Brace for the impact. This is Diving for you. Rated M for a reason.
Goshford Academy
2 tahun yang lalu."Sooyoung, ini sekolah barumu oke? Aku harap kamu dapat beradaptasi dengan cepat." Ujar seorang wanita bersurai merah dengan rambut sebahu. Wanita itu mengenakan mantel berwarna kulit unta yang membalut tubuhnya. Mantel yang dikenakannya menutupi dress berwarna merah maroon selutut yang digunakannya. Pakaian musim gugurnya dilengkapi dengan sepatu boots dengan warna yang senada. Tak lupa, senyum cerah di wajahnya terlihat mengembang.
Sooyoung menghela nafasnya pelan. Dia heran sebenarnya siapa yang akan bersekolah, ibunya atau dirinya? Ibunya ini terlalu bersemangat, bahkan di cuaca yang cukup berangin ini. Gadis bersurai merah itu mengeratkan tas ransel di punggungnya lalu berbalik menghadap wanita tersebut.
"Ibu tenang saja, aku akan baik-baik saja, oke? Aku sudah sering melakukan ini bukan?" Sooyoung tersenyum kecil.
Senyum di wajah wanita itu tetap mengembang, namun gadis itu menyadari pandangan ibunya melunak. Sooyoung sudah mengenal dengan jelas arti pandangan itu. Pandangan meminta pengertian. Bagaimana tidak? Ini merupakan secondary schoolnya yang kedua. Entah berapa banyak lagi sekolah yang akan dimasukinya setelah ini. Mengingat ayah dan ibunya sering sekali berpindah-pindah. Pekerjaan ayahnya sebagai diplomat dan ibunya yang seorang arkeolog, mengharuskan mereka untuk berpindah-pindah wilayah. Kini mereka menetap di Newcastle setelah sebelumnya pindah dari Swedia.
Memang terlihat menarik ketika kita hidup berpindah-pindah. Mengunjungi berbagai wilayah dan bisa mengenal kebudayaan yang berbeda. Menyenangkan bukan? Mungkin iya bagi ayah dan ibunya. Karena mereka bisa mengerjakan apa yang mereka cintai. Tapi tidak untuk Sooyoung. Dia jadi tidak punya banyak teman. Karena belum lama setelah dia pindah, dia harus pindah ke sekolah lain lagi. Itu membuat pertemanannya perlahan merenggang dan lambat laun teman-temannya mulai melupakannya.
Teman-temannya dulu adalah kumpulan anak populer di sekolah. Tipe orang yang harus selalu berkumpul bersamamu, jika tidak, mereka akan meninggalkanmu. Walaupun dia sudah tahu akan seperti itu akhirnya, tetap saja dia terus berteman dengan orang-orang seperti mereka. Semua itu dilakukannya karena dia adalah Sooyoung Park, dan seorang Park punya reputasi yang harus dia jaga.
Terlepas dari semua itu, mau dilihat darimana pun, dia tetaplah manusia biasa. Dan manusia normal pada umumnya pasti akan merasakan hal yang sama ketika hidup nomaden seperti ini.
Ya, dia merasa kesepian.
Sangat kesepian.
***
Sudah seminggu sejak sekolah dimulai, dan Sooyoung berusaha dengan keras untuk bisa beradaptasi dengan baik di sekolah barunya ini. Sulit, memang, karena dia harus memulai semuanya dari awal lagi. Catatan, benar-benar dari awal lagi. Salah satu tantangan terbesarnya hanya satu. Sebuah penghalang yang mungkin juga dirasakan oleh murid dari luar sepertinya.
Cultural barrier.
Mempelajari hal yang baru dan menyesuaikan kebiasaan orang-orang Inggris memang benar-benar melelahkan. Apalagi jika Inggris bukanlah bahasa utamanya. Ya, Sooyoung bukanlah orang Inggris asli, melainkan campuran dari berbagai ras.
Ayahnya adalah campuran Korea - Inggris dan Ibunya orang Italia. Mereka berdua bertemu di Italia saat mereka masih duduk di bangku kuliah. Setelah lulus dan bekerja, keduanya lalu memutuskan menikah dan menetap di Italia. Hingga beberapa tahun kemudian, Sooyoung lahir dan dibesarkan di sana. Namun ketika dia masih awal primary school, dirinya harus pindah mengikuti orang tuanya ke Brazil selama 4 tahun. Setelah itu mereka pindah lagi Jerman selama 2 tahun. Kemudian mereka harus pindah lagi ke Swedia. Terakhir, mereka pindah ke Inggris, dan disinilah dia sekarang, di Newcastle.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kang 20
FanfictionSeulgi Kang, seorang striker kebanggaan Galaxy Academy percaya bahwa ia tidak punya waktu untuk cinta. Mimpinya sebagai pemain sepak bola dan tanggung jawabnya untuk menjaga adik dan neneknya membuatnya tidak tertarik untuk berkencan. Namun ketika I...