Injury Time (3) : Broken Inside

1.1K 200 93
                                    

"She was brave and strong, and broken all at once"

- Anna Funder

***

Seulgi menelan ludahnya cepat. Dinginnya ruangan rawat yang ber AC membuat tubuhnya menggigil. Di pangkuannya, kekasihnya sedang tertidur pulas dengan selimut ditubuhnya. Gadis bermata monolid itu mengusap rambut kekasihnya dengan lembut. Krystal tidak mau pulang dan memilih untuk tetap menemani Seulgi meski gadis monolid itu sendiri sudah memaksa untuk mengantarnya. Terus kalah berbedat, Seulgi akhirnya mengalah. Dalam hatinya dia bisa memaklumi kenapa Krystal bisa seperti itu. Gadis bermata hazel itu sangat khawatir padanya.

Beberapa jam telah berlalu sejak Irene dipindahkan ke ruangan perawatan, namun hingga pagi tiba gadis berambut hitam itu belum juga sadar. Rasanya kejadian disekitar Seulgi terasa begitu cepat. Setelah Daniel di tangkap, Suho mengantarnya kembali ke Rumah Sakit. Belum ada 5 menit dia menginjakkan kaki di sana, Krystal sudah melompat ke pelukannya dan menangis. Jisoo yang melihatnya juga langsung membombardirnya dengan beribu pertanyaan yang membuatnya mengeluarkan penjelasan panjang lebar.

Dia memberitahu mereka tentang pertemuannya dengan Daniel Bae, hubungannya dengan pria itu, dan bagaimana dia menjebak Daniel untuk mengakui perbuatannya. Sontak itu membuat Krystal, Jisoo, dan Chaerin Kim, ibu Jisoo menjadi kaget. Mereka tidak menyangka jika ayah Irene lah yang menyebabkan Irene berada di Rumah Sakit sekarang. Tidak semua orang dapat menerima dengan baik penjelasan Seulgi, terutama kekasihnya. Krystal sangat kecewa padanya karena Seulgi tidak memberitahunya lebih dulu. Gadis itu tidak berhenti menangis sambil terus memukul Seulgi karena telah membuatnya khawatir. Butuh waktu lama bagi Seulgi untuk menenangkan Krystal. Seulgi lebih tau dari siapapun kalau Krystal cukup emosional jika sedang kecewa.

Pandangannya beralih ke Irene yang sedang terbaring lemas di tempat tidur. Warna putih tempat tidur yang gadis itu singgahi sangat kontras dengan luka-luka yang berada di tubuh gadisnya. Belum lagi ketika dia melihat wajah mantan kekasihnya yang pucat, seketika hatinya seperti teriris. Masih sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa ayah kandungnya sendiri yang menyebabkan Irene seperti ini. Pria yang paling dibencinya membuat gadis yang paling dicintainya menderita.

Ini mungkin hal yang paling disesalinya seumur hidupnya. Kalau saja sejak awal dia mempercayai yang Irene katakan. Kalau saja dia mau mendengarkan Irene sebentar saja, tidak akan begini kejadiannya. Seulgi benar-benar menyesal.

Dia tidak bisa membayangkan jika Irene tidak berhasil kabur dari rumahnya. Apa yang akan terjadi? Seulgi tidak berani untuk membiarkan imajinasinya berkembang liar. Dia benar-benar takut membayangkannya. Dia takut jika gadis yang paling dicintainya itu menghilang dari hidupnya.

Karena begitu terlarut dalam pikirannya, Seulgi tidak menyadari keberadaan segelas kopi yanh tiba-tiba berada di depannya. Matanya beradu pandang dengan sepasang mata yang menatapnya teduh.

"Kopi?" Tanya orang itu ramah.

Seulgi tersenyum. Setelah mengucapkan terima kasih, diraihnya gelas kopi itu dan diseruputnya pelan. Cairan hitam yang diteguknya mengalir hangat di dalam tubuhnya. Sejenak dia bisa mengalihkan hal-hal yang membuat pikirannya terbelenggu.

"Setelah melewati malam yang panjang, aku cukup kaget kau bisa tetap terjaga seperti ini." Jisoo mulai memecah keheningan di antara mereka.

"Aku tidak bisa tidur."

Selain Seulgi, Jisoo juga memilih untuk tetap tinggal. Dia tidak bisa pulang begitu saja sementara sepupunya masih belum sadar. Setelah disepakati siapa yang tinggal, Suho dan ibu Jisoo pulang ke rumah karena kelelahan. Mereka berjanji untuk datang keesokan harinya.

Kang 20Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang