BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
Readers sekalian.. Jan lupa bahwa percakapan bahasa Inggris akan ditandai dengan font Itali alias miring. Okey? Mohon diingat ya!
***
"Tidak! Dasha tidak boleh kembali ke sekolah maupun ke geng kalian!"
"Zack?!"
Seorang pria muda dengan wajah garang berjalan perlahan menuju kearah dua sejoli yang sedang berinteraksi. Pusat perhatian beralih menuju ke arah pria muda itu.
Aura dingin dan menusuk tiba-tiba menyerang arena 45 secara beringas bersamaan dengan datangnya pria muda itu. Pria muda itu adalah Zack. Orang yang memotong pembicaraan Jordan secara spontan tanpa peringatan.
Apakah Zack mengerti dengan semua yang dibicarakan antara Dasha dan Jordan? Jawabannya, tentu saja mengerti. Kalian jangan terlalu meremehkan seorang Jurzacky Pavnock.
Walaupun masih terbilang amatir dalam berbahasa Indonesia dan tidak yakin jika berbicara menggunakan bahasa Indonesia, namun Zack sekiranya masih paham dengan jelas apa yang dibicarakan oleh dua sejoli itu.
"Dasha, ini terlalu beresiko."
Zack menatap tajam mata Jordan sekilas lalu beralih menatap Dasha yang masih bingung. Ia merasa terheran-heran bagaimana bisa Zack berada disini tanpa mendapatkan sentuhan sedikitpun dari anggota geng RandeX maupun Treylos.
"Zack, kenapa kau kemari? Dan apa maksud mu? Beresiko? Apa yang ber-"
"Lo siapa?" Tanya Jordan menyela pembicaraan. Ia berbicara menggunakan bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa Inggris seperti yang dilakukan oleh Dasha. Kemudian ia melihat Zack dengan wajah datar seolah-olah yang berada di hadapannya ini adalah orang aneh yang muncul secara tiba-tiba.
Zack tersentak lalu tersenyum tipis. Senyuman yang memiliki banyak arti itu membuat Jordan mengerutkan keningnya dan merasa was-was.
"Hi boy. Aku adalah rekan Dasha." Zack memperkenalkan diri tanpa menyebutkan namanya.
Ini hanyalah untuk berjaga-jaga. Ia tidak boleh gegabah dengan lantang menyebutkan namanya begitu saja. Biarpun mereka tahu jikalau dia berasal dari Gruillei 999touch tapi janganlah sampai mereka mengetahui namanya. Ini sama saja menarik sekelompok bocah ini masuk dalam permasalah dunia gelap.
Perlahan Zack tersenyum. Senyumannya semakin lebar dan semakin lebar. Semakin menyipit pula matanya.
Senyuman yang menyeramkan menghiasi wajahnya. Layaknya senyuman setan. Benar-benar lebar senyuman itu. Terlihat sumringah namun ini terlalu lebar dan terlalu seram.
Semua orang merasa tertekan ketika melihat wajah Zack bahkan tak terkecuali Jordan yang juga merasa sedikit tertekan. Ia mencoba menetralkan perasaan tertekannya. Berangsur-angsur perasaan itu hilang.
Zack menormalkan wajahnya dan membuat semuanya bernafas lega. Tidak tahu kenapa itu sangat menekan perasaan semua orang.
"Ah maaf. Tuan muda, maaf ya sebelum ini. Dasha tidak boleh kembali ke sekolah maupun ke rumahnya." Zack tersenyum manis. Dia merangkul pundak Dasha dengan lembut dan yang dirangkul pun hanya diam menurut.
Jordan melihat rangkulan itu dengan dari mengernyit. Ia merasakan perasaan tidak enak ketika melihat rangkulan itu. "Lepaskan."
"Huh?"
"Kubilang lepaskan." Ucap Jordan dingin menatap Zack. Orang yang ditatap hanya menyipitkan matanya dan tersenyum tipis lalu melepaskan rangkulannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHA
Genç Kurgu[On Going] Dasha, Gadis beruntung namun bernasib menyedihkan. Diusir dari rumah dan melepaskan marga besar dari keluarganya, itu lah dirinya. Ia memiliki 3 sahabat cewek dan 4 sahabat cowok, namun mereka memiliki sebuah masalah internal dalam pers...