Crossing

1.7K 265 41
                                    

Make' em whistle like a missile bomb bomb
Every time I show up blow up (Uh)
Make' em whistle like a missile bomb bomb
Every time I show up blow up (Uh)

Dering ponsel Seulgi memecah kesunyian di suatu pagi. Merasa terusik, Seulgi meraba-raba ponsel yang berada di atas tempat tidurnya. Ugh... berisik sekali, batinnya. Tanpa melihat siapa yang menelpon, Seulgi langsung menerima panggilan tersebut. 

"Halo" jawabnya sambil menahan kantuk.

"Hei, selamat pagi. Akhirnya kamu bangun juga" kata seorang gadis diseberang sana. Mendengar itu Seulgi mengerutkan dahinya, kenapa suaranya terdengar familiar? pikirnya. Buru-buru Seulgi melihat identitas penelponnya.

"Irene?!" pekiknya kaget.

Irene yang mendengarnya hanya tertawa, "Iya, ini aku. Memangnya siapa lagi hmm? Ayo siap-siap, Seul. 15 menit lagi aku akan menjemputmu"

"Oke" Dengan cepat Seulgi beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Seulgi menyalakan keran dan membiarkan derasnya air shower membasahi seluruh tubuhnya, membawa pikirannya ke malam itu.


Flashback

Raut wajah Irene tiba-tiba mendadak serius, "Seulgi, aku rasa aku ingin memberitahumu sesuatu"

Seulgi yang mendengarnya mengerutkan dahinya, "Oke, apa itu?"

"Maaf, kalau aku terlalu terang-terangan. Tapi aku menyukaimu" Seulgi yang mendengar itu membulatkan matanya tidak percaya. Jantungnya berdegup kencang tidak karuan.

"Kita memang baru bertemu dua kali. Tapi aku sudah cerita padamu kalau aku adalah orang yang tahu apa yang kumau. Kamu membuatku tertarik dan aku mau dirimu. Aku menginginkanmu" tatap Irene dalam.

Seketika tubuh Seulgi membeku, mulutnya sedikit terbuka. Ia tidak percaya, gadis cantik berambut hitam di depannya ini sedang mengutarakan perasaannya untuknya! Seulgi menarik napas dalam, berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan debaran hebat jantungnya. Setelah dirinya cukup tenang, ia menatap gadis dihadapannya.

"Wow, aku tidak menyangka. Maksudku wow. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa Irene" Seulgi memandang Irene, sekarang raut wajah Irene tidak bisa ditebaknya.

Seulgi menelan ludahnya dengan cepat, "Jujur aku merasa kaget, bukan pemandangan biasa melihat seorang gadis cantik mengutarakan perasaannya tiba-tiba di hadapanmu" Seulgi terkekeh pelan, "Tapi aku tidak akan menampik jika aku juga menyukaimu. Oh Tuhan, jantungku bahkan selalu berdebar-tiba jika kamu berada didekatku Irene"

Seulgi tersenyum gugup. Gadis berambut cokelat itu menatap Irene lekat, "Tapi tidakkah ini terlalu cepat? Maksud ku kita baru bertemu dua kali"

Irene menggeleng pelan, "Aku tahu, tapi aku tahu reputasimu Seulgi. Kau diidolakan banyak orang. Banyak perempuan dan laki-laki yang menaruh hati padamu. Aku takut, jika mereka berusaha lebih keras, kamu akan jatuh ke pelukan mereka lebih dulu. Dan aku tidak akan pernah suka itu"

Mendengar itu Seulgi tertawa pelan, "Aku tidak menyangka kau adalah gadis yang posesif, Ms. Bae" Irene menatapnya tajam, "Well, aku tidak akan mempermasalahkan itu. Tapi apakah kamu yakin ingin bersamaku? Maksudku... aku hanyalah seseorang dari golongan menengah kebawah. Aku tidak sepertimu Irene" ujar Seulgi tersenyum kecut.

Kang 20Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang