasuk pasien yang terlihat merasa tidak nyaman dan sebagian besar ketakutan.

"Tenang nyonya anda harus tenang... kami akan menghubungi pihak keamanan untuk menemukan putra anda. Tolong tenanglah, pihak berwajib juga akan segera datang."

"Bagaimana aku bisa tenang saat anakku yang tak sadar diri menghilang? Bagaimana jika anakku diculik hah?! aku ini ibunya, aku tidak bisa tenang begitu saja sementara nasib anakku tidak tahu bagaimana dia. BAGAIMNA JIKA SESUATU YANG BURUK TERJADI PADANYA?!" Suara sang ibu menggema tatapan memohon dan minta pertanggungjawaban atas hilangnya anaknya itu terpampang dengan nyata. Bukan hanya itu bahkan beberapa pengunjung sempat menggunjing sistem rumah sakit ini. Bagaimana seorang pasien hilang jika ada penculik yang membawanya?

Membuat dokter itu juga serba salah, bagaimana tidak? Secara tak langsung nama baik Rumah Sakit ini menjadi kontroversi. Terlalu banyak hal yang harus diperbaiki dan ini harus menjadi rahasia umum. Mencoba menenangkan keluarga pihak pasien, Dokter itu segera menyuruh para perawat duduk di salah satu tempat duduk yang tak jauh dari ruangan pasien tadi. Dan memberikan janji untuk berusaha menemukan putranya, walau kemungkinan kecil hal itu kecil peluangnya. Sebenarnya dia masih banyak tugas kemanusiaan yang dijalankan, sekedar menenangkan agar suasana tak rusuh. Hingga akhirnya sang ibu ditinggal sendiri, dengan pemikiran yang penuh dan kemelut.

tes...

tes...

tes...

Air mata itu meluncur deras, kelopak yang sembab dan merah. Tanpa riasan wajah yang

Yang menghiasi wajahnya membuat dia nampak pucat dan tak mempesona. Itu bukan hal yang harus diutamakan. Sudah tiga hari ini dia tidak bisa tidur dan pulang kerumah dengan perasaan tenang. Luhan yang belum sadar dengan berbagai ketakutan di kelapanya, sang anak entah kemana dan itu membuat dirinya ketakutan luar biasa. Padahal dia sudah menghubungi sang suami agar menjenguk anaknya sejak kemarin tapi malah diacuhkan. Membuat dia ingin marah saja ketika dia tak ingat masih ada putra yang membutuhkannya.

The Last Leaf 마지막 잎 [END] ✓  (Brothership From Byun Baekhyun & Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang