Setelah melewati latihan yang menguras energi dan semangat, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Tepat di hari ini pembukaan event Newcastle Girls Football Cup yang dilaksanakan di Galaxy Academy pun di mulai. Sebanyak 16 secondary school yang ada di kota Newcastle mengikuti kompetisi ini. Galaxy Academy berada di grup A terpisah dari pesaing terberatnya yaitu Goshford Academy dan Westfield School. Walaupun begitu Seulgi dan teman-temannya tahu bahwa Heaton Manor, Kenton School dan Trinity Academy bukanlah lawan yang mudah.
Seulgi sedang berada di ruang ganti. Matanya memandang ke arah teman-temannya yang tengah bersiap untuk pertandingan perdananya melawan Heaton Manor School. Gadis berambut cokelat itu nampak gugup. Pasalnya pertandingan perdana ini tidak dapat dianggap remeh. Mengingat Heaton Manor merupakan salah satu tim yang diunggulkan di grup A. Dia lalu menarik nafas dalam. Dia ingat kata-kata pelatihnya. Dia hanya harus fokus selama 90 menit kedepan untuk mencetak gol. Kemenangannya hari ini sangat penting sebagai langkah awal merebut juara. Namun lamunannya harus terganggu oleh sebuah suara yang memanggilnya. Ketika dia menengok ke sampingnya, sepasang mata kucing menatapnya dengan tertarik.
"Jennie?" tanyanya bingung.
"Tentu ini aku. Memangnya siapa lagi?" ujarnya sambil memutar bola matanya cepat.
"Ada apa?" Jennie tidak mungkin mengusiknya jika tidak ada sesuatu yang penting. Tidak, Jennie bukan orang yang seperti itu. Bila itu Lisa atau Moonbyul, dia bisa memakluminya, namun ini Jennie Kim.
"Irene menunggumu di luar. Dia bilang ingin bertemu denganmu"
Seulgi yang mendengarnya mengerutkan dahinya. Ah, Irene pikirnya. Selama seminggu ini dirinya benar-benar sibuk latihan, sehingga waktunya bersama Irene pun terbatas. Biarpun begitu Irene tidak pernah protes. Ia paham kompetisi ini sangat penting untuk Seulgi. Kekasihnya itu bahkan selalu setia menemani Seulgi latihan walaupun gadis berambut cokelat itu menolaknya. Namun bukan Irene namanya bila dia menurut pada Seulgi. Gadis berambut hitam itu tetap keras kepala dan menunggunya hingga selesai latihan. Hal yang harus Seulgi ingat baik-baik ketika menjalin hubungan dengan orang yang keras kepala adalah, dia tidak akan pernah menurut padamu.
Ya, benar-benar keras kepala.
Seulgi segera bergegas ke luar ruangan. Dilihatnya Irene sedang bersandar di dinding sambil menutup matanya. Seperti sedang menunggu seseorang. Melihat itu dirinya tersenyum tipis.
"Rene" panggilnya lembut.
Irene membuka matanya dan tersenyum melihat Seulgi, "Hei" sapanya singkat lalu langsung menghambur ke pelukan Seulgi. God, ia sangat rindu pelukan hangat dari kekasihnya ini, pikirnya.
"Apa kau gugup, Seul?" tanya Irene yang masih memeluknya.
"Tidak, aku tidak gugup" ujar Seulgi berbohong.
Gadis berambut hitam itu menatap wajah Seulgi dan menyeringai tipis, namun dia tidak melepaskan pelukannya darinya, "Kau tahu? Kau bukanlah orang yang pandai berbohong, Seulgi. Tidak ketika jantungmu berdegup kencang"
Seulgi tertawa pelan, "Jantungku berdebar bukan karena aku merasa gugup. Tapi karena ada malaikat yang tersenyum dalam dekapanku" sahutnya yang langsung disambut oleh pukulan pelan Irene di bahunya.
Irene memutar bola matanya cepat, "Cheesy Kang" cibirnya, "Dimana Seulgi yang pemalu? Aku benar-benar merindukannya"
Mendengar itu Seulgi hanya tertawa. Dia lalu memainkan rambut panjang Irene yang tergerai lepas, "Jujur aku sedikit gugup. Ini pertandingan perdana kami, dan ya Heaton Manor bukan lawan yang mudah" ujarnya sambil menghela nafas pelan, "Semua orang berharap banyak padaku. Aku hanya tidak mau mengecewakan banyak orang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kang 20
FanficSeulgi Kang, seorang striker kebanggaan Galaxy Academy percaya bahwa ia tidak punya waktu untuk cinta. Mimpinya sebagai pemain sepak bola dan tanggung jawabnya untuk menjaga adik dan neneknya membuatnya tidak tertarik untuk berkencan. Namun ketika I...