Defensive

1.4K 231 10
                                    

Sudah beberapa hari semenjak Yerim dioperasi dan Seulgi telah kembali ke sekolah. Sementara Yerim kini masih berada di ruang rawat rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Beliau menjalani fisioterapi untuk memulihkan saraf motorik yang terganggu pasca operasi. Walaupun telah menjalani terapi, adiknya masih belum dapat berjalan. Tangan dan kakinya masih mengalami kelumpuhan. Kondisi ini memberikan pukulan yang sangat besar baginya. 

Seulgi menjadi stress semenjak Yerim dirawat di rumah sakit. Ditambah lagi dia harus bekerja sangat ekstra untuk dapat membayar biaya pengobatan dan operasi adiknya yang tidak sedikit. Kondisi Yerim juga menyebabkan penyerang Galaxy itu tidak dapat fokus menjalani kompetisi sepak bolanya. Walaupun begitu Seulgi berusaha untuk bersikap seperti biasa, seperti tidak ada masalah. Sikap Seulgi yang demikian membuat orang-orang disekitarnya menjadi khawatir. 

Sahabat-sahabat Seulgi tidak bodoh. Mereka menyadari perubahan sikap Seulgi yang tiba-tiba. Gadis berambut cokelat itu menjadi lebih pendiam dan dingin. Mereka tentu mengetahui kabar tentang operasi Yerim dan keadaannya sekarang. Mereka sangat mengenal Yerim Kang. Gadis muda itu merupakan sosok yang sangat ramah serta perhatian terhadap mereka. Oleh karena itu ketika mereka mendengar kabar tentang Yerim, mereka juga ikut sedih. Sebisa mungkin mereka menghibur Seulgi, walaupun penyerang Galaxy tersebut bilang bahwa dirinya baik-baik saja. 

"Hei Seul, kau tidak ke kantin?" tanya Wendy yang sejak tadi menemani sahabatnya di ruang Student Council.

Seulgi menoleh sebentar untuk melihat kawannya sebelum dia melanjutkan permainannya, "Aku tidak lapar Wen. Kau saja yang kesana. Aku yakin Joy sudah menunggumu dari tadi"

Wendy menghela nafasnya pelan, pasrah dengan kelakuan sahabatnya yang sulit dibujuknya, "Kau belum makan dari pagi kawan. Aku takut kau akan jatuh sakit"

Gadis berambut cokelat itu menghentikan permainannya sejenak, "Aku belum lapar Wen. Kau duluan saja ke kantin, oke?" pintanya yang jelas tidak meninggalkan ruang untuk berdebat. 

Wendy memutar bola matanya cepat. Sahabatnya ini benar-benar keras kepala. Presiden Council itu tentu sangat mengkhwatirkan kawannya itu. Akhir-akhir ini Seulgi jarang sekali makan siang. Penyerang Galaxy itu malah menghabiskan istrahat makan siangnya di ruang Student Council atau bermain gitar di ruang musik. Kadang-kadang dia juga menemukan sahabatnya ini di lapangan sepak bola sedang melamun.

"Oke baiklah. Aku tidak akan memaksamu lagi. Tapi ingat, kau harus makan walaupun sedikit saja, oke? Mukamu terlihat pucat"

"Terima kasih telah mengkhawatirkanku, Wen. Tapi aku baik-baik saja. Aku akan makan kalau aku lapar" jawab Seulgi yang masih sibuk dengan permainannya. 

Wendy tidak menjawab. Dia hanya memandangi Seulgi yang sibuk bermain game dengan tatapan sendu. Lalu gadis itu mengeluarkan ponselnya, mencari kontak yang dia akan hubungi.

Wendy
Seulgi tidak mau makan lagi. Aku tidak tahu bagaimana lagi harus membujuknya. Mungkin kalau kau yang coba dia akan mendengarkanmu.

Irene
Dimana dia?

Wendy
Ruang student council

Irene
Baiklah aku akan kesana
Thanks, Wendy

Wendy
Oke

***

Irene membuka pintu ruang Student Council dengan hati-hati. Gadis bertubuh mungil itu memperhatikan sekitar ruangan yang terasa sunyi senyap. Anggota Student Council yang lain sepertinya berada di kantin mengingat ini masih jam istirahat. Dia lalu membuka alas kakinya dan memasuki ruang utama Student Council. Setelah masuk lebih dalam, akhirnya dia menemukan sosok yang dicarinya. Seorang gadis berambut cokelat terlihat sedang duduk bersandar di sofa. Seulgi sibuk dengan entah apa yang dilakukannya dengan ponselnya tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya. 

Kang 20Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang