VOTE SEBELUM MEMBACA!
***
Dasha yang melihat itu menjadi melotot. Orang itu mengeluarkan sebuah pisau lipat berukuran kecil namun yang mampu merobek kulit dengan mudah.
Orang itu mengarahkan ujung Runcing pisau lipat tepat ke perut Jordan namun berhasil dihalau. Itu dikarenakan Jordan memiliki sensor mata tajam. Ia melirik sekilas ke arah gerombolan orang yang Melihatnya.
Matanya menangkap sosok vano yang sedang memandang nya dengan wajah meremehkan. Sekilas terlihat vano tersenyum kecil dan beberapa detik setelah nya menatap serius ke arah perkelahian.
"Stop dulu, sam." Tiba-tiba vano memberhentikan perkelahian dengan cara memanggil seseorang yang merupakan lawan main Jordan, Yakni Sam.
Orang dipanggil sam itu pun menghentikan perkelahian dan melipat pisau nya kembali ke bentuk semula. Pisau lipat nya ia masukkan ke dalam saku nya. "Kenapa?"
"Ini tidak seru jika lo akhiri sendiri." Vano mengucapkan itu sembari melirik ke arah Jordan yang sedang merasa bingung dan juga kesal secara bersamaan.
Bingung karena vano yang tiba-tiba menghentikan perkelahian dan Kesal karena merasa kesal dengan ucapan Vano. Sebenarnya ia ingin mengabaikan orang itu yang tiba menyerang nya tadi, tapi orang itu malah terus menyerang nya.
"Gue pikir lo hebat, tapi ternyata Grausam lebih unggul dari lo ya jor?" Ujar Vano dengan ekspresi yang seperti menatap rendah ke arahnya.
Namun disisi lain, ia mengabaikan kalimat vano dan hanya satu kata yang mampu terdengar menarik ditelinga nya. Kata itu adalah Grausam. Grausam adalah nama orang yang berkelahi dengan nya.
Jika diteliti lagi, Grausam merupakan sebuah kata yang diambil dari bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman, Grausam dapat diartikan Kejam.
"Ah, lo mengabaikan gue? Mengabaikan gue di wilayah gue? Mau mati ya?" Vano menatap ke arah Jordan dengan tatapan menantang.
Sedangkan reaksi para anggota RandeX yang lain seketika berdiri dengan posisi siap menyerang. Mereka semua melakukan itu karena mendengar kata ancaman dari Vano untuk Jordan.
Jordan itu memang ketua geng, namun ia tidak mau terlalu di keataskan dari yang lain. Dia lebih suka disejajarkan dengan anggota lain dibanding dijunjung-jungjungkan.
Dan para anggota Geng RandeX sungguh-sungguh menghormati nya dan semua keputusan nya. Sifat kepemimpinan nya yang sangat unggul dan bagus dari yang lain itulah yang membuat nya dihormati oleh para anggota.
Aturan yang dibuat nya di geng memang cukup ketat namun para anggota masih bisa bergerak dengan bebas. Aturan yang ketat itu hanya untuk hal-hal tertentu yang sekiranya membutuhkan peraturan.
"Lo gak punya mulut ya? Jawab kek." Vano menjadi jengkel dengan sikap Jordan yang mengabaikan dirinya terus menerus.
Bukannya mengabaikan, Jordan hanya merasa tidak ada pertanyaan penting yang harus dijawab. Daripada pemborosan Abab alias karbon dioksida yang dikeluarkan lewat mulut, mending diam saja.
"Apa?" Hanya satu kata yang dapat diucapkan oleh nya. Mungkin memang hanya itu kata yang mau ia ucapkan daripada memilih kata lain yang mungkin akan membuat boros Co² miliknya.
"Bagaimana bisa lo jadi ketua jika lo gak bisa ngomong panjang dikit gini? Gila juga." Sesaat setelah mengatakan itu, Vano menatapnya dengan intens.
Dan dia juga menatap balik ke arahnya namun dengan tatapan yang dingin. Ekspresi nya seolah-olah mengatakan 'Mau mati?' Sontak hal itu membuat Vano tersentak dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHA
Teen Fiction[On Going] Dasha, Gadis beruntung namun bernasib menyedihkan. Diusir dari rumah dan melepaskan marga besar dari keluarganya, itu lah dirinya. Ia memiliki 3 sahabat cewek dan 4 sahabat cowok, namun mereka memiliki sebuah masalah internal dalam pers...