PART 10: Dasha Berubah?

4K 167 1
                                    

SEBELUM BACA, VOTE DULU!

HARGAIN PENULISNYA!

***

[DASHA]
PART 10: Dasha Berubah?

***
Beberapa hari kemudian...

"Dasha lo tahu geng motor RandeX gak?" Dasha mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan ficka, "Ya."

"Katanya sekarang ada anggota baru di geng itu! Cewek pula, kok bisa ya? Yang gue tahu di geng itu tuh anggota cewek cuma dua orang yaitu Kak kitty, kaka kelas kita sama Limey Maybizawa si bintang film dewasa. Kak Kitty kok bisa masuk ya?"

"Ya bisa gitu buktinya." dasha hanya menjawab seadanya karena ia tahu bahwa yang dimaksud ficka adalah diri nya sendiri!

'Terlambat lo fik tahu nya.'

"Ah lo mah gak asik sha."

"Ck, lanjut aja apa yang mau lo omongin." Ujar dasha cuek membuat ficka tercekat sebentar.

"Dan katanya lagi, dia itu dijuluki The Lady Girl atau bisa dipanggil elji karena tidak diketahui identitas nya soalnya dia make topeng. Aneh gak sih gitu aja pake topeng! Ya dia pantas sih dapat julukan itu lagian dia belum diketahui kalau dia perempuan atau wanita!"

"Sama aja geblek." dasha menoyor pelan jidat ficka.

"Beda lah. Kalo perempuan itu dia masih gadis atau girl dan kalo wanita kan udah berpengalaman and bahasa inggris nya itu Lady."

'Gue masih gadis anjir'

"Oh."

"Gini loh sha. Lo tahu kan kalo Vano, mantan lo itu ketua geng Treylos dan ternyata Si Elji bisa ngalahin mantan lo itu. Huaa keren banget sumpah dia,  kok gue jadi ngefans ya sama dia." ujar ficka kegirangan.

"Terus hubungannya ama gue?"

"Lo berubah sha."

Dasha menghedikkan bahu nya mendengar perkataan ficka.
'Lo seharusnya sadar fick.'

***

"Dasha mana?" Kitty bertanya kepada salah satu teman dasha alias reza.
"Ngapain kak nyariin dasha?" ia terkejut bukan main, bagaimana bisa Kitty dengan mudahnya ke kelasnya memanggil dasha.

Apakah dasha teman nya? Ah tidak tidak, ngapain dasha berteman dengan seseorang yang entah baik atau malah buruk seperti kitty karena dia menjadi anggota geng motor kejam alias RandeX.

Diraut wajah reza ia tampak sedikit ketakutan karena mengingat bahwa kitty bukan cewek main-main, "Ada, Bentar." Reza berjalan ke arah dasha yang sedang memakai earphone sembari bersenandung-senandung kecil.

"Dasha." Satu panggilan reza kepada dasha tapi yang dipanggil tidak menyahuti nya. Reza melepas salah satu earphone yang berada di telinga dasha.

Dasha menatap reza dengan tatapan tajam, "Ck, apa?" Ucapan dingin nya mampu membuat reza sedikit tercekat.

"Lo dipanggil kak kitty." Mendengar perkataan reza membuat dasha seketika berdiri. "Dasha, lo ada masalah apa sama kak kitty? Lo jangan macem-macem. Bahaya." Dasha mengabaikan reza dan tetap melanjutkan langkah kaki nya.

DASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang